Minggu, 26 September 2010

- Sartono Anwar: Pemain Kurang Jam Terbang

Kediri - Kekhawatiran demam panggung akan menghadang langkah Persibo Bojonegoro dalam kiprahnya di Indonesia Super Liga (ISL) 2010/2011, terbukti benar. Pelatih Sartono Anwar mengakui hal tersebut, dengan penyebab kurangnya jam terbang pada pemain.

Pengakuan tersebut disampaikan Sartono dalam jumpa pers di Press Room Stadion Brawijaya, Minggu (26/9/2010), seusai timnya berlaga melawan Persiba Balikpapan, yang berakhir dengan skor imbang 1 - 1.

"Pemain saya sepertinya memang kurang jam terbang, sehingga mereka seperti bingung mau diapakan bola yang dikuasainya," ungkap Sartono kepada wartawan.

Sartono yang tercatat pernah memoles Tim Nasional Indonesia di era 90-an juga mengatakan, akbat kurang jam tersebut anak asuhnya juga tidak bisa mengembangkan permainan ditengah tekanan yang diberikan lawannya. Ujungnya, dari sejumlah peluang yang dimiliki hanya satu yang bisa dikonversi menjadi gol.

Meski demikian mantan pelatih Persedikab Kabupaten Kediri tersebut tak ingin menyalahkan anak asuhnya secara penuh, dari hasil imbang yang didapatkan di awal
laga. Pemain diakuinya sudah memberikan yang terbaik sesuai dengan kebutuhan tim.

"Tolong jangan salah tulis, mereka sudah bermain sesuai kebutuhan tim, bukan instruksi pelatih. Mereka bermain bagus dalam bertahan dan menyerang, dan hasilnya
mereka sendiri yang merasakan," tandas Sartono.

Sartono juga mengaku melakukan sebuah kesalahan dari hasil imbang yang didapatkan timnya, yaitu keterlambatan memasukkan Rudi Widodo. Penyerang yang pernah masuk skuad Tim Nasional di era kepelatihan Ivan Venkov Kolev tersebut baru masuk ke lapangan di 10 menit terakhir babak kedua, untuk menggantikan Dicky Firasat. "Itu kesalahan saya," katanya tegas.

Sementara di kubu Persiba Balikpapan, pelatih Junaidi mengakui anak asuhnya gagal menunjukkan permainan terbaik karena bermain terlalu berhati-hati. Kondisi ini
diperparah dengan kurangnya spirit bermain anak asuhnya, hingga menjadikan permainan tidak berkembang.

"Saya beruntung babak kedua anak-anak lepas dari tekanan dan bisa membuat gol penyeimbang. Ini hasil bagis di awal kompetisi," ujar Juanidi.

Junaidi yang musim lalu menjadi pembesut Persijap Jepara juga mengatakan, Aldo Bareto sengaja dilepas menjadi striker tunggal, karena memang belum ada tandem yang tepat dalam skuad yang diasuhnya. Untuk menutupi kekurangan tersebut, beberapa nama pemain asal Asia diakui tengah ditimbang untuk dikontrak sebagai pemain anyar.

"Ada dari Korea (Selatan) dan Singapura. Kalau yang dari Singapura kemungkinan Khairul Amri, tapi kalau yang dari Korea saya tidak hafal. Mereka sementara belum
datang, tapi dalam waktu dekat saya pastikan akan menjalani seleksi," pungkas Junaidi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar