Sabtu, 18 September 2010
Jakarta - Pengusaha Arifin Panigoro berinisiatif membentuk kompetisi anyar bertajuk Liga Primer Indonesia (LPI). Namun klub yang mengikuti LPI berisiko kehilangan keanggotaan PSSI.
Demikian diungkapkan oleh CEO PT Liga Indonesia, Djoko Driyono.
"Kita memiliki dua pendekatan, pendekatan regulasi dan bisnis ilmiah. Dari segi regulasi, PSSI/Liga tidak punya hak untuk melarang klub berinteraksi atau bahkan membuat organisasi apapun," kata Djoko.
"Tapi bila anggota berinteraksi dengan pihak yang tidak mendapat persetujuan dari PSSI, maka keanggotaannya di PSSI jadi gugur," tukas Djoko kemudian.
Lebih lanjut Joko menjelaskan, bila keanggotaan sebuah klub di PSSI telah gugur, maka dengan demikian klub yang bersangkutan tidak berhak lagi mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia (ISL).
"Liga harus dilihat sebagai pengelola dan penyelenggara kompetisi yang berada di bawah naungan PSSI," kata Djoko.
Mengenai penyelenggaraan LPI, Djoko memilih tidak banyak berkomentar karena ia mengaku tidak memiliki dokumen formal perihal LPI. Namun ia memiliki beberapa pertanyaan terhadap LPI.
"Seperti siapa yang akan berkompetisi, apakah ini berafiliasi dengan PSSI atau terpisah. Saya memilih menunggu saja dan belum bisa berkomentar banyak," ujar Djoko.
Pada Senin, 20 September, PT Liga Indonesia akan menggelar pertemuan teknis dengan 18 klub yang mengaku telah berkomitmen untuk berkompetisi di ISL musim 2010-11.
"Delapan belas klub telah konfirmasi mengikuti ISL. Saya tidak melihat pertemuan Senin nanti sebagai rekonfirmasi keikutsertaan mereka di Liga Super," tuntas Djoko.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar