Selasa, 04 Januari 2011
Surabaya - Persebaya Surabaya menegaskan pihaknya sudah tidak lagi memakai APBD dan akan mengelola klub dari modal awal dari konsorsium LPI untuk mengikuti kompetisi baru tersebut.
"Untuk anggaran kita pastikan 100 persen sama sekali tidak menggunakan APBD. Anggaran kita dari modal kerja konsorsium LPI) yang harus kita kembalikan pada waktu ke depan," kata CEO PT Persebaya Indonesia, Llano Mahardika. Selasa (4/1/2011).
Sayangnya, Llano enggan menyebutkan nominal modal yang diberikan konsorsium kepada timnya untuk mengarungi LPI. "Kalau saya ungkap tidak etis. Tapi yang pasti kita sudah terima modal itu," tuturnya.
Sementara itu, Komisaris utama PT Persebaya Indonesia Saleh Ismail Mukadar saat dihubungi terpisah mengungkapkan dengan pengelolaan klub secara profesional dapat menghemat anggaran APBD hingga Rp 15 miliar.
"Ini justru menyumbang untuk pendapatan daerah, karena kita akan menyewa lapangan dan tanah karena mes Persebaya dibangun di tanah milik Pemkot," ujarnya.
Materi 80% Pemain Lokal
Mengenai kekuatan tim, Persebaya mengandalkan pemain lokal dari kompetisi internal Pengcab PSI Surabaya.
"Pemain lokal kita komposisinya 50% dari kompetisi internal, 50% dari klub profesional di Indonesia, ditambah dengan pemain lokal muka lama yang masih setia membela Persebaya," ungkap Llano.
Meski dihuni hampir 80 persen pemain lokal, tim yang dilatih mantan pemain nasional Aji Santoso ini juga akan tetap menggunakan jasa pemain asing.
"Saya kira dengan pemain lokal yang kita miliki kualitas di atas rata-rata, saya kira cukup. Tapi kita juga sekarang tunggu pemain asing untuk kita lakukan seleksi," imbuhnya.
Llano juga optimistis pada laga awal menghadapi Bandung FC, timnya tidak akan menemui kesulitan. Salah satu faktornya adalah Bandung FC dianggap belum full team.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar