Senin, 03 Januari 2011

- Bepe Curhat Soal Faktor Kekalahan Timnas di Bukit Jalil

Jakarta - Bambang Pamungkas mengakui timnas Indonesia kehilangan konsentrasi di Leg I Final di Bukit Jalil. Penyerang 'Merah Putih' itu mulai merasakannya sejak tim diganggu agenda-agenda di luar lapangan.

Hal itu diungkapkan Bepe dalam blognya yang berjudul 'Tetap Semangat Garudaku' di www.bambangpamungkas20.com. Memang sejak timnas lolos ke babak final dengan penampilan cemerlang lewat lima kemenangan beruntun, perhatian dan ekspetasi masyarakat pada pasukan Alfred Riedl itu menjadi lebih besar.

Setidaknya semenjak lolos ke semifinal, dua kali Bepe dkk mengunjungi dua acara yang dinilai banyak orang tidak penting, yaitu kunjungan ke rumah Ketum Golkar Aburizal Bakrie dan mengikuti istighosah yang diselenggarakan 16 jam sebelum keberangkatan timnas ke Kuala Lumpur.

Sesuatu yang mendapat perhatian dari Bepe yang menilai, keberhasilan Indonesia melaju ke final bukanlah hal baru karena sudah pernah melakukannya sebanyak tiga kali.

"Sehari setelah Indonesia memastikan diri masuk final, kami sempat diundang dalam sebuah acara makan siang oleh Bpk Aburizal Barkie di kediaman beliau. Saat ramah tamah, saya sempat berbicara di depan semua yg hadir dalam acara tersebut. Dan jika saya tidak salah, acara tersebut juga di siarkan secara LIVE oleh salah satu stasiun TV swasta di negeri ini," tulis Bepe dalam blognya.

"Ketika itu saya berbicara demikian, “Ini bukanlah final pertama untuk kita (Indonesia), ini adalah final ke 4 setelah pada 3 final sebelumnya kita selalu gagal. Keberhasilan ini memang patut di rayakan, akan tetapi seharusnya tidak mengurangi fokus dan konsentrasi kita di 2 laga final, yg menurut saya sangat berat""

"Dan ternyata apa yg saya khawatirkan menjadi kenyataan. Kita sempat kehilangan konsentrasi pada pertandingan leg pertama di stadion Bukit Jalil. Hal tersebutlah yg mengakibatkan kita harus menerima 3 gol hanya dalam waktu kurang lebih 15 menit. Iya, bencana 15 menit yg membuat kita harus bekerja dengan sangat keras di Jakarta pada leg ke dua."

Selain itu Bepe pun berbicara soal keberadaan sinar laser yang sempat menggangu Markus Horison dan banyak dianggap masyarakat Indonesia, sebagai tindakan curang Malaysia untuk menang. Apa kata pemain Persija Jakarta itu?

"Saya kurang sependapat dengan beberapa kalangan yg menyalahkan keberadaan sinar laser di stadion Bukit Jalil, ketika itu. Iya, sinar laser tersebut memang sedikit banyak mengganggu, akan tetapi alangkah kurang bijaksana jika kita menjadikan hal tersebut sebagai alasan utama atas kekalahan kita malam itu," tuntas Bepe

Tidak ada komentar:

Posting Komentar