Senin, 23 Agustus 2010
BB - PT Liga Indonesia akan mempertahankan tradisi menggelar pertandingan "community shield" sebagai perkenalan umum untuk menandai dimulainya kompetisi sepak bola Indonesia Super League (ISL).
"Kami tetap mempertahankan tradisi itu, dan untuk musim kompetisi 2010-2011 Community Shield akan digelar pada 25 September mendatang di Stadion Kanjuruhan, Malang," kata CEO PT Liga Indonesia, Joko Driyono ketika dihubungi, Minggu.
Djoko mengatakan, laga eksibisi tersebut akan mempertemukan juara ISL 2009-2010 Arema Indonesia melawan juara Piala Indonesia 2009-2010, Sriwijaya FC.
Terkait dengan penyelenggaraan "community shield" itu PT Liga mengagendakan kompetisi ISL akan dimulai 26 September 2010.
Semula PT Liga akan mulai menggulirkan ISL 2010-2011 pada 18 September. Namun mengantisipasi dampak kesulitan memperoleh tiket akibat kepadatan arus mudik Lebaran, PT Liga memundurkannya menjadi 26 September.
Djoko memperhitungkan kompetisi akan bergulir selama sepuluh bulan, tetapi setelah durasi tersita untuk persiapan tim nasional (Timnas) maka secara efektif kompetisi akan berlangsung selama enam sampai tujuh bulan.
Mengenai pendaftaran pemain, PT Liga menetapkan batas waktu pendaftaran adalah 1 September hingga 18 september dengan jumlah kuota pemain maksimal 30 orang.
"Andai kurang dari itu, klub boleh melakukan pendaftaran susulan hanya dua pemain sampai dengan batas waktu 15 Oktober 2010," sebut Joko Driyono.
Mengantisipasi masalah perizinan yang selama ini sering mengganggu bagi klub-klub yang akan menjadi tuan rumah, PT Liga akan menerapkan aturan ketat.
Djoko mengatakan, tim yang tak bisa menggelar laga sesuai jadwal sebaiknya melapor ke PT Liga paling lambat H-14. Bila tidak, maka klub yang bersangkutan akan dianggap mampu menggelarnya.
Kesempatan untuk melapor juga masih diberikan kelonggaran hingga saat H-7. Namun saat itu klub hanya memiliki satu opsi yakni memindahkan tempat laga.
"Kami sudah menyiapkan tiga stadion alternatif, yakni Manahan Solo, Jatidiri Semarang dan Kanjuruhan Malang," ujarnya.
Belajar dari pengalaman masa lalu, masalah perizinan menjadi celah bagi PT Liga. Karena itu pihaknya ingin pada musim ini masalah tersebut tidak lagi mengganggu.
Musim lalu, masalah perizinan telah memaksa PT Liga menjadwal ulang beberapa laga. Sulitnya mendapatkan izin pertandingan dari pihak kepolisian telah membuat banyak jadwal pertandingan terpaksa digelar tanpa penonton.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar