Selasa, 26 Oktober 2010
Tim sepak bola profesional dari Kalimantan Timur yakni Persisam Putra Samarinda, Bontang FC dan Persiba Balikpapan secara tegas menolak ikut sebagai peserta Liga Primer Indonesia (LPI), sebuah kompetisi yang digagas pengusaha nasional Arifin Panigoro.
Alasan mereka, LPI merupakan kompetisi ilegal yang diselenggarakan oleh organisasi yang bukan di bawah naungan organisasi sepak bola yang sah yakni Federation Internationale de Football Association (FIFA) atau organisasi sepak bola dunia.
General Manager (GM) Persisam Samarinda, Harbiansyah Hanafiah, Senin mengemukakan, kelanjutan dari kompetisi LPI ini tidak jelas arahnya, terutama untuk membangun persepakbolaan Indonesia menuju profesional.
"Tim juara di LPI ini bisa mewakili kompetisi apa untuk tingkat asia atau dunia? Tentunya mereka tidak bisa mewakili kompetisi apapun dan hanya mentok di liga LPI saja," tegas Harbiansyah.
Harbiansyah juga menegaskan bahwa manajemen Persisam tidak pernah sama sekali ikut dilibatkan dalam kegiatan LPI, baik pada saat pencanangan maupun deklarasi yang dilaksanakan baru-baru ini di Semarang.
"Selama ini kami belum pernah menerima undangan untuk menghadiri kegiatan LPI, dan kami juga tidak pernah datang apalagi ikut menyetujui dan membubuhkan tanda tangan persetujuan bahwa tim kami bakal ambil bagian sebagai peserta LPI," tegas Harbiansyah.
Adapun pihak yang telah mengatasnamakan tim Persisam ikut menyetujui deklarasi LPI, Harbianysah mengatakan itu dilakukan oleh pihak yang tidak bertangung jawab, yang menginginkan kompetisi LPI dibesar-besarkan.
Andi Faisal Hasdam, GM Bontang FC mengatakan senada bahwa pihaknya juga menolak untuk ikut sebagai peserta LPI, karena menganggap bahwa LPI bukan merupakan kompetisi resmi yang digulirkan oleh organisasi sepak bola yang sah.
Ia juga membantah tim Bontang FC ikut membubuhkan tanda tangan persetujuan mengikuti LPI, karena pada saat deklarasi tidak ada satu pun perwakilan dari manajemen Bontang FC yang menghadiri acara tersebut.
"Saya juga tidak mendelegasikan orang untuk hadir, sehingga saya bisa memastikan bahwa tidak mungkin ada tanda tangan bahwa tim kami telah setuju untuk mengikuti kompetisi LPI,` tegasnya.
Sementara itu Irfan Taufik, Sekretaris umum Persiba Balikpapan juga membantah ikut sebagai peserta LPI, meskipun dia turut menghadiri acara deklarasi LPI yang dilaksanakan di Semarang.
"Saya memang datang pada saat deklarasi, namun sesuai petunjuk ketua umum, saya tidak pernah ikut menyetujui bahwa tim Persiba bakal hijrah untuk mengikuti LPI, karena tim kami akan tetap mengikuti liga resmi yang digulirkan oleh PSSI," jelasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar