Rabu, 13 Oktober 2010
Jakarta - Belakangan muncul wacana menggaet Fatih Terim untuk menjadi pelatih tim nasional sepakbola Indonesia. Pertemuan resmi pun telah dilakukan, dengan Terim memberikan sinyal positif dan menyatakan ketertarikan.
Pertemuan dengan Terim tersebut dilakukan Jumat (8/10/2010) lalu oleh Menteri Sekretaris Kabinet Dipo Alam, yang melawat ke Istanbul, Turki, bersama delegasi Indonesia yang dipimpin oleh Menteri Koordinasi Ekonomi Hatta Rajasa untuk menghadiri rapat OKI.
Dipo Alam sendiri mengakui kalau Terim memang tengah dipertimbangkan dengan serius untuk melatih timnas. Pertemuan itu pun dihelat sekaligus untuk membicarakan kemungkinan tersebut.
"Kami menilai bahwa Terim adalah sosok yang tepat untuk menggembleng timnas kita menuju ke pentas dunia, atau paling tidak – disegani di kawasannya," kata Dipo Alam seperti tertuang dalam siaran pers.
Dari pertemuan itu, Fatih Terim terindikasi memberikan sambutan hangat niat Indonesia merekrutnya. Namun, ia juga masih harus mempelajari sejumlah tawaran dari negara-negara lain yang juga memintanya melatih timnas mereka.
"Bagi saya, Indonesia adalah suatu proyek yang cukup menarik. Saya sangat terobsesi untuk merombak fundamental persepakbolaan di Indonesia agar bangkit disegani dunia," kata Fatih Terim.
Saking tertariknya, Terim bahkan sudah melakukan sebuah studi singkat mengenai dunia persepakbolaan Indonesia. Dari situ ia menyimpulkan bahwa Indonesia membutuhkan reformasi fundamental serta pengelolaan liga yang profesional agar bisa menjaring talenta-talenta potensial di berbagai penjuru Indonesia.
"Saya tidak percaya bahwa dari sekian juta penduduk Indonesia, kita tidak bisa menghasilkan 20-25 pemain berbakat sebagai ujung tombak sepakbola Indonesia," tegas Terim.
Dalam pertemuan tersebut, Terim juga menceritakan tentang seluk beluk persepakbolaan Turki, mulai dari lahirnya Federasi Sepak Bola Turki pada tahun 1923 sampai dengan melesatnya Turki ke pentas dunia sejak 1990-an.
"Kami tidak main-main dengan sepakbola Turki. Jerih payah untuk membawa nama Turki harum di pentas nasional kami mulai lewat perombakan fundamental di tahun 1990-an," kata Terim.
Terim sendiri tak hanya terkenal di Turki saja --berkat kiprahnya bersama Galatasaray dan timnas negaranya-- melainkan juga di kancah internasional setelah sempat menangani Fiorentina dan AC Milan.
Namanya mencuri perhatian setelah sukses membawa Galatasaray menjuarai Piala UEFA, sekaligus mencatatkan diri menjadi satu-satunya klub Turki yang pernah menjadi jawara di kompetisi itu.
Dipo Alam menilai bahwa Terim cocok dengan kriteria sosok yang dibutuhkan untuk merombak fondasi persepakbolaan Indonesia, yaitu tegas, sigap, profesional dan berkelas.
Maka dari itu, pemerintah pun akan setia menantikan tanggapan resmi dari Terim, yang berjanji untuk mempelajari lebih mendalam tawaran Indonesia dan akan memberikan jawaban setelah dirinya mendapatkan bayangan lebih jelas tentang dinamika dan problematika yang harus dibenahi PSSI.
"Yang jelas, saya dapat katakan bahwa kendati saya telah banyak mendapat tawaran dari berbagai negara lainnya, proyek menangani persepakbolaan Indonesia adalah proyek menarik bagi saya."
"Tidak ada yang mustahil, asal kita fokus dan bekerja keras untuk itu," lugas Terim.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar