Selasa, 14 Desember 2010


- PSSI akan Tertibkan Peliputan Piala AFF

Jakarta - Sukses yang diraih Indonesia di babak fase grup Piala AFF dan kemunculan bintang-bintang baru membuat semua aktivitas timnas jadi sorotan media. Tapi karena dianggap mulai mengganggu, PSSI akan mulai menertibkan para wartawan peliput.

Kemenangan-kemenangan meyakinkan yang didapat Indonesia di tiga pertandingan fase grup membuat seluruh punggawan timnas menjadi bintang. Apalagi di antara mereka ada beberapa nama yang meroket dibanding yang lainnya.

Seluruh fenomena tersebut tak ayal menjadi buruan banyak media massa tanah air. Tak mengherankan kalau banyak juga yang tak berupaya mengungkap kehidupan pribadi sang pemain, di balik kebolehan mengolah bola di atas lapangan.

Sayangnya antusiasme media terasa mulai berlebihan dan justru mulai mengganggu privasi pemain dan pelatih. Dalam sesi latihan Jumat akhir pekan kemarin misalnya, banyak media yang tidak memiliki akreditasi bisa masuk ke area latihan timnas.

Hal inilah yang kemudian memancing sedikit emosi Alfred Riedl dan kemudian mengambil tindakan dengan 'mengarantina' pemainnya. Tak mau kejadian tersebut terulang PSSI akan lebih menertibkan kegiatan peliputan wartawan untuk Piala AFF.

"Mulai besok wartawan yang meliput latihan timnas dan masuk ke pinggir lapangan harus yang memiliki akreditasi yang diberikan. Ini semua demi ketertiban dan tidak mengganggu jalannya latihan," seru Sekjen PSSI Nugraha Besoes dalam konferensi pers di Kantor Pusat PSSI, Senayan, Jakarta.

Hal lain yang menjadi sorotan PSSI terkait persiapan laga semifinal adalah terkait penjualan dan distribusi tiket. Soalnya dalam beberapa pertandingan fase grup ada penonton yang masuk hingga tribun khusus wartawan.

"Selain memiliki akreditasi, wartawan yang meliput pertandingan harusnya juga punya tiket. Kami melewatkan tahapan tersebut. Tapi sepertinya tiket untuk wartawan itu terdistribusikan ke bagian lain, sehingga ada penonton yang masuk tribun media," sahut Ketua LOC, Joko Driyono.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar