- Piala AFF
15 Menit yang Kacau Buyarkan Mimpi Indonesia
Jakarta - Alfred Riedl menyanjung permainan luar biasa yang dipertunjukkan pasukannya di final kedua Piala AFF 2010. Namun itu semua percuma lantaran 15 menit yang kacau saat laga di Malaysia.
Indonesia memetik kemenangan dengan skor tipis 2-1 saat gantian menjamu Malaysia di final kedua Piala AFF. Hasil tersebut tak cukup mengantar Pasukan Merah Putih menjadi juara karena kalah agregat 2-4, menyusul skor 0-3 di pertemuan pertama.
Diakui Riedl, kekalahan telak saat laga di Bukit Jalil banyak mempengaruhi peluang Indonesia untuk jadi juara. Meski Firman Utina dkk tampil sangat baik, itu tak cukup membayar 15 menit yang kacau di laga pertama, di mana saat itu gawang Markus kebobolan tiga kali.
"Pertama selamat untuk Malaysia, tapi sebetulnya kita sudah kalah lebih dulu di Malaysia, 15 menit yang kacau di sana kita bayar mahal di sini. Hari ini kita main luar biasa, kita main sangat baik di 45 menit pertama dan mungkin itu 45 menit terbaik sepanjang turnamen ini," sahut Riedl dalam konferensi pers usai pertandingan.
Saat butuh mencetak empat gol tanpa balas untuk membalas kekalahan di pertandingan pertama dan merebut gelar juara, gawang Indonesia malah lebih dulu bobol oleh Mohd Safee Sali. Skor berubah menjadi 2-1 setelah M Nasuha dan M Ridwan mebobol gawang Malaysia.
"Dan di babak kedua, sekali lagi kita menunjukkan karakter, kita kebobolan satu gol dan akhirnya bangkit. Saya ingin berterimakasih pada seluruh tim, kepada seluruh staf, kepada Kapten Firman dan kepada team leader Bambang (Pamungkas). Juga kepada masyrakat indonesia atas dukungannya. Kita sudah menunjukkan pemainan bagus sepanjang turnamen ini," tuntas pelatih asal Austria itu.
Rabu, 29 Desember 2010
Jakarta - Kehadiran Alfred Riedl secara telah berhasil meningkatkan level penampilan timnas Indonesia. Ketua Umum PSSI Nurdin Halid berjanji mempertahankan Riedl sebagai arsitek tim.
Riedl memang gagal mempersembahkan gelar juara karena Indonesia kalah dari Malaysia dengan agregat 2-4 dari dua final, tapi efek positif pelatih asal Austria itu sangat dirasakan.
Riedl berhasil menghadirkan disiplin dalam timnas. Boaz Solossa, pemain yang selama ini selalu masuk timnas, dicoret pria Austria itu karena mangkir memenuhi panggilan timnas.
Tak cuma itu, Riedl juga tak segan-segan menghukum pemainnya apabila terlambat mengikuti jadwal yang telah ia tetapkan.
Meski disiplin, bahkan cenderung galak, kenyataannya Riedl juga sangat protektif terhadap para pemainnya, terutama dari sorotan media. Riedl yang cemas menerapkan larangan mewawancarai pemain di hotel.
Publik pun makin jatuh hati kepada Riedl. Wajahnya yang dingin walau Indonesia menang besar atau malah sedang tertinggal membuat gemas sekaligus cinta para pendukung timnas.
Pertanyaan perihal nasib Riedl segera mengemuka setelah Indonesia gagal keluar sebagai kampiun. Beruntunglah, karena tampaknya PSSI berniat mempertahankan 61 tahun itu.
"Riedl? Kenapa, Riedl? Dia tetap (lanjut melatih)," ujar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid saat ditanyai oleh wartawan usai final kedua di Senayan, Rabu (29/12/2010).
- Piala AFF
Rio Ferdinand Beri Selamat ke Malaysia
Jakarta - Bek Manchester United Rio Ferdinand kembali memberikan komentarnya soal Piala AFF 2010. Kali ini Ferdinand memberikan selamat kepada Malaysia yang menjadi juara.
Malaysia menjadi juara Piala AFF 2010 usai mengalahkan Indonesia dengan agregat 4-2 di babak final. Di final leg kedua yang baru saja berakhir, Harimau Malaya takluk 1-2 dari tim Garuda.
"Selamat untuk Malaysia yang mengalahkan Indonesia di final Suzuki Cup," tulis Ferdinand dalam akun twitter-nya @rioferdy5.
Ferdinand kemudian mengenang soal pra-musim yang dijalani The Red Devils saat menghadapi Malaysia pertengahan tahun 2009 silam.
"18 bulan yang lalu saya bermain melawan tim Malaysia u23. Mereka tim yang cukup baik," demikian tulis bek berkebangsaan Inggris itu.
Rio Ferdinand Beri Selamat ke Malaysia
Jakarta - Bek Manchester United Rio Ferdinand kembali memberikan komentarnya soal Piala AFF 2010. Kali ini Ferdinand memberikan selamat kepada Malaysia yang menjadi juara.
Malaysia menjadi juara Piala AFF 2010 usai mengalahkan Indonesia dengan agregat 4-2 di babak final. Di final leg kedua yang baru saja berakhir, Harimau Malaya takluk 1-2 dari tim Garuda.
"Selamat untuk Malaysia yang mengalahkan Indonesia di final Suzuki Cup," tulis Ferdinand dalam akun twitter-nya @rioferdy5.
Ferdinand kemudian mengenang soal pra-musim yang dijalani The Red Devils saat menghadapi Malaysia pertengahan tahun 2009 silam.
"18 bulan yang lalu saya bermain melawan tim Malaysia u23. Mereka tim yang cukup baik," demikian tulis bek berkebangsaan Inggris itu.
- Piala AFF
Nurdin Halid: Ini Takdir
Jakarta - Timnas Indonesia gagal membalikkan keadaan dari Malaysia sehingga gagal menjuarai Piala AFF 2010. Lantas apa komentar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dengan hasil tersebut?
Firman Utina cs hanya bisa memetik kemenangan 2-1 atas Malaysia dalam partai leg II final Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Hasil tersebut tidak kuasa membawa Indonesia menjadi juara karena sebelumnya di leg I di kandang Malaysia sudah mengalami kekalahan telak 0-3. Indonesia pun kalah agregat 2-4.
"Kita sudah melakukan daya upaya semampu kita tapi takdir Allah belum menentukan kita jadi juara," komentar Nurdin diplomatis, usai pertandingan.
Hasil tersebut sekaligus membuat timnas gagal menambah bonus di Piala AFF 2010. Sebelumnya 'Pasukan Garuda' sudah mengantongi Rp 2,5 miliar untuk kesuksesan mereka masuk final. Jika juara, mereka dijanjikan tambahan Rp 3 miliar lagi.
"Bonus? Akan tetap kita berikan, tapi jumlahnya berapa kita bicarakan lagi nanti," lugasnya.
Nurdin Halid: Ini Takdir
Jakarta - Timnas Indonesia gagal membalikkan keadaan dari Malaysia sehingga gagal menjuarai Piala AFF 2010. Lantas apa komentar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dengan hasil tersebut?
Firman Utina cs hanya bisa memetik kemenangan 2-1 atas Malaysia dalam partai leg II final Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Hasil tersebut tidak kuasa membawa Indonesia menjadi juara karena sebelumnya di leg I di kandang Malaysia sudah mengalami kekalahan telak 0-3. Indonesia pun kalah agregat 2-4.
"Kita sudah melakukan daya upaya semampu kita tapi takdir Allah belum menentukan kita jadi juara," komentar Nurdin diplomatis, usai pertandingan.
Hasil tersebut sekaligus membuat timnas gagal menambah bonus di Piala AFF 2010. Sebelumnya 'Pasukan Garuda' sudah mengantongi Rp 2,5 miliar untuk kesuksesan mereka masuk final. Jika juara, mereka dijanjikan tambahan Rp 3 miliar lagi.
"Bonus? Akan tetap kita berikan, tapi jumlahnya berapa kita bicarakan lagi nanti," lugasnya.
- Piala AFF
Rekor Sempurna 'Pasukan Garuda' di GBK
Jakarta - Timnas Indonesia tidak berhasil keluar jadi juara Piala AFF 2010. Namun, 'Pasukan Garuda' tetap harus bangga karena sudah mampu menjaga kesempurnaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Asa Indonesia menjadi jawara Asia Tenggara dikandaskan oleh Malaysia. Setelah kalah telak 0-3 di partai pertama, Firman Utina cs hanya bisa menang 2-1 di laga kedua.
Dengan dua hasil di partai puncak tersebut, Indonesia pun harus mengakui keunggulan Malaysia setelah kalah dengan agregat gol 2-4.
Akan tetapi, Indonesia tetap harus berbangga diri karena mampu menghindarkan diri dari kekalahan saat menjamu Malaysia di leg II, Rabu (29/12/2010) malam WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) meski harus ketinggalan lebih dulu.
Berkat kemenangan tersebut maka Indonesia pun berhasil mencatatkan rekor sempurna, alias selalu menang, saat berlaga di Piala AFF 2010.
Sebelumnya Indonesia, yang jadi salah satu tuan rumah, meraih tiga kemenangan pada fase grup yakni atas Malaysia, Laos dan Thailand.
Setelah itu 'Merah Putih' juga memetik dua kemenangan di partai semifinal kontra Filipina --kedua partai itu digelar di SUGBK karena ketidakmampuan Filipina menyediakan stadion yang layak.
Indonesia boleh tak juara, tapi para punggawa timnas tidak boleh tertunduk terlalu dalam karena setidaknya sudah mampu menjaga "kehormatan" di kandang sendiri
Rekor Sempurna 'Pasukan Garuda' di GBK
Jakarta - Timnas Indonesia tidak berhasil keluar jadi juara Piala AFF 2010. Namun, 'Pasukan Garuda' tetap harus bangga karena sudah mampu menjaga kesempurnaan di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Asa Indonesia menjadi jawara Asia Tenggara dikandaskan oleh Malaysia. Setelah kalah telak 0-3 di partai pertama, Firman Utina cs hanya bisa menang 2-1 di laga kedua.
Dengan dua hasil di partai puncak tersebut, Indonesia pun harus mengakui keunggulan Malaysia setelah kalah dengan agregat gol 2-4.
Akan tetapi, Indonesia tetap harus berbangga diri karena mampu menghindarkan diri dari kekalahan saat menjamu Malaysia di leg II, Rabu (29/12/2010) malam WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) meski harus ketinggalan lebih dulu.
Berkat kemenangan tersebut maka Indonesia pun berhasil mencatatkan rekor sempurna, alias selalu menang, saat berlaga di Piala AFF 2010.
Sebelumnya Indonesia, yang jadi salah satu tuan rumah, meraih tiga kemenangan pada fase grup yakni atas Malaysia, Laos dan Thailand.
Setelah itu 'Merah Putih' juga memetik dua kemenangan di partai semifinal kontra Filipina --kedua partai itu digelar di SUGBK karena ketidakmampuan Filipina menyediakan stadion yang layak.
Indonesia boleh tak juara, tapi para punggawa timnas tidak boleh tertunduk terlalu dalam karena setidaknya sudah mampu menjaga "kehormatan" di kandang sendiri
- Piala AFF
Malaysia Juara Baru ASEAN
Jakarta - Timnas Indonesia gagal membalikkan keadaan dari Malaysia sehingga gagal menjuarai Piala AFF 2010. Lantas apa komentar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dengan hasil tersebut?
Firman Utina cs hanya bisa memetik kemenangan 2-1 atas Malaysia dalam partai leg II final Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Hasil tersebut tidak kuasa membawa Indonesia menjadi juara karena sebelumnya di leg I di kandang Malaysia sudah mengalami kekalahan telak 0-3. Indonesia pun kalah agregat 2-4.
"Kita sudah melakukan daya upaya semampu kita tapi takdir Allah belum menentukan kita jadi juara," komentar Nurdin diplomatis, usai pertandingan.
Hasil tersebut sekaligus membuat timnas gagal menambah bonus di Piala AFF 2010. Sebelumnya 'Pasukan Garuda' sudah mengantongi Rp 2,5 miliar untuk kesuksesan mereka masuk final. Jika juara, mereka dijanjikan tambahan Rp 3 miliar lagi.
"Bonus? Akan tetap kita berikan, tapi jumlahnya berapa kita bicarakan lagi nanti," lugasnya.
Malaysia Juara Baru ASEAN
Jakarta - Timnas Indonesia gagal membalikkan keadaan dari Malaysia sehingga gagal menjuarai Piala AFF 2010. Lantas apa komentar Ketua Umum PSSI Nurdin Halid dengan hasil tersebut?
Firman Utina cs hanya bisa memetik kemenangan 2-1 atas Malaysia dalam partai leg II final Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, di Stadion Utama Gelora Bung Karno.
Hasil tersebut tidak kuasa membawa Indonesia menjadi juara karena sebelumnya di leg I di kandang Malaysia sudah mengalami kekalahan telak 0-3. Indonesia pun kalah agregat 2-4.
"Kita sudah melakukan daya upaya semampu kita tapi takdir Allah belum menentukan kita jadi juara," komentar Nurdin diplomatis, usai pertandingan.
Hasil tersebut sekaligus membuat timnas gagal menambah bonus di Piala AFF 2010. Sebelumnya 'Pasukan Garuda' sudah mengantongi Rp 2,5 miliar untuk kesuksesan mereka masuk final. Jika juara, mereka dijanjikan tambahan Rp 3 miliar lagi.
"Bonus? Akan tetap kita berikan, tapi jumlahnya berapa kita bicarakan lagi nanti," lugasnya.
- Piala AFF
Indonesia Spesialis Runner-up
Jakarta - Indonesia kembali gagal mewujudkan mimpinya untuk menjadi raja sepakbola Asia Tenggara. Untuk kali keempat, pasukan 'Merah Putih' harus puas jadi penghuni kursi runner-up.
Kegagalan terakhir terjadi akibat Indonesia kalah 2-4 dalam dua kali final AFF Suzuki Cup 2010 di tangan Malaysia. Kalah 0-3 di kandang lawan, pasukan Alfred Riedl cuma bisa menang 2-1 di Jakarta.
Hasil ini mengakhiri kiprah menjanjikan Indonesia yang selalu menang dalam tiga laga penyisihan grup dan dua kali semifinal. Kekalahan yang terlalu telak di Bukit Jalil gagal dibalas dengan setimpal.
Kegagalan ini mengulangi apa yang terjadi pada tiga kali final yang berhasil dijejak Indonesia sebelumnya.
Indonesia pertama kali masuk final saat ajang ini masih bernama Piala Tiger tahun 2000. Saat itu, tim Indonesia berhasil melaju ke partai puncak namun di sana mereka kalah 1-4 dari Thailand.
Dua tahun berselang, Indonesia kembali maju ke final. Kali ini, kembali Thailand yang menghentikan tim 'Garuda' dengan skor 4-2 di adu penalti setelah dalam 120 menit permainan berbagi skor 2-2.
Final terakhir Indonesia dijejak pada tahun 2004. Bermain dalam dua final secara kandang dan tandang, dua kali pula Indonesia dibuat bertekuk lutut, masing-masing dengan skor 1-3 dan 1-2 dari Singapura.
Tahun ini, Indonesia menyimpan asa untuk mematahkan kutukan tiga final itu dengan tampil meyakinkan hingga semifinal. Namun kekalahan 0-3 di kandang Malaysia membuat kemenangan 2-1 di Jakarta menjadi tak cukup bermakna.
Indonesia Spesialis Runner-up
Jakarta - Indonesia kembali gagal mewujudkan mimpinya untuk menjadi raja sepakbola Asia Tenggara. Untuk kali keempat, pasukan 'Merah Putih' harus puas jadi penghuni kursi runner-up.
Kegagalan terakhir terjadi akibat Indonesia kalah 2-4 dalam dua kali final AFF Suzuki Cup 2010 di tangan Malaysia. Kalah 0-3 di kandang lawan, pasukan Alfred Riedl cuma bisa menang 2-1 di Jakarta.
Hasil ini mengakhiri kiprah menjanjikan Indonesia yang selalu menang dalam tiga laga penyisihan grup dan dua kali semifinal. Kekalahan yang terlalu telak di Bukit Jalil gagal dibalas dengan setimpal.
Kegagalan ini mengulangi apa yang terjadi pada tiga kali final yang berhasil dijejak Indonesia sebelumnya.
Indonesia pertama kali masuk final saat ajang ini masih bernama Piala Tiger tahun 2000. Saat itu, tim Indonesia berhasil melaju ke partai puncak namun di sana mereka kalah 1-4 dari Thailand.
Dua tahun berselang, Indonesia kembali maju ke final. Kali ini, kembali Thailand yang menghentikan tim 'Garuda' dengan skor 4-2 di adu penalti setelah dalam 120 menit permainan berbagi skor 2-2.
Final terakhir Indonesia dijejak pada tahun 2004. Bermain dalam dua final secara kandang dan tandang, dua kali pula Indonesia dibuat bertekuk lutut, masing-masing dengan skor 1-3 dan 1-2 dari Singapura.
Tahun ini, Indonesia menyimpan asa untuk mematahkan kutukan tiga final itu dengan tampil meyakinkan hingga semifinal. Namun kekalahan 0-3 di kandang Malaysia membuat kemenangan 2-1 di Jakarta menjadi tak cukup bermakna.
- Piala AFF
Indonesia Menang, Malaysia Juara
Jakarta - Timnas Indonesia menundukkan Malaysia 2-1 di partai leg II final Piala AFF 2010. Tapi keunggulan agregat tetap bikin Malaysia keluar jadi juara.
Dalam partai leg II Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, Indonesia membuang peluang untuk unggul lebih dulu setelah Firman Utina gagal menceploskan bola dari titik putih di menit-menit awal laga.
Malaysia lantas unggul duluan lewat Safee Sali di awal babak kedua. Mohammad Nasuha menyamakan skor sebelum tendangan M. Ridwan menjebol gawang Khairul Fahmi setelah terlebih dulu mengenai bek Malaysia.
Dengan kemenangan 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Indonesia pada akhirnya tak berhasil jadi juara karena kalah agregat 2-4 dari Malaysia yang menang 3-0 di leg I.
Jalannya Pertandingan
Kelengahan Indonesia di sektor kiri belakang pada menit dua nyaris dimanfaatkan pemain depan Malaysia. Untung buat Indonesia, Firman Utina masih bisa mencuri bola.
Semenit berselang, usaha Indonesia menekan kandas setelah bola umpan Firman terlalu deras lajunya sehingga tak bisa dikejar Arif. Umpan jauh kembali diarahkan ke Arif meski kiper Malaysia masih bisa mengamankan si kulit bundar.
Pada menit enam, umpan silang M.Nasuha sukses meluncur ke muka gawang. Tapi sekali lagi kiper Khairul Fahmi masih sigap menangkap bola.
Kerjasama Arif dan Irfan Bachdim diakhiri dengan sebuah umpan silang ke muka gawang pada menit sembilan masih bisa dipotong M. Fadhli.
Pelanggaran pada menit 11 usai Irfan dijatuhkan beberaoa meter dari luar kotak penalti. Firman mengambil pendek dan mengoper ke M. Ridwan yang dengan mudah kecolongan bola.
Irfan! Bola mengarah ke Irfan yang ada di muka gawang pada menit 16. Tapi ia kurang sigap meneruskan sehingga bola dengan mudah diamankan Khairul Fahmi.
Penalti untuk Indonesia pada menit 17! Wasit menunjuk titik putih usai M Sabre menyentuh bola dengan tangan. Sabre juga dapat kartu kuning.
Firman maju jadi algojo dan sepakannya ke arah kanan dengan mudah terbaca oleh kiper! Sayang sekali, peluang emas terbuang untuk Indonesia.
Markus dipaksa menyelamatkan gawang dari sepakan Ashari pada menit 21. Kemelut kemudian lahir tapi tidak melahirkan apa-apa.
Cristian Gonzales sukses menyambut bola hasil umpan silang dengan tandukan di tiang jauh pada menit 24. Tapi si kulit bundar masih menyisir di sisi gawang. Gonzales kembali berhasil menanduk bola di muka gawang, meski lagi-lagi bola belum menemui sasaran.
M. Ridwan berlari menyongsong bola di sisi kiri dan sukses menembus pertahanan Malaysia tanpa pengawalan. Tapi bola sepakannya lantas dengan sukses dipotong Fahmi.
Lagi-lagi peluang emas terbuang pada menit 29. Dari sebuah umpan terobosan, Ridwan dengan cerdik mendapat celah di pertahanan Malaysia. Tapi ia terlalu lama mengambil keputusan sehingga bola kembali kandas di tangan kiper.
Tiga menit menuju turun minum dengan Indonesia dan Malaysia masih terus membagi skor 0-0. Peluang teranyar dihasilkan Gonzales dengan sepakan kerasnya di kotak penalti walau arahnya masih melambung.
Di tengah-tengah usaha Indonesia menyerang, Malaysia sukses melancarkan serangan balik akibat kesalahan oper Maman. Dengan serangan balik cepat, Mohd Safee Sali berhasil menjebol gawang Markus pada menit 53.
Pergantian pemain dilakukan oleh Alfred Riedl beberapa menit kemudian. Eka Ramdani menggantikan Firman dan Bambang Pamungkas menggantikan Irfan.
Gantian Malaysia melakukan pergantian pemain pada menit 61. Gelandang Amar Rohidan digantikan Razman Roslan yang pemain bertahan. Malaysia tampak cukup puas dengan skor saat ini.
Pergantian terakhir dibuat Indonesia pada menit 70 setelah Arif cedera. Tony Sucipto masuk.
Tak lama berselang, Indonesia mencetak gol! Bustomi melepaskan tembakan keras yang masih bisa ditepis kiper sebelum Nasuha menceploskan bola rebound. Skor 1-1.
Malaysia merancang serangan balik. Dari sisi kiri bola digulirkan ke tengah dan Ashari kemudian melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih melebar di sisi gawang Markus.
Pada menit 76 Bepe melepaskan tembakan menyusur tanah dari luar kotak penalti. Tapi arahnya masih tepat ke kiper Fahmi.
Goool! Indonesia berbalik unggul 2-1 setelah sepakan keras Ridwan mengenai kepala pemain belakang Malaysia dan menceplos masuk.
Bepe! Ia melepaskan tendangan bebas dari luar kotak penalti yang susah payah ditepis kiper Malaysia. Skor 2-1 tidak berubah sampai peluit akhir dibunyikan.
Susunan Pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, Nasuha; Ridwan, Firman (Eka Ramdani '57), Bustomi, Arif (Tony Sucipto '70); Gonzales, Irfan (Bambang '57).
Malaysia: Khairul Fahmi; M Sabre, M Faizal, M Muslim, M Fadhli; Safiq, Norshahrul Idlan, Amar (Razman Roslan '61), Kunanlan Subramaniam; M Safee (Izzaq Faris Ramlan '90), M Ashari (Mohd Amri Yahyah '78).
Indonesia Menang, Malaysia Juara
Jakarta - Timnas Indonesia menundukkan Malaysia 2-1 di partai leg II final Piala AFF 2010. Tapi keunggulan agregat tetap bikin Malaysia keluar jadi juara.
Dalam partai leg II Piala AFF 2010, Rabu (29/12/2010) malam WIB, Indonesia membuang peluang untuk unggul lebih dulu setelah Firman Utina gagal menceploskan bola dari titik putih di menit-menit awal laga.
Malaysia lantas unggul duluan lewat Safee Sali di awal babak kedua. Mohammad Nasuha menyamakan skor sebelum tendangan M. Ridwan menjebol gawang Khairul Fahmi setelah terlebih dulu mengenai bek Malaysia.
Dengan kemenangan 2-1 di Stadion Utama Gelora Bung Karno tersebut, Indonesia pada akhirnya tak berhasil jadi juara karena kalah agregat 2-4 dari Malaysia yang menang 3-0 di leg I.
Jalannya Pertandingan
Kelengahan Indonesia di sektor kiri belakang pada menit dua nyaris dimanfaatkan pemain depan Malaysia. Untung buat Indonesia, Firman Utina masih bisa mencuri bola.
Semenit berselang, usaha Indonesia menekan kandas setelah bola umpan Firman terlalu deras lajunya sehingga tak bisa dikejar Arif. Umpan jauh kembali diarahkan ke Arif meski kiper Malaysia masih bisa mengamankan si kulit bundar.
Pada menit enam, umpan silang M.Nasuha sukses meluncur ke muka gawang. Tapi sekali lagi kiper Khairul Fahmi masih sigap menangkap bola.
Kerjasama Arif dan Irfan Bachdim diakhiri dengan sebuah umpan silang ke muka gawang pada menit sembilan masih bisa dipotong M. Fadhli.
Pelanggaran pada menit 11 usai Irfan dijatuhkan beberaoa meter dari luar kotak penalti. Firman mengambil pendek dan mengoper ke M. Ridwan yang dengan mudah kecolongan bola.
Irfan! Bola mengarah ke Irfan yang ada di muka gawang pada menit 16. Tapi ia kurang sigap meneruskan sehingga bola dengan mudah diamankan Khairul Fahmi.
Penalti untuk Indonesia pada menit 17! Wasit menunjuk titik putih usai M Sabre menyentuh bola dengan tangan. Sabre juga dapat kartu kuning.
Firman maju jadi algojo dan sepakannya ke arah kanan dengan mudah terbaca oleh kiper! Sayang sekali, peluang emas terbuang untuk Indonesia.
Markus dipaksa menyelamatkan gawang dari sepakan Ashari pada menit 21. Kemelut kemudian lahir tapi tidak melahirkan apa-apa.
Cristian Gonzales sukses menyambut bola hasil umpan silang dengan tandukan di tiang jauh pada menit 24. Tapi si kulit bundar masih menyisir di sisi gawang. Gonzales kembali berhasil menanduk bola di muka gawang, meski lagi-lagi bola belum menemui sasaran.
M. Ridwan berlari menyongsong bola di sisi kiri dan sukses menembus pertahanan Malaysia tanpa pengawalan. Tapi bola sepakannya lantas dengan sukses dipotong Fahmi.
Lagi-lagi peluang emas terbuang pada menit 29. Dari sebuah umpan terobosan, Ridwan dengan cerdik mendapat celah di pertahanan Malaysia. Tapi ia terlalu lama mengambil keputusan sehingga bola kembali kandas di tangan kiper.
Tiga menit menuju turun minum dengan Indonesia dan Malaysia masih terus membagi skor 0-0. Peluang teranyar dihasilkan Gonzales dengan sepakan kerasnya di kotak penalti walau arahnya masih melambung.
Di tengah-tengah usaha Indonesia menyerang, Malaysia sukses melancarkan serangan balik akibat kesalahan oper Maman. Dengan serangan balik cepat, Mohd Safee Sali berhasil menjebol gawang Markus pada menit 53.
Pergantian pemain dilakukan oleh Alfred Riedl beberapa menit kemudian. Eka Ramdani menggantikan Firman dan Bambang Pamungkas menggantikan Irfan.
Gantian Malaysia melakukan pergantian pemain pada menit 61. Gelandang Amar Rohidan digantikan Razman Roslan yang pemain bertahan. Malaysia tampak cukup puas dengan skor saat ini.
Pergantian terakhir dibuat Indonesia pada menit 70 setelah Arif cedera. Tony Sucipto masuk.
Tak lama berselang, Indonesia mencetak gol! Bustomi melepaskan tembakan keras yang masih bisa ditepis kiper sebelum Nasuha menceploskan bola rebound. Skor 1-1.
Malaysia merancang serangan balik. Dari sisi kiri bola digulirkan ke tengah dan Ashari kemudian melepaskan tembakan dari luar kotak penalti yang masih melebar di sisi gawang Markus.
Pada menit 76 Bepe melepaskan tembakan menyusur tanah dari luar kotak penalti. Tapi arahnya masih tepat ke kiper Fahmi.
Goool! Indonesia berbalik unggul 2-1 setelah sepakan keras Ridwan mengenai kepala pemain belakang Malaysia dan menceplos masuk.
Bepe! Ia melepaskan tendangan bebas dari luar kotak penalti yang susah payah ditepis kiper Malaysia. Skor 2-1 tidak berubah sampai peluit akhir dibunyikan.
Susunan Pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, Nasuha; Ridwan, Firman (Eka Ramdani '57), Bustomi, Arif (Tony Sucipto '70); Gonzales, Irfan (Bambang '57).
Malaysia: Khairul Fahmi; M Sabre, M Faizal, M Muslim, M Fadhli; Safiq, Norshahrul Idlan, Amar (Razman Roslan '61), Kunanlan Subramaniam; M Safee (Izzaq Faris Ramlan '90), M Ashari (Mohd Amri Yahyah '78).
- Piala AFF
Rio Ferdinand: Raih Trofi Itu, Indonesia!
Jakarta - Laga Indonesia kontra Malaysia kembali tidak luput dari perhatian bek Manchester United Rio Ferdinand. Ia langsung menyemangati 'Pasukan Garuda' usai turun bermain.
Indonesia akan terlibat partai leg II final Piala AFF 2010 kontra Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010) malam WIB.
Dengan kekalahan 0-3 dari Malaysia di Stadion Bukit Jalil pada leg I, Firman Utina cs kini menghadapi jalan terjal untuk jadi jawara Asia Tenggara.
Usaha Indonesia membalikkan keadaan tersebut ternyata mendapat dukungan dari Ferdinand. Hanya beberapa saat usai membela MU menghadapi Birmingham di lanjutan partai Liga Primer, bek tengah Inggris itu melontarkan kata-kata semangat.
"Langsung kembali ke twitter dan tweeps dari Indonesia sudah memberitahu aku mengenai partai final malam ini!!" tulis Ferdinand di akun Twitternya, @rioferdy5, sekitar 35 menit lalu.
"Semoga berhasil + menangi trofi tersebut!" lanjutnya.
Rio Ferdinand: Raih Trofi Itu, Indonesia!
Jakarta - Laga Indonesia kontra Malaysia kembali tidak luput dari perhatian bek Manchester United Rio Ferdinand. Ia langsung menyemangati 'Pasukan Garuda' usai turun bermain.
Indonesia akan terlibat partai leg II final Piala AFF 2010 kontra Malaysia di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010) malam WIB.
Dengan kekalahan 0-3 dari Malaysia di Stadion Bukit Jalil pada leg I, Firman Utina cs kini menghadapi jalan terjal untuk jadi jawara Asia Tenggara.
Usaha Indonesia membalikkan keadaan tersebut ternyata mendapat dukungan dari Ferdinand. Hanya beberapa saat usai membela MU menghadapi Birmingham di lanjutan partai Liga Primer, bek tengah Inggris itu melontarkan kata-kata semangat.
"Langsung kembali ke twitter dan tweeps dari Indonesia sudah memberitahu aku mengenai partai final malam ini!!" tulis Ferdinand di akun Twitternya, @rioferdy5, sekitar 35 menit lalu.
"Semoga berhasil + menangi trofi tersebut!" lanjutnya.
- Piala AFF
Uji Kesetiaan Suporter 'Merah Putih'
Jakarta - Selain performa timnas, satu hal yang sangat membanggakan dari gelaran Piala AFF 2010 adalah dukungan luar biasa dari suporter 'Merah Putih'. Setelah kalah di leg pertama, malam ini kesetiaan fans yang sesungguhnya akan diuji.
Setelah hampir satu bulan dihelat, Piala AFF 2010 akhirnya akan segera memutar partai pamungkasnya, Rabu (29/12/2010) malam. Malaysia berpeluang besar menjadi kampiun setelah menang telak 3-0 atas Indonesia di final leg 1.
Laga malam nanti di Gelora Bung Karno akan jadi ajang pembuktian buat Indonesia. Bukan cuma buat Firman Utina dkk yang akan bertarung di atas lapangan, tapi juga buat semua suporter 'Merah Putih' yang hadir di GBK dan pendukung timnas pada umumnya.
Keriuhan yang terjadi di dalam dan luar stadion saat tim Garuda berlaga sejauh ini selalu berakhir manis. Yang ada hanya nyanyian, teriakan, dan dukungan buat timnas, tanpa aksi rusuh dan anarkis. Hal positif ini tentu harus dipertahankan hingga berakhirnya turnamen.
Peluang Indonesia untuk juara memang tipis. Tapi bukan berarti nihil. Yang dibutuhkan oleh anak buah Alfred Riedl adalah dukungan membara dari publik tanah air, baik di dalam maupun di luar Gelora Bung Karno, untuk mengubah peluang kecil itu menjadi kemenangan besar.
Tapi kalau pada akhirnya harapan juara tak berakhir dengan kenyataan di lapangan, sudah selayaknya kita bisa legowo. Perjuangan Firman dkk sudah sangat maksimal. Aksi mereka sepanjang babak penyisihan hingga akhir turnamen juga sangat menghibur dan membanggakan publik tanah air. Di sinilah ujian sesungguhnya buat suporter fanatik Indonesia.
Kekecewaan yang mungkin saja akan kita alami seandainya timnas gagal juara tak perlu disalurkan aksi-aksi rusuh, baik di dalam maupun luar stadion. Tindakan anarkis tak akan mengubah apapun, dan justru akan merugikan timnas di masa depan.
Soal tudingan aksi tak sportif yang dilakukan suporter Malaysia di Kuala Lumpur, hal itu tak perlu kita sikapi secara berlebihan. Anggap saja dukungan yang mereka berikan baru bisa sebatas serangan laser ke pemain lawan.
Suporter kita sudah sepantasnya jauh lebih dewasa daripada mereka. Tak usah merencanakan aksi balasan kepada pemain Malaysia di GBK dalam bentuk apapun. Bukankah kita memang lebih baik dari suporter Malaysia?
"Kalau menjadi suporter jangan seperti yang ditunjukkan Malaysia tadi. Mari kita menjadi bangsa yang sportif," seru Presiden SBY usai nonton bersama final leg 1 di kediaman pribadi di Cikeas, Bogor, Minggu (26/12/2010) malam.
Pernyataan Presiden SBY ini tentu harus kita amini. Tak perlu menodai laga final malam ini dengan tindakan-tindakan tak sportif, apalagi anarkis. Perjuangan timnas di lapangan harus kita barengi dengan dukungan yang positif pula.
"Jadilah suporter sportif dengan semangat persaudaraan, gigih berjuang Insya Allah kekalahan adalah kemenangan tertunda, tetap beri dukungan," pungkas SBY.
Mari buktikan bahwa suporter Indonesia memang bisa lebih baik!
Uji Kesetiaan Suporter 'Merah Putih'
Jakarta - Selain performa timnas, satu hal yang sangat membanggakan dari gelaran Piala AFF 2010 adalah dukungan luar biasa dari suporter 'Merah Putih'. Setelah kalah di leg pertama, malam ini kesetiaan fans yang sesungguhnya akan diuji.
Setelah hampir satu bulan dihelat, Piala AFF 2010 akhirnya akan segera memutar partai pamungkasnya, Rabu (29/12/2010) malam. Malaysia berpeluang besar menjadi kampiun setelah menang telak 3-0 atas Indonesia di final leg 1.
Laga malam nanti di Gelora Bung Karno akan jadi ajang pembuktian buat Indonesia. Bukan cuma buat Firman Utina dkk yang akan bertarung di atas lapangan, tapi juga buat semua suporter 'Merah Putih' yang hadir di GBK dan pendukung timnas pada umumnya.
Keriuhan yang terjadi di dalam dan luar stadion saat tim Garuda berlaga sejauh ini selalu berakhir manis. Yang ada hanya nyanyian, teriakan, dan dukungan buat timnas, tanpa aksi rusuh dan anarkis. Hal positif ini tentu harus dipertahankan hingga berakhirnya turnamen.
Peluang Indonesia untuk juara memang tipis. Tapi bukan berarti nihil. Yang dibutuhkan oleh anak buah Alfred Riedl adalah dukungan membara dari publik tanah air, baik di dalam maupun di luar Gelora Bung Karno, untuk mengubah peluang kecil itu menjadi kemenangan besar.
Tapi kalau pada akhirnya harapan juara tak berakhir dengan kenyataan di lapangan, sudah selayaknya kita bisa legowo. Perjuangan Firman dkk sudah sangat maksimal. Aksi mereka sepanjang babak penyisihan hingga akhir turnamen juga sangat menghibur dan membanggakan publik tanah air. Di sinilah ujian sesungguhnya buat suporter fanatik Indonesia.
Kekecewaan yang mungkin saja akan kita alami seandainya timnas gagal juara tak perlu disalurkan aksi-aksi rusuh, baik di dalam maupun luar stadion. Tindakan anarkis tak akan mengubah apapun, dan justru akan merugikan timnas di masa depan.
Soal tudingan aksi tak sportif yang dilakukan suporter Malaysia di Kuala Lumpur, hal itu tak perlu kita sikapi secara berlebihan. Anggap saja dukungan yang mereka berikan baru bisa sebatas serangan laser ke pemain lawan.
Suporter kita sudah sepantasnya jauh lebih dewasa daripada mereka. Tak usah merencanakan aksi balasan kepada pemain Malaysia di GBK dalam bentuk apapun. Bukankah kita memang lebih baik dari suporter Malaysia?
"Kalau menjadi suporter jangan seperti yang ditunjukkan Malaysia tadi. Mari kita menjadi bangsa yang sportif," seru Presiden SBY usai nonton bersama final leg 1 di kediaman pribadi di Cikeas, Bogor, Minggu (26/12/2010) malam.
Pernyataan Presiden SBY ini tentu harus kita amini. Tak perlu menodai laga final malam ini dengan tindakan-tindakan tak sportif, apalagi anarkis. Perjuangan timnas di lapangan harus kita barengi dengan dukungan yang positif pula.
"Jadilah suporter sportif dengan semangat persaudaraan, gigih berjuang Insya Allah kekalahan adalah kemenangan tertunda, tetap beri dukungan," pungkas SBY.
Mari buktikan bahwa suporter Indonesia memang bisa lebih baik!
- Piala AFF
Bongkar Kemapanan Itu, Garuda
Jakarta - Sejauh ini tim yang kalah di final leg pertama laga final, gagal mengakhiri turnamen sebagai juara. Tapi ini bisa menjadi saat bagi timnas Indonesia untuk membongkar "kemapanan" tersebut.
Peluang Indonesia untuk meraih gelar pertamanya di Piala AFF cukup berat. Di final leg pertama, Firman Utina dkk. menyerah dengan skor 0-3 dari Malaysia di kandang Harimau Malaya.
Dalam perkembangan selanjutnya, banyak hal dituding menjadi penyebab kekalahan itu. Mulai dari pengaruh dari sorot sinar laser ke para pemain Indonesia hingga teror serbuk gatal yang diungkapkan oleh ketua umum PSSI Nurdin Halid.
Hal lain yang disinyalir menjadi penyebab tidak maksimalnya timnas adalah sorotan media yang terlalu berlebihan, pembicaraan politisasi timnas, hingga kegiatan-kegiatan di luar lapangan yang tidak ada relevansinya dengan persiapan pertandingan. Semua itu sudah pasti menyita waktu dan mengganggu konsentrasi para pemain.
Sebelum partai final leg pertama, Indonesia diunggulkan menjadi juara. Namun setelah kekalahan 0-3 dari anak buah K.Rajagobal itu, pelatih Alfred Riedl mengatakan peluang Indonesia tinggal sekitar lima hingga sepuluh persen.
Laga final leg kedua malam nanti di SUGBK menjadi penentuan bagi Indonesia. Kemenangan minimal 4-0 harus diraih demi direngkuhnya gelar juara.
Namun kabar kurang menyenangkan harus dihadapi tim Merah Putih. Pasalnya dalam tiga edisi terakhir, tim yang kalah di leg pertama tidak pernah menjadi juara pada akhirnya. Tim Garuda sendiri pernah mengalami hal tersebut di edisi tahun 2004.
Kans Indonesia memang cukup kecil, peluang memang berat. Meski begitu harapan masih tetap ada. "Winners never quit," tulis pemain blasteran Irfan Bachdim dalam akun twitternya @irfanbachdim10 pasca kekalahan di Bukit Jalil. Sementara pemain senior Bambang Pamungkas dalam situs pribadinya menyatakan bahwa Indonesia masih bisa.
Riedl mengatakan mental pemain tetap stabil pasca kekalahan dari Malaysia. Catatan kandang Indonesia kala bertemu Malaysia juga positif. Terlebih di Piala AFF 2010, tim Merah Putih juga tampil impresif kala berlaga di markas sendiri. Jadi, ini adalah saatnya bagi Garuda untuk membongkar "kemapanan" pola yang sudah terjadi dalam tiga edisi terakhir.
Catatan final Piala AFF (tiga edisi terakhir)
Piala AFF (Piala Tiger) 2004
8 Januari 2005: Indonesia 1-3 Singapura
16 Januari 2005: Singapura 2-1 Indonesia
Piala AFF 2007
31 Januari 2007: Singapura 2-1 Thailand
4 Februari 2007: Thailand 1-1 Singapura
Piala AFF 2008
24 Desember 2008: Thailand 1-2 Vietnam
28 Desember 2008: Vietnam 1-1 Thailand
Bongkar Kemapanan Itu, Garuda
Jakarta - Sejauh ini tim yang kalah di final leg pertama laga final, gagal mengakhiri turnamen sebagai juara. Tapi ini bisa menjadi saat bagi timnas Indonesia untuk membongkar "kemapanan" tersebut.
Peluang Indonesia untuk meraih gelar pertamanya di Piala AFF cukup berat. Di final leg pertama, Firman Utina dkk. menyerah dengan skor 0-3 dari Malaysia di kandang Harimau Malaya.
Dalam perkembangan selanjutnya, banyak hal dituding menjadi penyebab kekalahan itu. Mulai dari pengaruh dari sorot sinar laser ke para pemain Indonesia hingga teror serbuk gatal yang diungkapkan oleh ketua umum PSSI Nurdin Halid.
Hal lain yang disinyalir menjadi penyebab tidak maksimalnya timnas adalah sorotan media yang terlalu berlebihan, pembicaraan politisasi timnas, hingga kegiatan-kegiatan di luar lapangan yang tidak ada relevansinya dengan persiapan pertandingan. Semua itu sudah pasti menyita waktu dan mengganggu konsentrasi para pemain.
Sebelum partai final leg pertama, Indonesia diunggulkan menjadi juara. Namun setelah kekalahan 0-3 dari anak buah K.Rajagobal itu, pelatih Alfred Riedl mengatakan peluang Indonesia tinggal sekitar lima hingga sepuluh persen.
Laga final leg kedua malam nanti di SUGBK menjadi penentuan bagi Indonesia. Kemenangan minimal 4-0 harus diraih demi direngkuhnya gelar juara.
Namun kabar kurang menyenangkan harus dihadapi tim Merah Putih. Pasalnya dalam tiga edisi terakhir, tim yang kalah di leg pertama tidak pernah menjadi juara pada akhirnya. Tim Garuda sendiri pernah mengalami hal tersebut di edisi tahun 2004.
Kans Indonesia memang cukup kecil, peluang memang berat. Meski begitu harapan masih tetap ada. "Winners never quit," tulis pemain blasteran Irfan Bachdim dalam akun twitternya @irfanbachdim10 pasca kekalahan di Bukit Jalil. Sementara pemain senior Bambang Pamungkas dalam situs pribadinya menyatakan bahwa Indonesia masih bisa.
Riedl mengatakan mental pemain tetap stabil pasca kekalahan dari Malaysia. Catatan kandang Indonesia kala bertemu Malaysia juga positif. Terlebih di Piala AFF 2010, tim Merah Putih juga tampil impresif kala berlaga di markas sendiri. Jadi, ini adalah saatnya bagi Garuda untuk membongkar "kemapanan" pola yang sudah terjadi dalam tiga edisi terakhir.
Catatan final Piala AFF (tiga edisi terakhir)
Piala AFF (Piala Tiger) 2004
8 Januari 2005: Indonesia 1-3 Singapura
16 Januari 2005: Singapura 2-1 Indonesia
Piala AFF 2007
31 Januari 2007: Singapura 2-1 Thailand
4 Februari 2007: Thailand 1-1 Singapura
Piala AFF 2008
24 Desember 2008: Thailand 1-2 Vietnam
28 Desember 2008: Vietnam 1-1 Thailand
- Piala AFF
'Indonesia Tak Sekuat Vietnam'
Jakarta - Timnas Malaysia optimistis bisa menundukkan Indonesia di Gelora Bung Karno malam ini. Hal ini didasari keyakinan bahwa tim 'Merah Putih' tak sekuat Vietnam yang mereka singkirkan di babak semifinal.
Malaysia akan menghadapi Indonesia di leg 2 final Piala AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Dengan keunggulan 3-0 di leg 1, tim berjuluk Harimau Malaya tersebut tinggal butuh hasil imbang atau kalah dengan selisih tak lebih dari dua gol untuk membawa pulang trofi Piala AFF untuk pertama kalinya.
Meski tak harus menang untuk bisa juara, pasukan K. Rajagobal tetap yakin bisa meraih hasil maksimal di GBK. Alasannya, kekuatan Indonesia tidak lebih baik jika dibandingkan Vietnam, lawan Malaysia di semifinal.
"Jika kami mampu menjinakkan Vietnam di Hanoi, maka tak ada alasan untuk tak bisa mengulanginya saat menghadapi Indonesia," yakin kapten Malaysia, Safiq Rahim, seperti dikutip Utusan Malaysia Online.
"Bagi saya, permainan Indonesia tak berbahaya seperti Vietnam atau Thailand," sambungnya.
"Meski kami bermain dalam cuaca dingin di Hanoi pada semifinal kedua, kami mampu membendung setiap serangan Vietnam di kandang lawan. Jadi, saya pikir kami bisa mengulangi hal yang sama. Apalagi kami sudah pernah main di Gelora Bung Karno sebelumnya," tegasnya.
Safiq menegaskan timnya tak akan memainkan sepakbola negatif meski sudah unggul tiga gol. Mereka akan tetap menyerang dan berusaha mencetak gol.
"Kami tak akan bertahan sepanjang pertandingan, jika bisa kami akan berusaha mencetak gol lebih dulu. Hal ini tentu akan makin menyulitkan lawan," ujar pemain 23 tahun ini.
"Namun seandainya kami kebobolan lebih dulu, saya akan pastikan rekan-rekan saya tidak langsung kehilangan semangat dan kami bisa mempertahankan bekal yang kami bawa dari Kuala Lumpur," pungkasnya.
'Indonesia Tak Sekuat Vietnam'
Jakarta - Timnas Malaysia optimistis bisa menundukkan Indonesia di Gelora Bung Karno malam ini. Hal ini didasari keyakinan bahwa tim 'Merah Putih' tak sekuat Vietnam yang mereka singkirkan di babak semifinal.
Malaysia akan menghadapi Indonesia di leg 2 final Piala AFF 2010 di Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010). Dengan keunggulan 3-0 di leg 1, tim berjuluk Harimau Malaya tersebut tinggal butuh hasil imbang atau kalah dengan selisih tak lebih dari dua gol untuk membawa pulang trofi Piala AFF untuk pertama kalinya.
Meski tak harus menang untuk bisa juara, pasukan K. Rajagobal tetap yakin bisa meraih hasil maksimal di GBK. Alasannya, kekuatan Indonesia tidak lebih baik jika dibandingkan Vietnam, lawan Malaysia di semifinal.
"Jika kami mampu menjinakkan Vietnam di Hanoi, maka tak ada alasan untuk tak bisa mengulanginya saat menghadapi Indonesia," yakin kapten Malaysia, Safiq Rahim, seperti dikutip Utusan Malaysia Online.
"Bagi saya, permainan Indonesia tak berbahaya seperti Vietnam atau Thailand," sambungnya.
"Meski kami bermain dalam cuaca dingin di Hanoi pada semifinal kedua, kami mampu membendung setiap serangan Vietnam di kandang lawan. Jadi, saya pikir kami bisa mengulangi hal yang sama. Apalagi kami sudah pernah main di Gelora Bung Karno sebelumnya," tegasnya.
Safiq menegaskan timnya tak akan memainkan sepakbola negatif meski sudah unggul tiga gol. Mereka akan tetap menyerang dan berusaha mencetak gol.
"Kami tak akan bertahan sepanjang pertandingan, jika bisa kami akan berusaha mencetak gol lebih dulu. Hal ini tentu akan makin menyulitkan lawan," ujar pemain 23 tahun ini.
"Namun seandainya kami kebobolan lebih dulu, saya akan pastikan rekan-rekan saya tidak langsung kehilangan semangat dan kami bisa mempertahankan bekal yang kami bawa dari Kuala Lumpur," pungkasnya.
Senin, 27 Desember 2010
- Piala AFF
Lupakan Tandang, Fokus Lagi ke Kandang
Jakarta - Kekhawatiran soal performa pasukan Alfred Riedl di laga tandang pertamanya terbukti: timnas Indonesia kalah telak di kandang Malaysia. Maka predikat jago kandang kini harus dimaksimalkan di leg kedua.
Di tangan Alfred Riedl, timnas Indonesia punya rekor oke. Mulai menangani timnas semenjak awal Mei 2010 lalu, sampai dengan sebelum menghadapi Malaysia di final Piala AFF 2010, Riedl sudah mengantongi catatan delapan kemenangan dari sembilan partai bersama timnas. Hanya kekalahan 1-7 dari Uruguay yang menodai catatan tersebut.
Meski demikian, catatan tersebut seluruhnya ditorehkan di depan hadapan pendukung sendiri. Pasukan Riedl belum teruji saat bertanding di markas lawan yang pastinya menghadirkan nuansa berbeda.
Pelatih Malaysia K. Rajogobal pun sempat sesumbar dengan menyoroti bahwa capaian Indonesia di Piala AFF 2010 hingga babak semifinal dicapai seluruhnya lewat penampilan kandang. Sementara timnya sendiri relatif lebih teruji karena setidaknya sudah melakoni tiga partai fase grup di Indonesia plus satu leg semifinal di kandang Vietnam.
"Memang, Indonesia telah menunjukkan kinerjanya yang baik. Tapi tidak ada yang menyadari bahwa dari lima pertandingan yang mereka jalani (di Piala AFF), semua digelar di kandang sendiri di Jakarta," cetusnya.
Dan saat tim Garuda harus melakoni laga away pertamanya, Minggu (26/12/2010), omongan Rajagobal terbukti. Tim Harimau Malaya besutannya sukses mencabik-cabik tim Garuda didikan Riedl tiga gol tanpa balas.
Hal itu kontras dengan catatan timnas saat bertarung di Piala Tiger 2004 dan sempat menang telak 4-1 atas Malaysia di Stadion Bukit Jalil. Kala itu, tim asuhan Peter Withe justru sangat berpengalaman tampil di kandang lawan.
Boaz Solossa dkk melakoni babak penyisihan Grup A di Vietnam. Dari empat laga di fase ini, mereka menang tiga kali, termasuk kemenangan 3-0 atas tim tuan rumah. Tim 'Merah Putih' pun lolos dengan status juara grup.
Mereka justru nervous kala tampil perdana di kandang sendiri. Dalam laga semifinal pertama melawan Malaysia di Gelora Bung Karno, timnas menyerah 1-2. Tapi di semifinal kedua, catatan apik di laga away mampu dipertahankan. Boaz cs menang meyakinkan 4-1 di Bukit Jalil dan lolos ke final.
Kekalahan telak atas Malaysia dalam laga semalam sudah selayaknya tak perlu terlalu lama diratapi. Fokus timnas harus segera dialihkan ke laga final kedua, Rabu (29/12/2010) besok.
Kalau memang di Piala AFF 2010 ini predikat yang harus disandang pasukan Riedl adalah jago kandang, maksimalkanlah hal itu di leg II. Dengan dukungan puluhan ribu suporter 'Merah Putih' yang akan memadati Gelora Bung Karno, timnas mesti bisa mengulangi penampilan kala melumat Malaysia 5-1 di laga pembuka fase grup.
Peluang untuk jadi juara Piala AFF memang tak terlalu besar. Tapi masih ada waktu 90 menit yang bisa diperjuangkan, masih ada asa yang bisa diraih untuk mengharumkan nama Indonesia.
"Bukankah masih ada 90 menit lagi di Jakarta kawan-kawan.. Tetap Semangat...!!!" seru Bambang Pamungkas, lewat akun Twitter-nya.
"Mari lupakan yang kemarin dan lakukan yang terbaik di Jakarta," timpal Irfan Bachdim di situs mikroblogging yang sama.
Tiga tahun lalu saat jadi salah satu tuan rumah Piala Asia 2007, Indonesia mengusung slogan optimistis, "Ini Kandang Kita." Kalimat serupa rasanya amat tepat disematkan guna membangkitkan semangat pada leg II.
Lupakan Tandang, Fokus Lagi ke Kandang
Jakarta - Kekhawatiran soal performa pasukan Alfred Riedl di laga tandang pertamanya terbukti: timnas Indonesia kalah telak di kandang Malaysia. Maka predikat jago kandang kini harus dimaksimalkan di leg kedua.
Di tangan Alfred Riedl, timnas Indonesia punya rekor oke. Mulai menangani timnas semenjak awal Mei 2010 lalu, sampai dengan sebelum menghadapi Malaysia di final Piala AFF 2010, Riedl sudah mengantongi catatan delapan kemenangan dari sembilan partai bersama timnas. Hanya kekalahan 1-7 dari Uruguay yang menodai catatan tersebut.
Meski demikian, catatan tersebut seluruhnya ditorehkan di depan hadapan pendukung sendiri. Pasukan Riedl belum teruji saat bertanding di markas lawan yang pastinya menghadirkan nuansa berbeda.
Pelatih Malaysia K. Rajogobal pun sempat sesumbar dengan menyoroti bahwa capaian Indonesia di Piala AFF 2010 hingga babak semifinal dicapai seluruhnya lewat penampilan kandang. Sementara timnya sendiri relatif lebih teruji karena setidaknya sudah melakoni tiga partai fase grup di Indonesia plus satu leg semifinal di kandang Vietnam.
"Memang, Indonesia telah menunjukkan kinerjanya yang baik. Tapi tidak ada yang menyadari bahwa dari lima pertandingan yang mereka jalani (di Piala AFF), semua digelar di kandang sendiri di Jakarta," cetusnya.
Dan saat tim Garuda harus melakoni laga away pertamanya, Minggu (26/12/2010), omongan Rajagobal terbukti. Tim Harimau Malaya besutannya sukses mencabik-cabik tim Garuda didikan Riedl tiga gol tanpa balas.
Hal itu kontras dengan catatan timnas saat bertarung di Piala Tiger 2004 dan sempat menang telak 4-1 atas Malaysia di Stadion Bukit Jalil. Kala itu, tim asuhan Peter Withe justru sangat berpengalaman tampil di kandang lawan.
Boaz Solossa dkk melakoni babak penyisihan Grup A di Vietnam. Dari empat laga di fase ini, mereka menang tiga kali, termasuk kemenangan 3-0 atas tim tuan rumah. Tim 'Merah Putih' pun lolos dengan status juara grup.
Mereka justru nervous kala tampil perdana di kandang sendiri. Dalam laga semifinal pertama melawan Malaysia di Gelora Bung Karno, timnas menyerah 1-2. Tapi di semifinal kedua, catatan apik di laga away mampu dipertahankan. Boaz cs menang meyakinkan 4-1 di Bukit Jalil dan lolos ke final.
Kekalahan telak atas Malaysia dalam laga semalam sudah selayaknya tak perlu terlalu lama diratapi. Fokus timnas harus segera dialihkan ke laga final kedua, Rabu (29/12/2010) besok.
Kalau memang di Piala AFF 2010 ini predikat yang harus disandang pasukan Riedl adalah jago kandang, maksimalkanlah hal itu di leg II. Dengan dukungan puluhan ribu suporter 'Merah Putih' yang akan memadati Gelora Bung Karno, timnas mesti bisa mengulangi penampilan kala melumat Malaysia 5-1 di laga pembuka fase grup.
Peluang untuk jadi juara Piala AFF memang tak terlalu besar. Tapi masih ada waktu 90 menit yang bisa diperjuangkan, masih ada asa yang bisa diraih untuk mengharumkan nama Indonesia.
"Bukankah masih ada 90 menit lagi di Jakarta kawan-kawan.. Tetap Semangat...!!!" seru Bambang Pamungkas, lewat akun Twitter-nya.
"Mari lupakan yang kemarin dan lakukan yang terbaik di Jakarta," timpal Irfan Bachdim di situs mikroblogging yang sama.
Tiga tahun lalu saat jadi salah satu tuan rumah Piala Asia 2007, Indonesia mengusung slogan optimistis, "Ini Kandang Kita." Kalimat serupa rasanya amat tepat disematkan guna membangkitkan semangat pada leg II.
Jakarta - Sejumlah masalah hadir terkait tiket di Piala AFF 2010. Jelang penukaran tiket untuk final leg II di Jakarta, panitia lokal harus bisa mengelolanya dengan lebih rapi.
Manajemen tiket oleh panitia lokal di Jakarta menjadi salah satu noda di Piala AFF 2010. Bagaimana tidak jika para calon pembeli tiket mesti banting tulang dan peras keringat habis-habisan hanya untuk bisa mendapatkan tiket yang mereka inginkan.
Hal itu jelas ironis mengingat sebuah ungkapan menyatakan kalau pembeli adalah raja. Dalam konteks Piala AFF 2010, atau sepakbola pada umumnya, para pembeli itu sekaligus menjadi pemain ke-12 untuk para punggawa timnas Indonesia di lapangan.
Sayangnya nasib raja-raja yang juga terus setia menggemuruhkan dukungan untuk 'Merah Putih' tersebut malah merana. Mereka harus dihadapkan dengan alokasi dan proses pembelian tiket yang tidak jelas, yang kesemuanya bermuara kepada manajemen tiket yang kacau dari panitia lokal.
Klimaksnya adalah ketika kericuhan terjadi di kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Minggu (26/12/2010), saat penjualan tiket Kategori III untuk partai final leg II.
Setelah disambut loket yang belum juga dibuka sampai dengan waktu yang sudah ditentukan, para calon pembeli tiket yang muak dan lelah lantas berulah. Akibatnya, anggota Brimob dan petugas tiket pun sampai kena bogem mentah.
Memang, aksi anarkis macam apapun tidak bisa dibenarkan. Tapi mestinya hal itu tidak perlu terjadi jika panitia lokal lebih siap mengantisipasi. Toh mereka sudah tahu kalau animo penonton akan luar biasa --apalagi yang dijual adalah kategori termurah.
Menko Polkam Djoko Suyanto juga telah menyoroti kalau kericuhan lebih disebabkan oleh kurangnya jumlah loket yang tidak sebanding dengan calon pembeli. Akibatnya terjadi antrean panjang selama berjam-jam dan terpusat di satu titik.
Ketidaksiapan panitia lokal tersebut semakin terlihat dengan ketiadaannya tenaga medis yang disiapkan di lokasi-lokasi pembelian. Wajarlah kalau kemudian banyak yang bertumbangan di tempat karena kelelahan.
Nah, potensi tumbek-blek semacam itu kini akan hadir lagi pada hari Selasa (28/12/2010) besok. Pasalnya hanya di satu hari itulah panitia lokal bakal membuka loket untuk penukaran vocer dengan tiket.
Ditilik dari jumlah tiket yang diklaim dijual ke publik, yakni 76.871, komplek Stadion Utama Gelora Bung Karno setidaknya harus siap disarati 15 ribuan orang pada hari tersebut. Ini dengan asumsi satu orang datang untuk menukarkan lima tiket --jumlah tiket maksimal. Kalau ada yang datang untuk menebus kurang dari lima tiket, jelas bertambahlah jumlah tadi.
Bisa terbayang bagaimana ramainya situasi nanti? Inilah pekerjaan rumah untuk panitia lokal.
Jelas takkan mudah mengurusinya, tapi itulah buah yang harus dipetik panitia lokal dengan manajemen tiketnya saat ini. Sebagai catatan salah satu distributor tiket Piala AFF 2010, MyTicketIndonesia, dari jauh-jauh hari sudah mundur karena mengaku PSSI ingin mengontrol dan mengelola penjualan tiket sendiri, yang mana tidak sesuai dengan kontrak sebelumnya.
"Kami sudah mengkritisi. Kalau kita lihat penjualan tiket di Malaysia tidak ricuh, ternyata mereka rapi," sindir Anggota Komisi X (bidang olahraga) DPR Dedi Gumelar, saat membandingkan mekanisme penjualan tiket final di Indonesia dan Malaysia.
Selain penukaran vocer pada tanggal 28 Desember tersebut, potensi ramai-ramai lain hadir pula pada saat pertandingan. Dalam hal ini panitia lokal kelihatan benar plin-plan: setelah sebelumnya menyebut takkan lagi menjual tiket di hari H, belakangan dijelaskan jika tiket masih tersisa maka panitia akan tetap menjualnya di hari tersebut.
"(Jika masih sisa), tidak mungkin kita tidak menjual tiket pada hari H," tukas Bendahara PSSI Achsanul Qosasi, Rabu (22/12/2010) lalu.
Timnas Indonesia kini sedang bergantung dengan harapan tipis untuk bisa jadi juara Piala AFF 2010. Para suporter, si pemain ke-12, akan jadi motivator utama dalam usaha 'Pasukan Garuda' jadi juara. Maka semoga saja perlakuan terhadap mereka bisa lebih baik nantinya.
Jakarta - Kekalahan Indonesia atas Malaysia di leg I final Piala AFF 2010 masih sulit diterima Irfan Bachdim. Ia bahkan mengaku jadi sulit tidur.
'Pasukan Garuda' harus mengalami kekalahan telak 0-3 saat melawat ke Stadion Bukit Jalil yang jadi markas timnas Malaysia, Minggu (26/12/2010) malam WIB.
Tiga gol bersarang ke dalam gawang Markus Haris Maulana dalam waktu berdekatan di paruh kedua laga. Indonesia pun pulang dengan kekalahan dan mendapati jalan terjal yang harus didaki di leg II di Stadion Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010) nanti.
"Tidak bisa tidur usai kekalahan ini!" tulis Irfan di akun Twitternya.
Irfan sendiri tidak menjadi starter dalam laga tersebut. Ia baru diturunkan beberapa menit usai gol pertama Malaysia, untuk menggantikan Yongki Aribowo.
"Tapi dagu tetap terangkat, kami bisa melakukannya di Jakarta! Tak mau beralasan omong kosong dengan laser-laser, kami harus bisa melakukannya lebih baik lagi ketimbang semalam!!" tegasnya merujuk kepada gangguan laser yang diterima pemain Indonesia.
"Pemenang tidak pernah menyerah!!!" tegas pemain bernomor punggung 17 tersebut.
- Final I Piala AFF
Indonesia Dipukul Malaysia 0-3
Kuala Lumpur - Kans Indonesia untuk merebut gelar juara AFF Suzuki Cup 2010 terasa sangat berat. Pasalnya, di partai final pertama di kandang Malaysia, tim 'Merah Putih' dipukul 0-3.
Dua dari tiga gol Malaysia yang membuat publik Stadion Bukit Jalil bersorak dicetak oleh striker andalannya, Mohd Safee Sali. Satu gol tambahan diceploskan oleh Mohamad Ashari.
Dengan kekalahan ini, Indonesia harus menang dengan selisih empat gol saat laga final leg kedua diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010).
Jalannya pertandingan
Baru empat menit laga berjalan, Indonesia sudah mendapat pukulan ketika Oktavianus Maniani mendapat kartu kuning akibat melanggar pemain lawan. Alhasil, Okto pun dipastikan absen di leg kedua.
Di menit-menit awal ini sudah muncul gangguan dalam bentuk sorotan sinar laser yang diarahkan dari tribun penonton ke wajah Markus Horison. Markus pun mengajukan protes kepada wasit.
Malaysia menebar ancaman di menit 18. Kali ini, pergerakan Kunanlan Subramanaiam dari sayap kiri diakhirinya dengan tendangan kaki kanan yang bisa dijinakkan Markus dengan baik.
Peluang berbahaya dipetik Indonesia di menit 27. Kerja sama satu-dua Ahmad Bustomi dengan Cristian Gonzales disudahi tendangan kaki kiri Bustomi yang menyamping di kiri gawang Khairul Fahmi.
Skor imbang tanpa gol ini pun menyudahi 45 menit pertama pertandingan ini. Di saat jeda ini, di stadion diumumkan bahwa apabila ada sorotan laser lagi, laga akan distop.
Dua menit babak kedua berjalan, sundulan Gonzales sukses menembus jala Malaysia, tetapi gol itu dianulir wasit karena El Loco sudah terlebih dahulu off-side.
Indonesia membuat awal bagus di babak kedua ketika semenit berselang tendangan Bustomi mencoba kemampuan Fahmi. Tapi kali ini sepakan Bustomi bisa dijinakkan kiper Malaysia itu.
Di menit 53, kembali terjadi insiden sorotan laser ke wajah Markus. Protes Markus membuat wasit Toma Masaaki kemudian menghentikan permainan. Keputusan wasit ini mengundang protes.
Setelah terhenti selama lima menit untuk negosiasi, pertandingan akhirnya dilanjutkan. Dan hanya semenit setelah laga ini di-restart, Malaysia berhasil mencetak gol pembuka.
Gol ini diawali oleh pergerakan Norshahrul Idlan di sisi kiri yang bisa melewati penjagaan Maman Abdurachman. Umpan pendek Idlan dicocor Mohd Safee Sali untuk merobek jala Markus.
Di menit 66, Safee Sali kembali mengancam pertahanan Indonesia. Umpan Idlan ke Safee gagal diantisipasi oleh Markus, beruntung ada Zulkifli Syukur yang menghalau bola dengan kepala.
Tak sampai semenit, Indonesia kebobolan gol kedua. Kembali aksi Idlan yang membelah pertahanan Indonesia kemudian mengirim umpan ke Ashari yang dengan jitu melepaskan tendangan keras yang bersarang di pojok atas gawang 'Garuda'.
Alih-alih bangkit, di menit 73, Indonesia malah dipaksa menerima gol ketiga bersarang di gawang markus. Kali ini tandukan Safee menyambut umpan Mahalli bin Jasuli yang menjadi prosesnya.
Masuknya Irfan Bachdim dan Arif Suyono sedikit menaikkan harapan Indonesia. Namun pertahanan dan koordinasi tim Malaysia sudah terlanjur bagus dan mereka pun sudah nyaman dengan unggul tiga gol.
Sampai menit-menit akhir, para pemain Indonesia terus mencoba menyerang. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol yang berhasil mereka ciptakan ke gawang Malaysia dan tim 'Harimau Malaya' pun resmi menang 3-0.
Susunan pemain
Malaysia: Khairul Fahmi; Asrarudin, Safiq, Norshahrul Idlan, Mohd Safee (Mohd Amri 81), Amar Bin Rohidan, Kunanlan Subramaniam, Mahalli Bin Jasuli (Mohd Sabre 90), Mohd Amirulhadi (Mohamad Ashari 53), Mohamad Muslim, Mohamad Fadhli
Indonesia: Markus, Zulkifli, Maman, Hamzah, M.Nasuha; M.Ridwan, Firman, Bustomi, Okto (Arif Suyono 72); Gonzales (Bambang 90), Yongki (Irfan 65)
Indonesia Dipukul Malaysia 0-3
Kuala Lumpur - Kans Indonesia untuk merebut gelar juara AFF Suzuki Cup 2010 terasa sangat berat. Pasalnya, di partai final pertama di kandang Malaysia, tim 'Merah Putih' dipukul 0-3.
Dua dari tiga gol Malaysia yang membuat publik Stadion Bukit Jalil bersorak dicetak oleh striker andalannya, Mohd Safee Sali. Satu gol tambahan diceploskan oleh Mohamad Ashari.
Dengan kekalahan ini, Indonesia harus menang dengan selisih empat gol saat laga final leg kedua diselenggarakan di Stadion Utama Gelora Bung Karno, Rabu (29/12/2010).
Jalannya pertandingan
Baru empat menit laga berjalan, Indonesia sudah mendapat pukulan ketika Oktavianus Maniani mendapat kartu kuning akibat melanggar pemain lawan. Alhasil, Okto pun dipastikan absen di leg kedua.
Di menit-menit awal ini sudah muncul gangguan dalam bentuk sorotan sinar laser yang diarahkan dari tribun penonton ke wajah Markus Horison. Markus pun mengajukan protes kepada wasit.
Malaysia menebar ancaman di menit 18. Kali ini, pergerakan Kunanlan Subramanaiam dari sayap kiri diakhirinya dengan tendangan kaki kanan yang bisa dijinakkan Markus dengan baik.
Peluang berbahaya dipetik Indonesia di menit 27. Kerja sama satu-dua Ahmad Bustomi dengan Cristian Gonzales disudahi tendangan kaki kiri Bustomi yang menyamping di kiri gawang Khairul Fahmi.
Skor imbang tanpa gol ini pun menyudahi 45 menit pertama pertandingan ini. Di saat jeda ini, di stadion diumumkan bahwa apabila ada sorotan laser lagi, laga akan distop.
Dua menit babak kedua berjalan, sundulan Gonzales sukses menembus jala Malaysia, tetapi gol itu dianulir wasit karena El Loco sudah terlebih dahulu off-side.
Indonesia membuat awal bagus di babak kedua ketika semenit berselang tendangan Bustomi mencoba kemampuan Fahmi. Tapi kali ini sepakan Bustomi bisa dijinakkan kiper Malaysia itu.
Di menit 53, kembali terjadi insiden sorotan laser ke wajah Markus. Protes Markus membuat wasit Toma Masaaki kemudian menghentikan permainan. Keputusan wasit ini mengundang protes.
Setelah terhenti selama lima menit untuk negosiasi, pertandingan akhirnya dilanjutkan. Dan hanya semenit setelah laga ini di-restart, Malaysia berhasil mencetak gol pembuka.
Gol ini diawali oleh pergerakan Norshahrul Idlan di sisi kiri yang bisa melewati penjagaan Maman Abdurachman. Umpan pendek Idlan dicocor Mohd Safee Sali untuk merobek jala Markus.
Di menit 66, Safee Sali kembali mengancam pertahanan Indonesia. Umpan Idlan ke Safee gagal diantisipasi oleh Markus, beruntung ada Zulkifli Syukur yang menghalau bola dengan kepala.
Tak sampai semenit, Indonesia kebobolan gol kedua. Kembali aksi Idlan yang membelah pertahanan Indonesia kemudian mengirim umpan ke Ashari yang dengan jitu melepaskan tendangan keras yang bersarang di pojok atas gawang 'Garuda'.
Alih-alih bangkit, di menit 73, Indonesia malah dipaksa menerima gol ketiga bersarang di gawang markus. Kali ini tandukan Safee menyambut umpan Mahalli bin Jasuli yang menjadi prosesnya.
Masuknya Irfan Bachdim dan Arif Suyono sedikit menaikkan harapan Indonesia. Namun pertahanan dan koordinasi tim Malaysia sudah terlanjur bagus dan mereka pun sudah nyaman dengan unggul tiga gol.
Sampai menit-menit akhir, para pemain Indonesia terus mencoba menyerang. Namun hingga peluit panjang berbunyi, tidak ada gol yang berhasil mereka ciptakan ke gawang Malaysia dan tim 'Harimau Malaya' pun resmi menang 3-0.
Susunan pemain
Malaysia: Khairul Fahmi; Asrarudin, Safiq, Norshahrul Idlan, Mohd Safee (Mohd Amri 81), Amar Bin Rohidan, Kunanlan Subramaniam, Mahalli Bin Jasuli (Mohd Sabre 90), Mohd Amirulhadi (Mohamad Ashari 53), Mohamad Muslim, Mohamad Fadhli
Indonesia: Markus, Zulkifli, Maman, Hamzah, M.Nasuha; M.Ridwan, Firman, Bustomi, Okto (Arif Suyono 72); Gonzales (Bambang 90), Yongki (Irfan 65)
Kamis, 23 Desember 2010
- Piala AFF
Soal Tiket, LOC Janji Tak Kecewakan Fans Lagi
Jakarta - LOC dan PSSI Indonesia mengaku sudah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kekacauan penjualan tiket Piala AFF. Mereka menjanjikan pelayanan yang lebih baik untuk laga final di GBK.
Terutama untuk laga semifinal kontra Filipina, fans yang akan mendukung timnas berlaga dapat pelayanan tak memuaskan dari LOC dan PSSI. Kekacauan timbul di sana-sini terkait amburadulnya manajemen ticketing.
Selain pelayanan penjualan tiket yang hanya dilayani di satu titik, fans juga dibingungkan dengan sikap plin-plan PSSI terkait kuota tiket yang disediakan. Ketidakjelasan penjualan tiket tersebut membuat GBK penuh sesak saat menggelar laga semifinal kedua, dengan kecurigaan jumlah penonton yang masuk melebihi tiket yang disediakan.
Belajar dari kondisi tersebut, pihak LOC melakukan banyak perubahan untuk penjualan tiket final. Mereka di antaranya membagi hari penjualan tiket berdasarkan kategori, selain menyediakan lebih banyak loket di berbagai titik yang disiapkan.
"Tentunya kami akan berbuat semaksimal mungkin agar disitribusi tiket final bisa berjalan dengan baik. Kami sudah melakukan evaluasi terkait aspek teknis, sistem, serta waktu pendistribusiannya. Semoga semua bisa berjalan sesuai harapan,” ujar Ketua LOC Indonesia Joko Driyono, seperti dikutip dari situs resmi LSI.
Karena kapasitas GBK yang sangat terbatas, Joko meminta fans bisa memahami kondisi tersebut. Mengingat antusiasme fans yang sangat besar, tak seluruh suporter yang ingin menyaksikan langsung laga tersebut bisa mendapat tiket.
"Ini yang harus dimengerti oleh masyarakat. Sebenarnya kami ingin semua dapat menyaksikan secara langsung, tetapi kondisinya memang tidak memungkinkan," demikian pungkasnya.
Soal Tiket, LOC Janji Tak Kecewakan Fans Lagi
Jakarta - LOC dan PSSI Indonesia mengaku sudah melakukan evaluasi menyeluruh terhadap kekacauan penjualan tiket Piala AFF. Mereka menjanjikan pelayanan yang lebih baik untuk laga final di GBK.
Terutama untuk laga semifinal kontra Filipina, fans yang akan mendukung timnas berlaga dapat pelayanan tak memuaskan dari LOC dan PSSI. Kekacauan timbul di sana-sini terkait amburadulnya manajemen ticketing.
Selain pelayanan penjualan tiket yang hanya dilayani di satu titik, fans juga dibingungkan dengan sikap plin-plan PSSI terkait kuota tiket yang disediakan. Ketidakjelasan penjualan tiket tersebut membuat GBK penuh sesak saat menggelar laga semifinal kedua, dengan kecurigaan jumlah penonton yang masuk melebihi tiket yang disediakan.
Belajar dari kondisi tersebut, pihak LOC melakukan banyak perubahan untuk penjualan tiket final. Mereka di antaranya membagi hari penjualan tiket berdasarkan kategori, selain menyediakan lebih banyak loket di berbagai titik yang disiapkan.
"Tentunya kami akan berbuat semaksimal mungkin agar disitribusi tiket final bisa berjalan dengan baik. Kami sudah melakukan evaluasi terkait aspek teknis, sistem, serta waktu pendistribusiannya. Semoga semua bisa berjalan sesuai harapan,” ujar Ketua LOC Indonesia Joko Driyono, seperti dikutip dari situs resmi LSI.
Karena kapasitas GBK yang sangat terbatas, Joko meminta fans bisa memahami kondisi tersebut. Mengingat antusiasme fans yang sangat besar, tak seluruh suporter yang ingin menyaksikan langsung laga tersebut bisa mendapat tiket.
"Ini yang harus dimengerti oleh masyarakat. Sebenarnya kami ingin semua dapat menyaksikan secara langsung, tetapi kondisinya memang tidak memungkinkan," demikian pungkasnya.
- Piala AFF
Tiket Mulai Dijual, Ayo Serbu GBK
Jakarta - Hari ini, Kamis (23/12/2010) tiket laga kedua final Piala AFF 2010 akan mulai dijual. Karena loket hanya berada di sekitaran Stadion Utama Gelora Bung Karno, ratusan fans akan menyerbu GBK.
Masih enam hari lagi sebelum GBK menggelar laga kedua final Piala AFF 2010. Namun untuk menghindari membludaknya calon pembeli tiket, pihak PSSI dan LOC lokal dijadwalkan akan membuka loket penjualan tiket mulai Kamis ini. Namun tiket yang dilepas hari ini hanya untuk Kategori I, seharga Rp 200.000.
PSSI dan LOC sepertinya sudah belajar dari kekacauan penjualan tiket laga semifinal kontra Filipina. Jika kala itu hanya disediakan satu titik untuk melayani puluhan ribu pembeli tiket, maka untuk laga final ini akan bisa didapatkan di lima titik yang berbeda.
Lokasi-lokasi di mana tiket bisa dibeli masih berada di sekitaran Stadion Utama Gelora Bung Karno. Lima titik penjualan tersebut berada di loket Masjid Albina, Pintu depan KONI, Pintu Barat, Pintu Timur dan Utara depan TVRI.
Untuk menghindari antrean yang terlalu panjang, di masing-masing titik tersebut bakal ada empat loket yang digunakan untuk melayani pembeli. Dengan demikian total ada 20 loket yang bisa didatangi fans.
Seluruh loket pembelian tiket tersebut akan mulai dibuka pukul 10.00 WIB. Dengan setiap orang hanya dibatasi membeli lima lembar tiket, nantinya mereka akan mendapat kupon bukti pembelian.
Kupon tersebut akan bisa ditukarkan dengan tiket asli pada sehari sebelum pertandingan, Selasa (28/12/2010). Penukaran tiket bisa dilakukan di tiga titik yang dibagi berdasarkan kategori yakni loket Masjid Al-bina untuk kategori I, loket Pintu Timur untuk kategori II, dan loket Pintu Utara di Depan Pintu TVRI untuk kategori III.
Tiket juga bisa didapat melalui pembelian online di www.ticketsas.com. Namun tiket yang dijual melalui situs tersebut hanya untuk kategori VVIP, VIP Barat dan VIP Timur. Penjualannya pun baru akan dimulai Jumat (24/12/2010) besok pukul 10.00 dengan pembayaran menggunakan kartu kredit.
Harga tiket Final Leg II Piala AFF 2010:
VVIP Rp 1.000.000
VIP Barat Rp 500.000
VIP Timur Rp 350.000
Kategori I Rp 200.000
Kategori II (belakang gawang) Rp 150.000
Kategori III (tribun) Rp 75.000
Tanggal penjualan tiket:
- Kategori I (23 Desember)
- Kategori II (24 Desember)
- Kategori III (26 Desember)
Lokasi penjualan voucher tiket:
1. Masjid Albina
2. Pintu depan KONI
3. PIntu Barat
4. Pintu Timur
5. Pintu utara depan TVRI
Lokasi penukaran voucher dengan tiket (28 Desember):
1. Loket penukaran kategori I: Masjid Albina
2. Loket penukaran kategor II: Pintu Timur
3. Loket penukaran kategori III: Utara depan pintu TVRI
Tiket Mulai Dijual, Ayo Serbu GBK
Jakarta - Hari ini, Kamis (23/12/2010) tiket laga kedua final Piala AFF 2010 akan mulai dijual. Karena loket hanya berada di sekitaran Stadion Utama Gelora Bung Karno, ratusan fans akan menyerbu GBK.
Masih enam hari lagi sebelum GBK menggelar laga kedua final Piala AFF 2010. Namun untuk menghindari membludaknya calon pembeli tiket, pihak PSSI dan LOC lokal dijadwalkan akan membuka loket penjualan tiket mulai Kamis ini. Namun tiket yang dilepas hari ini hanya untuk Kategori I, seharga Rp 200.000.
PSSI dan LOC sepertinya sudah belajar dari kekacauan penjualan tiket laga semifinal kontra Filipina. Jika kala itu hanya disediakan satu titik untuk melayani puluhan ribu pembeli tiket, maka untuk laga final ini akan bisa didapatkan di lima titik yang berbeda.
Lokasi-lokasi di mana tiket bisa dibeli masih berada di sekitaran Stadion Utama Gelora Bung Karno. Lima titik penjualan tersebut berada di loket Masjid Albina, Pintu depan KONI, Pintu Barat, Pintu Timur dan Utara depan TVRI.
Untuk menghindari antrean yang terlalu panjang, di masing-masing titik tersebut bakal ada empat loket yang digunakan untuk melayani pembeli. Dengan demikian total ada 20 loket yang bisa didatangi fans.
Seluruh loket pembelian tiket tersebut akan mulai dibuka pukul 10.00 WIB. Dengan setiap orang hanya dibatasi membeli lima lembar tiket, nantinya mereka akan mendapat kupon bukti pembelian.
Kupon tersebut akan bisa ditukarkan dengan tiket asli pada sehari sebelum pertandingan, Selasa (28/12/2010). Penukaran tiket bisa dilakukan di tiga titik yang dibagi berdasarkan kategori yakni loket Masjid Al-bina untuk kategori I, loket Pintu Timur untuk kategori II, dan loket Pintu Utara di Depan Pintu TVRI untuk kategori III.
Tiket juga bisa didapat melalui pembelian online di www.ticketsas.com. Namun tiket yang dijual melalui situs tersebut hanya untuk kategori VVIP, VIP Barat dan VIP Timur. Penjualannya pun baru akan dimulai Jumat (24/12/2010) besok pukul 10.00 dengan pembayaran menggunakan kartu kredit.
Harga tiket Final Leg II Piala AFF 2010:
VVIP Rp 1.000.000
VIP Barat Rp 500.000
VIP Timur Rp 350.000
Kategori I Rp 200.000
Kategori II (belakang gawang) Rp 150.000
Kategori III (tribun) Rp 75.000
Tanggal penjualan tiket:
- Kategori I (23 Desember)
- Kategori II (24 Desember)
- Kategori III (26 Desember)
Lokasi penjualan voucher tiket:
1. Masjid Albina
2. Pintu depan KONI
3. PIntu Barat
4. Pintu Timur
5. Pintu utara depan TVRI
Lokasi penukaran voucher dengan tiket (28 Desember):
1. Loket penukaran kategori I: Masjid Albina
2. Loket penukaran kategor II: Pintu Timur
3. Loket penukaran kategori III: Utara depan pintu TVRI
Rabu, 22 Desember 2010
- Piala AFF
Tajamnya Timnas usai Ditangani Mantan Striker Hebat
Jakarta - Kesuksesan Indonesia lolos ke final Piala AFF 2010 tidak lepas dari sosok pelatih Alfred Riedl. Menyandang catatan produktivitas oke, apakah 'Pasukan Garuda' sudah menyerap ilmu dari Riedl yang dulunya dinilai sebagai striker hebat?
Semasa belum terjun ke dunia kepelatihan, Riedl menjalani karir sebagai pemain sepakbola profesional yang berposisi di lini depan alias penyerang.
Karir Riedl dimulai saat bermain bagi FK Austria Wien. Lalu dia pindah ke klub Belgia, Sint-Truiden pada usia 22 tahun.
Puas bermain selama 8 musim di Divisi I Belgia, Riedl kemudian melanjutkan karir sepakbolanya di FC Metz Prancis. Namun, di Negeri Mode tersebut, dia hanya bermain setahun dan kembali ke Austria pada musim berikutnya di klub Grazer AK. Catatan prestasi terbaiknya adalah menjadi dua kali top skorer di Divisi I Belgia.
"Riedl pelatih bagus. Dia dulu striker hebat, dan dia sudah mencetak 200 gol," puji pelatih Persema Malang Timo Scheunemann usai meninjau latihan timnas di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (22/12/2010).
Boleh jadi kelihaian Riedl menjebol gawang lawan itu juga menular ke skuad 'Merah Putih'. Tengok saja catatan gol Indonesia di Piala AFF sejauh ini.
Dari tiga laga fase grup saja, Cristian Gonzales cs sudah memasukkan 13 gol. Jumlah itu bertambah dua usai melakoni semifinal, sebuah angka terbanyak di Piala AFF 2010. Imbasnya, Cristian Gonzales pun masih jadi topskorer sementara dengan tiga gol.
Meski begitu, Timo menilai kalau ketajaman Riedl sebagai striker dulu tidak tak lantas berpengaruh pada permainan timnas. Sukses Firman Utina cs ia nilai lebih kepada keseimbangan permainan.
"Nggak mempengaruhi, tim nasional bermain lebih balance. Buktinya Firman harus mundur dan Okto harus mundur," tuntas pria asal Jerman ini.
Tajamnya Timnas usai Ditangani Mantan Striker Hebat
Jakarta - Kesuksesan Indonesia lolos ke final Piala AFF 2010 tidak lepas dari sosok pelatih Alfred Riedl. Menyandang catatan produktivitas oke, apakah 'Pasukan Garuda' sudah menyerap ilmu dari Riedl yang dulunya dinilai sebagai striker hebat?
Semasa belum terjun ke dunia kepelatihan, Riedl menjalani karir sebagai pemain sepakbola profesional yang berposisi di lini depan alias penyerang.
Karir Riedl dimulai saat bermain bagi FK Austria Wien. Lalu dia pindah ke klub Belgia, Sint-Truiden pada usia 22 tahun.
Puas bermain selama 8 musim di Divisi I Belgia, Riedl kemudian melanjutkan karir sepakbolanya di FC Metz Prancis. Namun, di Negeri Mode tersebut, dia hanya bermain setahun dan kembali ke Austria pada musim berikutnya di klub Grazer AK. Catatan prestasi terbaiknya adalah menjadi dua kali top skorer di Divisi I Belgia.
"Riedl pelatih bagus. Dia dulu striker hebat, dan dia sudah mencetak 200 gol," puji pelatih Persema Malang Timo Scheunemann usai meninjau latihan timnas di lapangan ABC, Senayan, Jakarta, Rabu (22/12/2010).
Boleh jadi kelihaian Riedl menjebol gawang lawan itu juga menular ke skuad 'Merah Putih'. Tengok saja catatan gol Indonesia di Piala AFF sejauh ini.
Dari tiga laga fase grup saja, Cristian Gonzales cs sudah memasukkan 13 gol. Jumlah itu bertambah dua usai melakoni semifinal, sebuah angka terbanyak di Piala AFF 2010. Imbasnya, Cristian Gonzales pun masih jadi topskorer sementara dengan tiga gol.
Meski begitu, Timo menilai kalau ketajaman Riedl sebagai striker dulu tidak tak lantas berpengaruh pada permainan timnas. Sukses Firman Utina cs ia nilai lebih kepada keseimbangan permainan.
"Nggak mempengaruhi, tim nasional bermain lebih balance. Buktinya Firman harus mundur dan Okto harus mundur," tuntas pria asal Jerman ini.
- Jelang Final Piala AFF
Riedl Masih Dalami Kekuatan Malaysia
Jakarta - Kemenangan telak atas fase Malaysia di fase grup tidak bikin kewaspadaan Pelatih Indonesia Alfred Riedl mengendur. Ia tetap melakukan persiapan sebagaimana menghadapi lawan baru.
Indonesia berhasil menggunduli Malaysia dengan skor 5-1 di fase grup Piala AFF 2010. Kini kedua tim kembali dihadapkan di babak final.
Dengan pengetahuan yang didapat dari pertemuan sebelumnya, Indonesia mestinya sudah cukup mengenal gaya Malaysia. Tapi Riedl tak mau lengah, terlebih karena di semifinal Malaysia sudah sukses menyingkirkan salah satu tim tangguh, Vietnam.
"Kita masih harus evaluasi lagi nanti. Saya sendiri masih harus memotong-motong video mereka saat melawan Vietnam. Sekitar 20-30 menit baru nanti kita tahu siapa saja pemain-pemain pentingnya," papar Riedl usai latihan timnas di Lapangan ABC, Senayan, Rabu (22/12/2010).
Atas dasar kehati-hatian itu pula Riedl tak mau menyepelekan satu pun pemain Malaysia. Maka saat ditanya siapa pemain paling berbahaya dari tim lawan ia hanya menukas, "Saya tidak tahu. Mereka punya 11 pemain dan itu yang penting."
Komentar serupa ia lontarkan ketika ditanyakan mengenai lini depan Malaysia. "Penyerang selalu berbahaya. Saya pikir No.9 dan No.10 itu memang bagus. Kami menghormati mereka tapi tidak takut," tegas Riedl.
Riedl Masih Dalami Kekuatan Malaysia
Jakarta - Kemenangan telak atas fase Malaysia di fase grup tidak bikin kewaspadaan Pelatih Indonesia Alfred Riedl mengendur. Ia tetap melakukan persiapan sebagaimana menghadapi lawan baru.
Indonesia berhasil menggunduli Malaysia dengan skor 5-1 di fase grup Piala AFF 2010. Kini kedua tim kembali dihadapkan di babak final.
Dengan pengetahuan yang didapat dari pertemuan sebelumnya, Indonesia mestinya sudah cukup mengenal gaya Malaysia. Tapi Riedl tak mau lengah, terlebih karena di semifinal Malaysia sudah sukses menyingkirkan salah satu tim tangguh, Vietnam.
"Kita masih harus evaluasi lagi nanti. Saya sendiri masih harus memotong-motong video mereka saat melawan Vietnam. Sekitar 20-30 menit baru nanti kita tahu siapa saja pemain-pemain pentingnya," papar Riedl usai latihan timnas di Lapangan ABC, Senayan, Rabu (22/12/2010).
Atas dasar kehati-hatian itu pula Riedl tak mau menyepelekan satu pun pemain Malaysia. Maka saat ditanya siapa pemain paling berbahaya dari tim lawan ia hanya menukas, "Saya tidak tahu. Mereka punya 11 pemain dan itu yang penting."
Komentar serupa ia lontarkan ketika ditanyakan mengenai lini depan Malaysia. "Penyerang selalu berbahaya. Saya pikir No.9 dan No.10 itu memang bagus. Kami menghormati mereka tapi tidak takut," tegas Riedl.
Jakarta - Tren pesan berantai melalui BBM (BlackBerry Messenger) turut menyemarakkan turnamen Piala AFF 2010 di Jakarta. Menjelang final, dari soal batik sampai tiket, menjadi topik bahasan.
Salah satu isi BBM yang sejak dua hari lalu beredar adalah seruan supaya suporter memakai batik dan membawa atribut-atribut lain yang pernah diklaim milik Malaysia seperti angklung dan reog, saat menyaksikan laga final kedua di Gelora Bung Karno pada 29 Desember.
Imbauan itu juga "mengimingi-imingi" potensi Indonesia masuk buku rekor dunia untuk kategori jumlah pemakai batik terbanyak.
Menanggapi beredarnya BBM tersebut, pihak kementerian pemuda dan olahraga mengatakan hal itu bukanlah keharusan. Mau pakai batik atau atribut merah (putih) seperti yang selama ini dilakukan fans, terserah saja. Panitia dan PSSI juga bersikap demikian.
Pada akhirnya pesan tersebut "dibalas" pula dengan BBM yang lain. "Disinyalir broadcast tersebut dibuat oleh orang malaysia untuk memudarkan aura merah putih di stadion GBK sehingga menyebabkan tim Malaysia lebih nyaman bermain di GBK. Ketahuilah bahwa semua lawan yang bermain di GBK bergetar dan takut ketika masuk stadion dan melihat lautan merah putih dan teriakan INDONESIA."
Di pertandingan ketiga grup Indonesia melawan Thailand, beredar seruan via BBM (dan situs jejaring sosial facebook dan twitter) supaya publik GBK berbatik ria. Hasilnya, GBK tetap dominan dengan warna merah.
Dari cukup banyak pesan berantai via BBM yang ada, boleh jadi yang paling positif adalah menjelang semifinal melawan Filipina. Diserukan supaya penonton tidak membawa mercon dan kembang api ke dalam stadion karena itu bisa membuat Indonesia kena sanksi dari AFF.
Selain yang bersifat imbauan dan larangan, ada juga BBM yang dimaksudkan untuk "main-main". Salah satunya menyangkut tiket seperti di bawah ini, terkait kenaikan harga di semifinal dan final:
HARGA TIKET FINAL AFF:
- sebelah SBY Rp 5 jt
- VVIP Rp 1 juta
- pasti kesorot TV 750 rb
- VIP Barat Rp 500 rb
- VIP. Timur Rp 350 rb
- Category I. Rp 200 rb
- Category II Rp 150 rb
- Category III (Tribun) Rp 75ribu
- Category IV (diceritain) 2 ribu ongkos cerita :D
Ada-ada saja.
- Piala AFF
Suporter Malaysia Akan Datang ke GBK
Kuala Lumpur - Fans Malaysia tak akan membiarkan timnasnya bertarung sendirian di laga kedua final Piala AFF 2010 yang dihelat di GBK. Sekelompok fans tengah mengorganisir keberangkatan ke Jakarta.
Timnas Indonesia akan lebih dulu bertandang ke Bukit Jalil untuk melakoni final leg I Piala AFF 2010 pada 26 Desember. Tiga hari kemudian barulah giliran skuad Negeri Jiran itu melakukan lawatannya ke GBK.
Telah dikonfirmasi bahwa Indonesia akan memaksimalkan jatah 15.000 tiket yang diberikan oleh otoritas sepakbola Malaysia. Namun belum diketahui jatah tiket yang diberikan untuk pendukung Malaysia untuk laga kedua di GBK
Soalnya saat kedua tim bertemu di fase grup di mana tim 'Garuda' menang 5-1, dilaporkan hanya segelintir fans Malaysia yang terlihat menonton laga menyusul hubungan kurang baik di antara kedua negara belakangan ini. Padahal pihak penyelenggara sudah menyediakan 5.000 lembar tiket.
Walau demikian, Malaysia tampaknya akan memenuhi "tantangan" dengan datang ke GBK. Dikutip dari The Star, kelompok suporter klub sepakbola Selangor (SSFC) yang bekerja sama dengan badan sepakbola Malaysia (FAM) mengajak seluruh warganya untuk bergabung dengan mereka menonton final kedua dalam sebuah perjalanan ke Jakarta pada 29-31 Desember.
"Kami akan sangat senang jika kami bisa mendapatkan 100 fans untuk datang ke Jakarta. Kami ingin menunjukkan dukungan kami untuk Malaysia," ujar presiden klub Mohd Nasir Yunus.
"Siapa pun yang berminat untuk bergabung dengan kami akan kami sambut,"imbuhnya.
Untuk menarik peminat, mereka menawarkan paket perjalanan dengan harga terjangkau antara Rp 1,1 juta hingga Rp 1,5 juta yang meliputi tiket pesawat, akomodasi dan tiket pertandingan. Fans juga akan dibuatkan paspor secara massal agar jadi tepat waktu.
Suporter Malaysia Akan Datang ke GBK
Kuala Lumpur - Fans Malaysia tak akan membiarkan timnasnya bertarung sendirian di laga kedua final Piala AFF 2010 yang dihelat di GBK. Sekelompok fans tengah mengorganisir keberangkatan ke Jakarta.
Timnas Indonesia akan lebih dulu bertandang ke Bukit Jalil untuk melakoni final leg I Piala AFF 2010 pada 26 Desember. Tiga hari kemudian barulah giliran skuad Negeri Jiran itu melakukan lawatannya ke GBK.
Telah dikonfirmasi bahwa Indonesia akan memaksimalkan jatah 15.000 tiket yang diberikan oleh otoritas sepakbola Malaysia. Namun belum diketahui jatah tiket yang diberikan untuk pendukung Malaysia untuk laga kedua di GBK
Soalnya saat kedua tim bertemu di fase grup di mana tim 'Garuda' menang 5-1, dilaporkan hanya segelintir fans Malaysia yang terlihat menonton laga menyusul hubungan kurang baik di antara kedua negara belakangan ini. Padahal pihak penyelenggara sudah menyediakan 5.000 lembar tiket.
Walau demikian, Malaysia tampaknya akan memenuhi "tantangan" dengan datang ke GBK. Dikutip dari The Star, kelompok suporter klub sepakbola Selangor (SSFC) yang bekerja sama dengan badan sepakbola Malaysia (FAM) mengajak seluruh warganya untuk bergabung dengan mereka menonton final kedua dalam sebuah perjalanan ke Jakarta pada 29-31 Desember.
"Kami akan sangat senang jika kami bisa mendapatkan 100 fans untuk datang ke Jakarta. Kami ingin menunjukkan dukungan kami untuk Malaysia," ujar presiden klub Mohd Nasir Yunus.
"Siapa pun yang berminat untuk bergabung dengan kami akan kami sambut,"imbuhnya.
Untuk menarik peminat, mereka menawarkan paket perjalanan dengan harga terjangkau antara Rp 1,1 juta hingga Rp 1,5 juta yang meliputi tiket pesawat, akomodasi dan tiket pertandingan. Fans juga akan dibuatkan paspor secara massal agar jadi tepat waktu.
- Piala AFF
Rajagopal Siap Patahkan 'Sayap' Garuda
Jakarta - Kiprah Oktovianus Maniani dan M Ridwan di kedua sayap timnas Indonesia dapat perhatian khusus dari pelatih K. Rajagopal. Dia siap mematikan keduanya untuk memutus alur serangan Tim Garuda.
Dalam lima pertandingan yang sudah dilalui Indonesia di Piala AFF 2010, peran Okto dan Ridwan cukup dominan. Tusukan keduanya dari sayap kiri dan kanan terbukti sangat merepotkan pertahanan lawan. Okto dan Ridwan juga sudah menyumbang gol buat timnas. Okto satu dan Ridwan dua.
Malaysia menyadari potensi bahaya yang dihadirkan dua pemain Sriwijaya FC ini. Rajagopal pun telah menginstruksikan pemainnya untuk menjaga keduanya agar tak bisa bergerak bebas di laga final nanti.
"Berdasarkan analisis, saya lihat mereka adalah pemain yang bisa menghadirkan ancaman serius kepada kami jika diberikan ruang untuk bergerak bebas," terang Rajagopal di Utusan Malaysia Online.
"Saya ada rencana khusus untuk mematikan mereka. Jika itu berhasil, kami bisa bermain sesuai rencana kami dan itu akan menguntungkan kami," lanjutnya.
Selain Okto dan Ridwan, pelatih 54 tahun tersebut juga menilai Firman Utina dan Ahmad Bustomi sebagai pemain bagus. Ia pun berharap para pemainnya bisa memaksimalkan laga kandang di Kuala Lumpur, agar perjuangan mereka di Jakarta nantinya bisa lebih ringan.
"Selain mereka (Okto dan Ridwan), saya lihat kapten Indonesia Firman Utina dan Ahmad Bustomi juga pemain yang bagus," pujinya.
"Saya harap para pemain bisa mengambil keuntungan bermain di kandang sendiri untuk mendapatkan bekal yang cukup sebelum bermain pada leg kedua," tuntasnya.
Malaysia akan menjadi tuan rumah di leg pertama Piala AFF 2010, 26 Desember 2010. Tiga hari berselang, mereka akan bertamu ke Jakarta untuk melakoni leg kedua.
Rajagopal Siap Patahkan 'Sayap' Garuda
Jakarta - Kiprah Oktovianus Maniani dan M Ridwan di kedua sayap timnas Indonesia dapat perhatian khusus dari pelatih K. Rajagopal. Dia siap mematikan keduanya untuk memutus alur serangan Tim Garuda.
Dalam lima pertandingan yang sudah dilalui Indonesia di Piala AFF 2010, peran Okto dan Ridwan cukup dominan. Tusukan keduanya dari sayap kiri dan kanan terbukti sangat merepotkan pertahanan lawan. Okto dan Ridwan juga sudah menyumbang gol buat timnas. Okto satu dan Ridwan dua.
Malaysia menyadari potensi bahaya yang dihadirkan dua pemain Sriwijaya FC ini. Rajagopal pun telah menginstruksikan pemainnya untuk menjaga keduanya agar tak bisa bergerak bebas di laga final nanti.
"Berdasarkan analisis, saya lihat mereka adalah pemain yang bisa menghadirkan ancaman serius kepada kami jika diberikan ruang untuk bergerak bebas," terang Rajagopal di Utusan Malaysia Online.
"Saya ada rencana khusus untuk mematikan mereka. Jika itu berhasil, kami bisa bermain sesuai rencana kami dan itu akan menguntungkan kami," lanjutnya.
Selain Okto dan Ridwan, pelatih 54 tahun tersebut juga menilai Firman Utina dan Ahmad Bustomi sebagai pemain bagus. Ia pun berharap para pemainnya bisa memaksimalkan laga kandang di Kuala Lumpur, agar perjuangan mereka di Jakarta nantinya bisa lebih ringan.
"Selain mereka (Okto dan Ridwan), saya lihat kapten Indonesia Firman Utina dan Ahmad Bustomi juga pemain yang bagus," pujinya.
"Saya harap para pemain bisa mengambil keuntungan bermain di kandang sendiri untuk mendapatkan bekal yang cukup sebelum bermain pada leg kedua," tuntasnya.
Malaysia akan menjadi tuan rumah di leg pertama Piala AFF 2010, 26 Desember 2010. Tiga hari berselang, mereka akan bertamu ke Jakarta untuk melakoni leg kedua.
- Piala AFF
Beli Tiket, Suporter Indonesia Harus Tunjukkan Paspor
Jakarta - Otoritas sepakbola Malaysia mengalokasikan 15.000 lembar tiket untuk fans Indonesia di laga final pertama Piala AFF 2010. Sebagai syarat pembelian, suporter diwajibkan menunjukkan paspor.
Sekitar 15 ribu pendukung Timnas Indonesia diperkirakan akan menonton langsung laga final tandang Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Minggu 26 Desember 2010 mendatang. Jumlah itu berdasarkan kuota tiket yang disediakan Football Association Malaysia (FAM).
Secara resmi, tiket baru bisa didapat di sekitar Stadion Bukit Jalil, Kamis 23 Desember 2010 besok. Namun ada syarat bagi suporter Indonesia jika ingin menonton langsung, yakni harus menunjukkan paspor ketika membeli tiket.
"Rencana awal, tiket (suporter Indonesia) juga akan dijual di pintu pagar biru dan mereka harus menunjukkan paspor Indonesia ketika membeli tiket," ujar Sekjen FAM Azzudin Ahmad di Kuala Lumpur, Selasa (21/12/2010).
Hingga kini FAM sesungguhnya belum memutuskan di mana akan menjual tiket yang dialokasikan untuk suporter Indonesia. Beberapa pilihan yang tersedia selain di Stadion Bukit Jalil adalah di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
Azzuddin juga mengatakan, FAM akan meningkatkan pengamanan pada hari pertandingan laga final untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.
"Berdasarkan pengalaman pada enam tahun lalu ketika kedua tim bertemu, pemisahan pendukung antara kedua tim harus dilakukan. Rapat khusus membincangkan soal keamanan ini akan dilakukan besok di Wisma FAM," katanya.
Skuad Timnas Indonesia akan tiba ke Malaysia Jumaat 24 Desember 2010 mendatang dan akan menjalani latihan di Majlis Sukan Negara (MSN).
Beli Tiket, Suporter Indonesia Harus Tunjukkan Paspor
Jakarta - Otoritas sepakbola Malaysia mengalokasikan 15.000 lembar tiket untuk fans Indonesia di laga final pertama Piala AFF 2010. Sebagai syarat pembelian, suporter diwajibkan menunjukkan paspor.
Sekitar 15 ribu pendukung Timnas Indonesia diperkirakan akan menonton langsung laga final tandang Indonesia melawan Malaysia di Stadion Bukit Jalil, Minggu 26 Desember 2010 mendatang. Jumlah itu berdasarkan kuota tiket yang disediakan Football Association Malaysia (FAM).
Secara resmi, tiket baru bisa didapat di sekitar Stadion Bukit Jalil, Kamis 23 Desember 2010 besok. Namun ada syarat bagi suporter Indonesia jika ingin menonton langsung, yakni harus menunjukkan paspor ketika membeli tiket.
"Rencana awal, tiket (suporter Indonesia) juga akan dijual di pintu pagar biru dan mereka harus menunjukkan paspor Indonesia ketika membeli tiket," ujar Sekjen FAM Azzudin Ahmad di Kuala Lumpur, Selasa (21/12/2010).
Hingga kini FAM sesungguhnya belum memutuskan di mana akan menjual tiket yang dialokasikan untuk suporter Indonesia. Beberapa pilihan yang tersedia selain di Stadion Bukit Jalil adalah di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) di Kuala Lumpur.
Azzuddin juga mengatakan, FAM akan meningkatkan pengamanan pada hari pertandingan laga final untuk menghindari insiden yang tidak diinginkan.
"Berdasarkan pengalaman pada enam tahun lalu ketika kedua tim bertemu, pemisahan pendukung antara kedua tim harus dilakukan. Rapat khusus membincangkan soal keamanan ini akan dilakukan besok di Wisma FAM," katanya.
Skuad Timnas Indonesia akan tiba ke Malaysia Jumaat 24 Desember 2010 mendatang dan akan menjalani latihan di Majlis Sukan Negara (MSN).
- Piala AFF
Garuda Indonesia Beri Harga Diskon Buat Fans Merah Putih
Jakarta - Demi mendukung perjuangan timnas sepakbola Indonesia dan memudahkan fans melakukan perjalanan ke Malaysia, Garuda Indonesia menyiapkan ekstra flight. Kabar baiknya, tiket yang ditawarkan lebih murah dari harga umum.
"Kami sediakan ekstra flight buat fans yang ingin mendukung timnas langsung ke Malaysia. Penerbangannya di hari Minggu dengan satu pesawat Boeing 747. Kami berikan harga khusus buat penerbangan itu," ujar Senior Manjer Domestik Sales, Dedi Stiadi dalam perbicangan dengan detiksport, Rabu (22/12/2010) pagi WIB.
Terdapat dua kelas yang disediakan Garuda Indonesia untuk penerbangan tersebut yakni kelas ekonomi dan kelas bisnis. Untuk kelas bisnis tiket ekonomi dihargai USD 156, sementara untuk kelas bisnis dibanderol USD 250, jauh dari harga normal yang bisa mencapai USD 600.
Buat Anda yang tertarik dengan penawaran tersebut, sebaiknya segera melakukan pemesanan. Soalnya seat yang tersedia sangat terbatas. Meski baru akan dibuka siang ini, Dedi meyakini kalau dalam waktu singkat tiket bakal terjual habis.
"Jumlah kursi kelas ekonomi yang disediakan 386, sementara untuk kelas bisnis jumlahnya 41. Saat ini beberapa nama yang memesan sudah masuk, tapi siang ini saya perkirakan bakal terjual semua. Siapa cepat dia dapat," lanjut dia.
Saat ini Garuda Indonesia juga tengah berupaya menydiakan tiket pertandingan Malaysia vs Indonesia yang akan dilangsungkan di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12/2010) mendatang. Penumpang yang berminat bisa langsung memesan pada Garuda Indonesia dan tak perlu repot mencari tiket di Malaysia.
"Selain membantu mencari tiket pertandingan, kami juga tengah mengusahakan bis sebagai transportasi dari hotel menuju stadion. Kalau bus ini kami siapkan gratis buat semua fans Indonesia," demikian tuntas dia.
Jadwal keberangkatan Garuda Indonesia ekstra flight untuk mendukung timnas ini adalah hari Minggu pukul 10.00 WIB dan tiba di Kuala Lumpur pukul 13.00 waktu setempat. Sementara kepulangan ke Jakarta masih di hari yang sama pukul 23.00 berangkat dari Kuala Lumpur dan tiba di Cengkareng pukul 24.00.
Garuda Indonesia Beri Harga Diskon Buat Fans Merah Putih
Jakarta - Demi mendukung perjuangan timnas sepakbola Indonesia dan memudahkan fans melakukan perjalanan ke Malaysia, Garuda Indonesia menyiapkan ekstra flight. Kabar baiknya, tiket yang ditawarkan lebih murah dari harga umum.
"Kami sediakan ekstra flight buat fans yang ingin mendukung timnas langsung ke Malaysia. Penerbangannya di hari Minggu dengan satu pesawat Boeing 747. Kami berikan harga khusus buat penerbangan itu," ujar Senior Manjer Domestik Sales, Dedi Stiadi dalam perbicangan dengan detiksport, Rabu (22/12/2010) pagi WIB.
Terdapat dua kelas yang disediakan Garuda Indonesia untuk penerbangan tersebut yakni kelas ekonomi dan kelas bisnis. Untuk kelas bisnis tiket ekonomi dihargai USD 156, sementara untuk kelas bisnis dibanderol USD 250, jauh dari harga normal yang bisa mencapai USD 600.
Buat Anda yang tertarik dengan penawaran tersebut, sebaiknya segera melakukan pemesanan. Soalnya seat yang tersedia sangat terbatas. Meski baru akan dibuka siang ini, Dedi meyakini kalau dalam waktu singkat tiket bakal terjual habis.
"Jumlah kursi kelas ekonomi yang disediakan 386, sementara untuk kelas bisnis jumlahnya 41. Saat ini beberapa nama yang memesan sudah masuk, tapi siang ini saya perkirakan bakal terjual semua. Siapa cepat dia dapat," lanjut dia.
Saat ini Garuda Indonesia juga tengah berupaya menydiakan tiket pertandingan Malaysia vs Indonesia yang akan dilangsungkan di Stadion Bukit Jalil, Minggu (26/12/2010) mendatang. Penumpang yang berminat bisa langsung memesan pada Garuda Indonesia dan tak perlu repot mencari tiket di Malaysia.
"Selain membantu mencari tiket pertandingan, kami juga tengah mengusahakan bis sebagai transportasi dari hotel menuju stadion. Kalau bus ini kami siapkan gratis buat semua fans Indonesia," demikian tuntas dia.
Jadwal keberangkatan Garuda Indonesia ekstra flight untuk mendukung timnas ini adalah hari Minggu pukul 10.00 WIB dan tiba di Kuala Lumpur pukul 13.00 waktu setempat. Sementara kepulangan ke Jakarta masih di hari yang sama pukul 23.00 berangkat dari Kuala Lumpur dan tiba di Cengkareng pukul 24.00.
Selasa, 21 Desember 2010
- Piala AFF
Striker Malaysia: Terima Kasih, Bambang Pamungkas
Kuala Lumpur - Striker Malaysia Mohd Safee Sali berterimakasih kepada Bambang Pamungkas untuk dua gol-nya ke gawang Thailand. Kini Safee siap bertemu lagi dengan Bepe, tapi sebagai lawan.
Dalam babak grup, nasib Malaysia untuk lolos bergantung pada hasil pertandingan antara Indonesia kontra Thailand. Malaysia baru bisa lolos asalkan negeri Gajah Putih kalah dari Tim Gajah Putih.
Kans Malaysia sempat menipis setelah Thailand sempat memimpin 1-0 atas Indonesia lewat gol Suree Sukha.
Bambang Pamungkas tampil sebagai pahlawan kemenangan Indonesia berkat dua gol-nya di interval sepuluh menit terakhir pertandingan. Tim Garuda berhasil menjaga rekor 100 persen kemenangan, Malaysia pun ikut lolos ke semifinal.
Andai tidak ada gol dari Bepe, pencapaian Malaysia mungkin tidak akan sejauh ini. Hal tersebut diakui oleh striker Malaysia Mohd Safee Sali.
"Pertama saya harus berterimakasih kepada mantan rekan satu tim saya di Selangor, Bambang Pamungkas, yang mencetak dua gol untuk mengantar Indonesia menang 2-1 atas Thailand di pertandingan terakhir babak grup," kata Safee dikutip dari The Star.
"Kemenangan Indonesia membuat Thailand tersingkir dan membuat kami tetap bertahan di kompetisi ini," tandas pemain berusia 26 tahun itu.
Kini Malaysia harus berhadapan dengan Indonesia di laga puncak, tim yang pernah membantai mereka dengan skor 5-1 sekaligus tim yang juga punya "kontribusi" atas lolosnya Negeri Jiran.
"Kami akan kembali menghadapi Indonesia. Meski mereka sudah memberikan bantuan, kami akan mengejar hasil terbaik di laga final leg pertama di Bukit Jalil," tuntas Safee.
Foto: Eksekusi penalti striker Indonesia Bambang Pamungkas ke gawang Thailand dalam babak grup Piala AFF 2010 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 7 Desember 2010
Striker Malaysia: Terima Kasih, Bambang Pamungkas
Kuala Lumpur - Striker Malaysia Mohd Safee Sali berterimakasih kepada Bambang Pamungkas untuk dua gol-nya ke gawang Thailand. Kini Safee siap bertemu lagi dengan Bepe, tapi sebagai lawan.
Dalam babak grup, nasib Malaysia untuk lolos bergantung pada hasil pertandingan antara Indonesia kontra Thailand. Malaysia baru bisa lolos asalkan negeri Gajah Putih kalah dari Tim Gajah Putih.
Kans Malaysia sempat menipis setelah Thailand sempat memimpin 1-0 atas Indonesia lewat gol Suree Sukha.
Bambang Pamungkas tampil sebagai pahlawan kemenangan Indonesia berkat dua gol-nya di interval sepuluh menit terakhir pertandingan. Tim Garuda berhasil menjaga rekor 100 persen kemenangan, Malaysia pun ikut lolos ke semifinal.
Andai tidak ada gol dari Bepe, pencapaian Malaysia mungkin tidak akan sejauh ini. Hal tersebut diakui oleh striker Malaysia Mohd Safee Sali.
"Pertama saya harus berterimakasih kepada mantan rekan satu tim saya di Selangor, Bambang Pamungkas, yang mencetak dua gol untuk mengantar Indonesia menang 2-1 atas Thailand di pertandingan terakhir babak grup," kata Safee dikutip dari The Star.
"Kemenangan Indonesia membuat Thailand tersingkir dan membuat kami tetap bertahan di kompetisi ini," tandas pemain berusia 26 tahun itu.
Kini Malaysia harus berhadapan dengan Indonesia di laga puncak, tim yang pernah membantai mereka dengan skor 5-1 sekaligus tim yang juga punya "kontribusi" atas lolosnya Negeri Jiran.
"Kami akan kembali menghadapi Indonesia. Meski mereka sudah memberikan bantuan, kami akan mengejar hasil terbaik di laga final leg pertama di Bukit Jalil," tuntas Safee.
Foto: Eksekusi penalti striker Indonesia Bambang Pamungkas ke gawang Thailand dalam babak grup Piala AFF 2010 di Stadion Gelora Bung Karno, Jakarta, 7 Desember 2010
- Piala AFF
Malaysia Waspadai Okto, Bepe, dan Gonzales
Kuala Lumpur - Ada tiga pemain Indonesia yang menjadi ancaman terbesar bagi Malaysia. Mereka adalah Okto Maniani, Cristian Gonzales, dan Bambang Pamungkas. Apa yang membuat Malaysia gentar terhadap ketiganya?
Indonesia dan Malaysia bertemu di laga puncak Piala AFF 2010. Sebelumnya kedua tim pernah saling berhadapan di babak grup. Ketika itu TIm Merah Putih membantai Negeri Jiran 5-1.
Pengalaman pahit itu oleh Malaysia coba dijadikan pelajaran sekaligus referensi untuk menghadapi partai final.
Seperti dilansir dari The Star, bek tengah Malaysia Mohd Muslim Ahmad menilai bahwa ada tiga pemain yang harus diwaspadai oleh timnya.
"Indonesia memiliki sejumlah pelari cepat, terutama Okto. Dia benar-benar bagus dalam melakukan fast break dan kami harus menjaganya," ujar Ahmad.
Dalam laga grup di Jakarta, di mana Indonesia menang 5-1, Okto menjadi ancaman nyata bagi Malaysia. Pemain muda asal Papua itu punya peran untuk lahirnya gol kelima bagi tim Garuda.
"Sementara itu Gonzales dan Bambang bisa mencetak gol meski mereka hanya memiliki peluang yang tidak bagus. Kami harus menjaga konsentrasi agar bisa memberikan kawalan ketat bagi mereka," ujar Ahmad.
El Loco merupakan mesin gol utama Indonesia. Pemain berdarah Uruguay itu sejauh ini sudah mencetak tiga gol, di mana dua di antaranya menentukan lolosnya Indonesia ke babak final.
Sementara itu Bepe, meski sejauh ini melakoni peran sebagai pemain pengganti, berbekal pengalamannya dia juga mampu memecah kebuntuan. Hal ini ditunjukkan oleh pemain bernomor punggung 20 itu ketika menghadapi Thailand di babak grup.
Selain ketiganya, The Star juga menuliskan bahwa pemain lain yang berpotensi mengancam adalah Irfan Bachdim, Arif Suyono, dan Firman Utina.
Minggu, 19 Desember 2010
Jakarta - Di Inggris sana, Ryan Babel, Rio Ferdinand dan Cesc Fabregas boleh saja membela tiga panji berbeda. Tapi mereka tetap "bersepakat" dalam hal memberikan ucapan selamat untuk timnas Indonesia.
Indonesia sukses melaju ke final Piala AFF 2010 setelah melewati hadangan Filipina. Setelah menang 1-0 di leg I, Indonesia kembali menang dengan skor sama di leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB.
Dengan demikian 'Merah Putih' melaju dengan keunggulan agregat 2-0. Di partai puncak Indonesia akan menghadapi Malaysia, yang sebelumnya sempat digasak 5-1 di fase grup.
Hal ini tidak lepas dari perhatian Babel, pemain Liverpool yang berteman dengan punggawa timnas Irfan Bachdim karena keduanya sama-sama pernah menimba ilmu sepakbola di klub Ajax.
"Selamat untuk Indonesia karena mencapai final," tulis Babel dalam akun Twitternya, @RyanBabel.
Ferdinand yang membela Manchester United, klub rival Liverpool di Inggris, pun tidak absen memberikan selamat untuk timnas Indonesia atas keberhasilannya menjejak final.
"Aku tahu dari twitfam-ku di Indonesia kalau mereka sudah mencapai final, selamat!" tulis bek Inggris tersebut di akun @rioferdy5.
Selain Ferdinand dan Babel, Fabregas yang bintang Arsenal --klub rival dari Liverpool mau pun MU-- seperti tidak mau kalah mengucapkan selamat untuk 'Pasukan Garuda'.
"Selamat untuk semua fans sepakbola di Indonesia atas kemenangannya. Selamat menikmati!" tulisnya di akun @cesc4official.
- Piala AFF
Indonesia Hadapi Malaysia di Final
Jakarta - Indonesia menjejak final Piala AFF 2010 untuk menghadapi Malaysia. Indonesia melaju usai mengatasi Filipina 1-0 di leg II, sehingga unggul agregat 2-0.
Setelah memetik kemenangan 1-0 di leg pertama, Kamis (19/12/2010) lalu, kemenangan kembali dipetik oleh 'Pasukan Garuda' pada leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB.
Cristian Gonzales kembali mencetak gol semata wayang dalam kemenangan Indonesia di leg kedua. Ia menjebol gawang Filipina beberapa menit sebelum babak pertama berakhir.
Pertandingan berlangsung keras karena kedua tim sama-sama tampil ngotot, terlebih Filipina menerapkan permainan keras. Akibatnya, Azkals juga harus tampil minus satu pemain menjelang laga berakhir usai Christopher Greatwich dikartu merah.
Jalannya Pertandingan
Indonesia mencoba menekan sedari menit awal dari sayap kanan. Firman Utina mencoba melepaskan tendangan spekulasi yang masih jauh dari sasaran.
Filipina coba melakukan serangan balik tapi masih bisa dipatahkan. Indonesia gantian menyerang balik dan hasilnya tak jauh beda.
Cristian Gonzales terjebak offside saat berusaha mengejar bola pada menit empat. Usaha Yongki mengejar bola sesaat kemudian juga masih kandas di tangan kiper.
Pada menit delapan Cristian Gonzales terjatuh di kotak penalti saat dikawal dua pemain! Tapi tak ada pelanggaran.
Peluang emas untuk Indonesia pada menit 11! Gonzales mengejar umpan terobosan dari Yongki tapi bola lebih dulu ditangkap kiper.
Kemelut di depan gawang Indonesia lahir pada menit 12, tapi sepakan Phil Younghusband akhirnya melambung. Sebelumnya pemain bertahan Indonesia juga gagal mengalau bola dengan lugas.
Christopher Greatwich berbenturan dengan Nasuha saat berebut bola di menit ke-16. Wasit menilai pelanggaran dilakukan si pemain Filipina.
Bola kemudian dikuasai Okto di sayap kiri meski umpan silangnya ke muka gawang masih bisa dihalau bek Filipina.
Gonzales mencatat peluang emas pada menit 21! Ia berhasil menanduk bola di muka gawang meski arah bola masih mengarah tepat ke kiper.
Indonesia kemudian menciptakan kemelut di muka gawang Filipna meski tak ada yang bisa diubah jadi gol.
Setengah jam berjalan, belum ada gol tercipta. Indonesia terlihat masih kesulitan menembus pertahanan Filipina yang rapi.
Nasuha melakukan penetrasi dari tengah lapangan pada menit 3. Okto terlihat ikut berlari untuk menyongsong bola. Okto pada akhirnya bisa menguasai bola tapi sepakannya belum jitu.
Firman Utina melepaskan umpan tumit ke arah M. Ridwan, dengan dua pemain Indonesia berada di kotak penalti. Alih-alih mengoper, M. Ridwan malah melepaskan tendangan langsung yang masih melebar.
Pertandingan memanas pada menit 40 setelah Ahmad Bustomi diterjang dengan keras oleh Greatwich. Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Greatwich.
Sesaat kemudian, Gonzales berada di depan gawang tapi kurang sigap menyongsong bola yang menuju ke arahnya. Peluang terbuang.
Gol untuk Indonesia pada menit 42! Dari luar kotak penalti, sepakan keras Gonzales tak tertahan untuk bersarang di gawang Filipina. Sebelum mengirimkan tendangan itu, sepakannya juga sempat dihadang bek Filipina.
Lima menit memasuki babak kedua, Yongki terkapar di lapangan setelah bertabrakan dengan Etheridge ketika sedang berusaha mengejar bola.
Zulkifli membuang peluang pada menit 55. Dari luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan yang masih jauh melebar.
Filipina nyaris saja menyamakan skor. Greatwich yang tak terkawal di tiang jauh berhasil menyambut bola umpan silang dengan kepalanya dan si kulit bundar menyisir tipis di atas mistar gawang Indonesia.
Okto! Dengan lihai ia mengejar bola dan mengecoh lawan di sisi gawang Filipina pada menit 63, meski sepakannya dari sudut sempit masih bisa dibendung kaki kiper Etheridge.
Markus berhasil mengadang sepakan keras pemain Filipina dari luar kotak penalti. Hamka kemudian menyapu bola yang tak bisa ditangkap Markus.
Kesalahan komunikasi di lini belakang Indonesia nyaris saja bikin Filipina bikin gol pada menit 79. Beruntung Firman masih bisa menyapu. Dari lemparan ke dalam, gawang Indonesia juga terancam walau bola masih tipis melebar.
Nyaris saja Arif Suyono langsung bikin gol beberapa saat usai dimainkan. Bola mengarah ke tiang jauh dan coba ditanduknya meski gagal.
Filipina harus bermain minus satu pemain setelah Greatwich mendapat kartu kuning kedua sehingga diacungi kartu merah, usai melanggar Markus pada menit 87.
Susunan pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, M. Nasuha; M. Ridwan, Bustomi, Firman, Okto (Arif '85); Yongky Aribowo, Gonzales (Bambang Pamungkas '92).
Filipina: Etheridge; Gier, Boromeo, Del Rosario, Ray Anthony Jonsson; Gener (Margarse '57), J. Younghusband (Barsales '84), De Jong, Greatwich; P. Younghusband, Araneta (Caligdong '76).
Indonesia Hadapi Malaysia di Final
Jakarta - Indonesia menjejak final Piala AFF 2010 untuk menghadapi Malaysia. Indonesia melaju usai mengatasi Filipina 1-0 di leg II, sehingga unggul agregat 2-0.
Setelah memetik kemenangan 1-0 di leg pertama, Kamis (19/12/2010) lalu, kemenangan kembali dipetik oleh 'Pasukan Garuda' pada leg II, Minggu (19/12/2010) malam WIB.
Cristian Gonzales kembali mencetak gol semata wayang dalam kemenangan Indonesia di leg kedua. Ia menjebol gawang Filipina beberapa menit sebelum babak pertama berakhir.
Pertandingan berlangsung keras karena kedua tim sama-sama tampil ngotot, terlebih Filipina menerapkan permainan keras. Akibatnya, Azkals juga harus tampil minus satu pemain menjelang laga berakhir usai Christopher Greatwich dikartu merah.
Jalannya Pertandingan
Indonesia mencoba menekan sedari menit awal dari sayap kanan. Firman Utina mencoba melepaskan tendangan spekulasi yang masih jauh dari sasaran.
Filipina coba melakukan serangan balik tapi masih bisa dipatahkan. Indonesia gantian menyerang balik dan hasilnya tak jauh beda.
Cristian Gonzales terjebak offside saat berusaha mengejar bola pada menit empat. Usaha Yongki mengejar bola sesaat kemudian juga masih kandas di tangan kiper.
Pada menit delapan Cristian Gonzales terjatuh di kotak penalti saat dikawal dua pemain! Tapi tak ada pelanggaran.
Peluang emas untuk Indonesia pada menit 11! Gonzales mengejar umpan terobosan dari Yongki tapi bola lebih dulu ditangkap kiper.
Kemelut di depan gawang Indonesia lahir pada menit 12, tapi sepakan Phil Younghusband akhirnya melambung. Sebelumnya pemain bertahan Indonesia juga gagal mengalau bola dengan lugas.
Christopher Greatwich berbenturan dengan Nasuha saat berebut bola di menit ke-16. Wasit menilai pelanggaran dilakukan si pemain Filipina.
Bola kemudian dikuasai Okto di sayap kiri meski umpan silangnya ke muka gawang masih bisa dihalau bek Filipina.
Gonzales mencatat peluang emas pada menit 21! Ia berhasil menanduk bola di muka gawang meski arah bola masih mengarah tepat ke kiper.
Indonesia kemudian menciptakan kemelut di muka gawang Filipna meski tak ada yang bisa diubah jadi gol.
Setengah jam berjalan, belum ada gol tercipta. Indonesia terlihat masih kesulitan menembus pertahanan Filipina yang rapi.
Nasuha melakukan penetrasi dari tengah lapangan pada menit 3. Okto terlihat ikut berlari untuk menyongsong bola. Okto pada akhirnya bisa menguasai bola tapi sepakannya belum jitu.
Firman Utina melepaskan umpan tumit ke arah M. Ridwan, dengan dua pemain Indonesia berada di kotak penalti. Alih-alih mengoper, M. Ridwan malah melepaskan tendangan langsung yang masih melebar.
Pertandingan memanas pada menit 40 setelah Ahmad Bustomi diterjang dengan keras oleh Greatwich. Wasit mengeluarkan kartu kuning untuk Greatwich.
Sesaat kemudian, Gonzales berada di depan gawang tapi kurang sigap menyongsong bola yang menuju ke arahnya. Peluang terbuang.
Gol untuk Indonesia pada menit 42! Dari luar kotak penalti, sepakan keras Gonzales tak tertahan untuk bersarang di gawang Filipina. Sebelum mengirimkan tendangan itu, sepakannya juga sempat dihadang bek Filipina.
Lima menit memasuki babak kedua, Yongki terkapar di lapangan setelah bertabrakan dengan Etheridge ketika sedang berusaha mengejar bola.
Zulkifli membuang peluang pada menit 55. Dari luar kotak penalti, ia melepaskan tendangan yang masih jauh melebar.
Filipina nyaris saja menyamakan skor. Greatwich yang tak terkawal di tiang jauh berhasil menyambut bola umpan silang dengan kepalanya dan si kulit bundar menyisir tipis di atas mistar gawang Indonesia.
Okto! Dengan lihai ia mengejar bola dan mengecoh lawan di sisi gawang Filipina pada menit 63, meski sepakannya dari sudut sempit masih bisa dibendung kaki kiper Etheridge.
Markus berhasil mengadang sepakan keras pemain Filipina dari luar kotak penalti. Hamka kemudian menyapu bola yang tak bisa ditangkap Markus.
Kesalahan komunikasi di lini belakang Indonesia nyaris saja bikin Filipina bikin gol pada menit 79. Beruntung Firman masih bisa menyapu. Dari lemparan ke dalam, gawang Indonesia juga terancam walau bola masih tipis melebar.
Nyaris saja Arif Suyono langsung bikin gol beberapa saat usai dimainkan. Bola mengarah ke tiang jauh dan coba ditanduknya meski gagal.
Filipina harus bermain minus satu pemain setelah Greatwich mendapat kartu kuning kedua sehingga diacungi kartu merah, usai melanggar Markus pada menit 87.
Susunan pemain
Indonesia: Markus; Zulkifli, Maman, Hamka, M. Nasuha; M. Ridwan, Bustomi, Firman, Okto (Arif '85); Yongky Aribowo, Gonzales (Bambang Pamungkas '92).
Filipina: Etheridge; Gier, Boromeo, Del Rosario, Ray Anthony Jonsson; Gener (Margarse '57), J. Younghusband (Barsales '84), De Jong, Greatwich; P. Younghusband, Araneta (Caligdong '76).
Jumat, 17 Desember 2010
- Hujan Tambah Cobaan Pengantre Tiket Piala AFF
Jakarta - Sungguh perjuangan besar suporter yang mencari tiket di Stadion Gelora Bung Karno. Sudah mengantre lama dan panjang, mereka juga diganggu oleh hujan yang mengguyur kawasan Senayan.
Seperti diberitakan sebelumnya, antrean pembelian tiket semifinal leg II Indonesia vs Filipina hari ini, Jumat (17/12/2010), sudah berlangsung sejak tadi pagi, dan sampai kini masih berlangsung.
Ribuan orang yang setia menunggu supaya mendapatkan kesempatan menonton langsung dan mendukung timnas kesayangannya itu juga mendapat "cobaan" tambahan, ketika hujan turun sekitar pukul 15.50 WIB.
Karuan saja sebagian besar orang berhamburan mencari tempat berteduh, dan itu berarti mereka meninggalkan barisan antrean yang sudah berjam-jam dilakukan.
Yang siap dari awal dengan membawa payung mampu bertahan di tengah guyuran hujan. Yang tidak, tak banyak pilihan kecuali mencari tempat supaya tidak kehujanan, walaupun ada juga yang benar-benar "berjuang" dengan membiarkan dirinya basah demi mendapatkan tiket.
Yang menarik, spanduk besar turnamen yang terbentang di depan kantor PSSI, langsung diambil oleh suporter dan kemudian menjadikannya sebagai "terpal" darurat, lagi-lagi supaya mereka tidak kehilangan antrean untuk membeli tiket.
Jakarta - Pembelian tiket pertandingan semifinal leg II Indonesia versus Filipina masing berlangsung di kompleks Stadion Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta, Jumat (17/12/2010).
Walaupun loket sudah ditambah menjadi tiga meja di Pintu IX, X dan I, namun antrean sampai berita ini diturunkan masih mengular.
Dari informasi yang didapat dari petugas tiket, karcis VIP Timur dan Barat sudah tidak ada alias sold out. Yang bisa dibeli suporter di GBK tinggal untuk Kategori I, II, dan III.
Hal itu jga dikonfirmasi koordinator ticketing panitia lokal, Edhy Prasetyo, saat dihubungi via telepon. Ia mengatakan, alokasi tiket untuk pertandingan sama seperti leg pertama tadi malam, yakni sekitar 70 ribu.
Tiket VVIP yang dilepas untuk umum juga sama, 400 lembar, dari kapasitas 700 tempat duduk. Namun belum diketahui apakah tiket kelas paling mahal itu (Rp 500 ribu) sudah terjual habis atau belum.
Sementara itu panjang dan lamanya antrean memakan korban. Mahasiswa STAN angkatan 2008 bernama Michael Siahaan, jatuh pingsan saat berada di garis antrean. Ia kemudian digotong oleh beberapa orang dan diistirahatkan di kantor PSSI.
"Saya antre dari setengah 10, sampai jam 3 kurang masih belum dapat. Saya jadinya nggak sempat makan, Mas," ujar Michael, mahasiswa rantau asal Pematang Siantar, yang berencana membeli tiga tiket untuk dia dan teman-temannya.
Suasana antrean saat ini lebih tertib, walaupun masih panjang. Untuk menunggu antrean dan bersabar, sebagian orang hanya bisa mengobrol di antara mereka, bercanda-canda untuk mengusir kejenuhan.
Jakarta - Panitia dianggap tidak sigap mengantisipasi membludaknya calon pembeli tiket pertandingan semifinal leg kedua Indonesia versus Filipina. Loket tambahan baru dibuka setelah antrean mulai tak tertib
Ratusan suporter mulai mengantre di Stadion Gelora Bung Karno Jumat (17/12/2010) pagi, dan terus bertambah menjadi ribuan mulai tengah hari. Hanya dua loket yang disediakan panitia, di Pintu IX dan X, dengan masing-masing dua baris.
Akibat terlalu lama mengantre, calon pembeli mulai tidak sabar. Para pengantre mulai melakukan aksi saling dorong dan bahkan ada yang melempar-lempar botol air mineral. Mereka berteriak-teriak supaya panitia menambah loket.
Melihat situasi demikian, panitia akhirnya membuka loket tambahan pada pukul 14.05 WIB, di Pintu I. Begitu loket baru itu dibuka, karuan saja sebagian suporter yang berada di Pintu IX dan X berhamburan dan berlari untuk pindah jalur.
Dalam waktu cepat pula antrean di loket baru Pintu I sudah mengular pula, karena memang calon pembeli hingga kini masih terus berdatangan. Panjang antrean saat ini sudah mencapai sekitar 100 meter.
"Harusnya panitia tanggap dari tadi. Jadinya kita gak antre parah-parah amat," gerutu seorang calon pembeli bernama Aziz kepada detiksport.
Semifinal kedua Indonesia vs Filipina digelar hari Minggu lusa pukul 19.00 WIB. Informasi awal menyebutkan, panitia melepas 70 ribu tiket, sama seperti leg pertama tadi malam. Isu lain adalah, Presiden Susilo Bambang Yudhoyono akan kembali menyaksikan langsung pertandingan tersebut di stadion.
Langganan:
Postingan (Atom)