Jumat, 11 Maret 2011

- 'Tak Perlu Takut Indonesia Dihukum FIFA'

Jakarta - Pemerintah diminta bertindak tegas untuk membekukan PSSI walaupun FIFA hampir dipastikan menjatuhkan sanksi. Dengan kondisi persepakbolaan Indonesia yang sudah carut-marut, sanksi tersebut tak perlu ditakuti.

Hal tersebut disampaikan presiden LIRA-Indonesian Sports Watch (ISW), Jusuf Rizal, Jumat (11/3/2011) pagi WIB.

"Kita tak perlu takut kalau Indonesia di-suspend FIFA. Pertama, prestasi kita di luar negeri memang sedikit sekali. Kemarin kita juga sudah tidak lolos ke Olimpiade," tuturnya.

"PSSI sering buang-buang duit dengan mengirim tim ke belajar luar negeri, seolah-olah berhasil padahal tidak. Daripada buang-buang uang, lebih baik mereka serius mengurus pembinaan usia dini, yang selama ini tidak pernah mereka lakukan sama sekali!" sambung Jusuf yang juga pernah menjabat direktur Pembinaan Usia Muda PSSI-- tapi kemudian mundur.

Sebenarnya, lanjut dia, masyarakat sudah tahu semua kelakukan pengurus PSSI saat ini. Mereka seolah-olah harus tunduk pada FIFA, padahal itu hanya berlaku bilamana organisasinya sudah profesional. PSSI, jika menggunakan dana pemerintah (APBN dan APBD), sebenarnya amatir, tapi mengaku ke FIFA profesional.

"Sayangnya, di FIFA juga ada orang-orang yang bisa diajak bermain kotor oleh PSSI," sergahnya.

Jusuf melanjutkan, setelah pemerintah mengambil alih PSSI dan Indonesia di-suspend oleh FIFA, pengurus baru harus melakukan pekerjaan dengan baik dan profesional. FIFA niscaya akan segera menerima Indonesia lagi.

"FIFA tetap kita hargai lah, tapi semua harus profesional. Kalau PSSI sudah lurus, laporkan, konsolidasikan kepada FIFA. Saya yakin, tidak sampai satu tahun FIFA akan mengerti dan menerima kita kembali. Bahkan bisa cuma enam bulan. Mereka juga pasti tahu, potensi persepakbolaan Indonesia besar sekali.

"Intinya, masyarakat tidak perlu takut kita dihukum FIFA. Mundur selangkah untuk maju seribu langkah," pungkasnya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar