Jumat, 04 Maret 2011
Jakarta - Keputusan komite eksekutif FIFA disambut dengan sangat gembira oleh kubu Liga Primer Indonesia. LPI menilai keputusan itu sangat mendukung terjadinya revolusi PSSI.
Komite eksekutif FIFA Kamis (3/3/2011) malam WIB mengumumkan memberikan tenggat waktu kepada PSSI hingga 30 April untuk menggelar pemilihan ketua umum.
"LPI sangat senang dengan keputusan tersebut. Pertama-tama kami berterimakasih kepada Menpora Andi Mallarangeng dan dubes Indonesia untuk Swiss bapak Joko Susilo yang sudah memantau sidang," ujar juru bicara LPI Abi Hasantoso , Jumat (4/3/2011) pagi WIB.
Secara tersirat, keputusan FIFA itu menerangkan bahwa Nurdin Halid yang merupakan ketua PSSI saat ini, tidak bisa masuk dalam kepengurusan PSSI. "Keputusan Exco FIFA di Zurich sangat mendukung terjadinya revolusi di PSSI sesuai dengan keinginan masyarakat luas," tambah Abi.
Selain keputusan soal pemilihan ketua umum, FIFA juga meminta PSSI untuk bisa mengontrol kompetisi LPI jika tak mau dijatuhi sanksi. Dalam hal ini, FIFA tidak menyebut nama LPI namun "liga yang memisahkan diri" (breakaway league).
Keputusan FIFA ini, menurut Abi menunjukkan bahwa PSSI selama ini tidak memberikan laporan yang sempurna kepada FIFA tentang apa yang terjadi di Indonesia. Sebab seperti yang diberitakan sebelumnya, PSSI menunjukkan bahwa mereka mendapatkan surat dari FIFA yang isinya soal perintah untuk memberikan sanksi kepada LPI.
"PSSI hanya memberikan laporan kepada FIFA, yang mengenakkan PSSI sendiri. Keterangan sesuai keinginan mereka, seolah-olah mereka yang paling tahu FIFA," ujar Abi.
"Mereka tidak pernah laporkan bahwa LPI kompetisi resmi di bawah BOPI, di bawah pemerintah," imbuhnya.
Abi menerangkan bahwa selama ini pihak LPI pun juga memberikan laporan ke FIFA. Ia mengklaim bahwa LPI memiliki lobi ke otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut.
"Saluran lobi sudah kami lakukan sejak setelah Kongres Sepakbola Nasional (KSN) tahun 2010. Kami juga punya jaringan internasional yang bisa mengonfirmasikan kejadian-kejadian yang ada di Indonesia kepada FIFA," kata Abi.
Ada pun ketika ditanya tentang siapa-siapa saja serta apa saja yang telah dilakukan oleh tim lobi yang disebutkan tersebut, Abi menolak untuk memberikan penjelasan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar