Minggu, 27 Maret 2011
Makassar - Emanuel de Porras kembali memperlihatkan ketajamannya dalam membobol gawang lawan. Penyerang asal Argentina itu mencetak hat-trick untuk membantu Jakarta FC 1928 menekuk PSM Makassar 4-1.
Pada pertandingan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Andi Matalatta, Makassar, Sabtu (26/3/2011), De Porras menjebol gawang PSM tiga kali dalam kurun waktu 20 menit sejak pertengahan babak kedua.
PSM sebenarnya unggul lebih dulu melalui gol Goran Subara di menit 42. Jakarta FC menyamakan kedudukan setelah turun minum, tepatnya di menit 54, lewat striker berusia 21 tahun, Sansan Fauzi Husaeni.
Setelah itu De Porras beraksi. Di menit 60 ia membawa timnya berbalik memimpin 2-1, menuntaskan peluang dari tendangan sudut yang dilakukan oleh Gustavo Ortis.
Di menit 73 De Porras memperbesar keunggulan Jakarta FC menjadi 3-1, dan enam menit kemudian ia kembali memaksa kiper PSM Deny Marcel memungut bola dari gawangnya.
Tambahan tiga gol tersebut melejitkan De Porras ke puncak daftar top skorer sementara. Sembilan gol yang sudah ia kumpulkan melewati torehan tujuh gol Irfan Bachdim (Persema Malang) dan Juan Cortez (Batavia Union).
Jakarta FC, yang pekan lalu kalah di kandang sendiri dari Medan Chiefs, menambah koleksi poinnya menjadi 16 dari sembilan pertandingan, naik satu anak tangga ke peringkat tujuh klasemen. Adapun PSM tetap di urutan 13 dengan 13 angka dari sembilan laga.
Sabtu, 19 Maret 2011
Jayapura - Tim Persema Malang kembali menunjukan dominasinya setelah berhasil mencuri tiga poin di kandang Cenderawasih Papua FC. Anak asuh Timo Scheunemann menang telak 5-1.
Bermain tanpa diperkuat ujung tombak Irfan Bachdim di Stadion Mandala Jayapura, Sabtu (19/3/2011) sore WITA, Persema berhasil merobek gawang Cendrawasih lima kali sementara tuan rumah hanya bisa membalas satu.
Raihan tiga angka di kandang Cenderawasih Papua, membuat tim tamu berhasil mengumpulkan nilai 23 dari 9 laga yang dijalani. Hasil ini semakin membenamkan tim asal Papua Cenderawasih Papua FC di dasar klasemen sementara menemami Bandung FC dengan nilai 4 dari 9 laga yang dijalani.
Hang Sang Min membuka keran gol Laskar Ken Arok saat pertandingan baru berjalan tiga menit. Hang yang tinggal berhadapan dengan Rumanov, langsung melakukan shooting keras yang tak bisa dibendung penjaga gawang.
Sementara gol kedua Persema hadir melalui kaki Reza Mustofa dimenit ke 13 yang memanfaatkan serangan balik cepat dari sisi kiri pertahanan tuan rumah.
Tertinggal dua gol, tak menyurutkan semangat anak-anak Papua untuk mendulang gol. Di menit ke 23, Cenderawasih Papua memiliki kesempatan untuk mengejar ketertinggalan, setelah pemain depan Harciada Silva "Bambu" dijatuhkan di kotak penalti. Bambu yang bertindak sebagai eksekutor berhasil menjalankan tugasnya hingga mengubah skor menjadi 1-2.
Namun pada menit ke 36, Persema kembali menjauh setelah Reza M mencatatkan namanya di papan skor. Skor 1-3 untuk keunggulan tim tamu, bertahan hingga turun minum.
Memasuki babak kedua, intensitas serangan yang dibangun oleh tim Persema Malang tak berkurang meski pelatih Timo Scheunemann melakukan beberapa perubahan strategi
Hasilnya M. Kamri di menit ke 55 membawa Persema leading 1-4. Pesta gol "Laskar Ken Arok" ditutup oleh pemain pengganti Jaya Teguh Angga di menit ke 84.
Sabtu, 12 Maret 2011
Karawang - Persib Bandung berhasil memetik kemenangan meski harus bermain di kandang Pelita Jaya. Tiga angka dibawa pulang 'Maung Bandung' berkat kemenangan 2-1.
Meski bermain di kandang Pelita, Stadion Singaperbangsa, Karawang, Sabtu (12/3/2011), Persib bak bermain di kandang sendiri berkat kehadiran ribuan suporter setianya.
Pertandingan baru berusia sembilan menit saat Persib berhasil membuka skor. Menerima umpan dari Hariono, sepakan terarah Shohei Matsunaga sukses merobek jala gawang Pelita.
Empat menit sebelum babak pertama usai, Persib nyaris menambah gol lewat upaya Rahmat Affandi. Tandukan Rahmat menyambut umpan silang Matsunaga bisa dijinakkan kiper Pelita, Kadek Wardana.
Di awal babak kedua, tepatnya di menit 50, Pelita memperoleh hadiah penalti usai handball Maman Abdurahman di kotak penalti. Juan Ramirez yang menjadi eksekutor sukses menjalankan tugasnya dan menjadikan skor sama kuat 1-1.
Persib mengembalikan keunggulan mereka di menit 62. Abanda Herman berhasil menanduk bola yang dikirim Eka Ramdani dari tendangan sudut, 'Maung Bandung' unggul 2-1.
Di 10 menit terakhir, Pelita dipaksa bermain dengan 10 orang karena Ramirez yang cedera padahal tim asuhan pelatih Misha Radovic itu sudah melakukan tiga kali pergantian.
Persib nyaris menambah gol lima menit menjelang bubaran. Umpan silang Matsunaga dari sayap kanan ditanduk Eka yang tak terjaga, tetapi bola melayang tipis di atas mistar Pelita.
Hingga wasit meniup peluit panjang tanda berakhirnya pertandingan, skor 2-1 buat kemenangan Persib tidak berubah.
Sidoarjo - Deltras Sidoarjo sukses menundukkan Bontang FC dengan skor 3-2 dalam lanjutan Indonesia Super League (ISL). Tiga gol kemenangan The Lobster dicetak oleh Marcio Souza.
Bertanding di Stadion Gelora Delta Sidoarjo, Sabtu (12/3/2011), tim tuan rumah membuka skor di menit ke-11 lewat penalti Marcio Souza. Penalti diberikan setelah Souza dilanggar di area terlarang.
Tim tamu mampu menyamakan kedudukan di menit ke-24. Umpan Kenji Adachihara mampu dituntaskan oleh Emile Mbamba menjadi gol.
Bontang FC berbalik unggul lima menit kemudian. Kali ini, giliran Kenji yang menyelesaikan operan matang dari Mbamba. Kedudukan 2-1 untuk Bontang FC bertahan hingga jeda.
Di babak kedua, tim tuan rumah meningkatkan intensitas serangannya. Usaha mereka untuk menyamakan kedudukan berbuah di menit ke-50. Lewat aksi individunya, Souza mampu mengelabui barisan belakang Bontang FC dan menceploskan bola ke gawang.
Sembilan menit berselang, Souza menggenapi hat-tricknya. Tendangan bebasnya tak mampu dihentikan oleh Ade Muhtar dan membuat Deltras unggul 3-2. Skor ini awet hingga laga berakhir.
Tambahan tiga poin mengangkat Deltras ke peringkat kedelapan dengan 22 poin dari 16 laga. Sementara Bontang FC di peringkat terbawah dengan 11 poin.
Makassar - PSM Makassar berhasil bangkit dari ketertinggalan dan akhinya menang atas Medan Chiefs. Tiga angka berhak dikantongi tim 'Juku Eja' berkat kemenangan dengan skor 2-1.
Bermain di depan publiknya sendiri di Stadion Andi Matalatta, Sabtu (12/3/2011), PSM justru tertinggal lebih dulu sedari menit kedua. Gelandang Chiefs, Sahril Ishak, menjebol gawang PSM dengan tendangannya.
PSM baru bisa membalas saat laga babak pertama tinggal tersisa dua menit. Gelandang Srecko Mitrovic mencetak gol penyama setelah terjadi kemelut di mulut gawang Chiefs.
Mitrovic sendiri akhirnya menjadi pahlawan kemenangan PSM berkat gol keduanya di menit 76. Skor 2-1 buat PSM bertahan sampai akhir pertandingan.
Dalam pertandingan itu, wasit Fiator Ambarita mengeluarkan enam kartu kuning, empat untuk tim tamu dan dua buat tuan rumah. Dua kartu kuning diacungkan buat Mitrovic dan pemain Chiefs, Dane Bradd, yang sempat bersitegang di lapangan.
Pelatih Chiefs Jorg Peter menggugat wasit Fiator yang mengesahkan gol pertama Mitrovic yang menurutnya dicetak dalam keadaan off-side.
"Wasit tidak patut memimpin pertandingan malam ini, tim PSM sudah bermain dengan bagus, tapi masalah kami berada di wasit," ketus Peter.
Sementara pelatih PSM Wilhelmus Gerrardus Rijsbergen menyebut kalau mental para pemainnya sempat jatuh akibat gol cepat Chiefs. Beruntung buat PSM, Mitrovic menyamakan kedudukan di saat tepat dan akhirnya malah memenangkan mereka.
"Permainan pemain Medan Chiefs sebenarnya lebih unggul dari kami sejak babak pertama, gol Mitrovich-lah yang membuat para pemain PSM menambah tekanannya," demikian Rijsbergen.
Malang - Persema Malang berhasil meraih poin penuh dalam laga kandangnya melawan Bali Devata. Laskar Ken Arok menang 1-0 berkat gol tunggal Irfan Bachdim di menit-menit akhir.
Dalam lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) di Stadion Gajayana, Sabtu (12/3/2011), Bali Devata mendapat peluang di menit-menit awal lewat Mulky Hakim. Namun, tembakannya secara gemilang bisa dihalau oleh Sukasto Efendi.
Tim tuan rumah nyaris unggul di menit ke-24. Sebuah tendangan keras mendatar Reza Mustofa dari luar kotak penalti masih melenceng tipis.
Laga berlangsung lebih seru di paruh kedua. Ngon Mamoun melakukan percobaan dari luar kotak penalti di menit ke-46, namun tak mengarah ke gawang Bali Devata.
Di menit ke-54, Bima Sakti memperoleh peluang. Tendangan bebasnya yang membentur pagar betis berbelok arah, namun Ngurah Komang Arya dengan sigap menepisnya ke luar lapangan.
Illija Spasojevic mempertontonkan aksi spektakuler semenit kemudian. Menerima umpan lambung dari rekannya, striker Bali Devata asal Serbia ini sekali mengontrol bola, membalikkan badan, lalu melepaskan tendangan voli dari luar kotak penalti yang masih tipis di atas mistar.
Reza menyia-nyiakan peluang emas di menit ke-60. Berhadapan langsung dengan Komang Arya, tendangannya dari dalam kotak penalti terlalu mudah terbaca.
Komang Arya benar-benar tampil brilian dalam laga malam ini. Di menit ke-71, dia sambil terbang mampu menepis bola tendangan keras Irfan Bachdim dari luar kotak penalti.
Namun, Irfan akhirnya berhasil menaklukkan Komang Arya tiga menit sebelum bubaran. Menerima umpan terobosan, Irfan berhasil lolos ke kotak penalti dan mencungkil bola melewati Komang Arya. Skor 1-0 ini bertahan hingga laga usai.
Kemenangan ini membuat Persema makin kokoh di pucuk klasemen. Pasukan Timo Scheunemann mengumpulkan 20 poin dari delapan laga. Sementara Bali Devata satu strip di bawahnya dengan 17 poin.
Bandung - Bandung FC akhirnya meraih kemenangan perdananya dalam kompetisi Liga Primer Indonesia (LPI). Lee Hendrie dkk. sukses menaklukkan Minangkabau FC dengan skor 1-0.
Bertanding di Stadion Siliwangi, Sabtu (12/3/2011), tim tuan rumah tampil menekan sejak awal. Perry Somah tercatat berkali-kali meneror gawang Minangkabau FC yang dikawal Agus Murod. Namun, Agus mampu menggagalkan peluang yang didapat Perry pada menit ke-4, 12, dan 27.
Lee Hendrie juga mendapatkan sejumlah peluang, namun tembakannya di menit ke-15 masih melebar. Sementara percobaan yang dilakukannya di menit ke-36 bisa diamankan oleh Agus.
Sementara Minangkabau FC mampu beberapa kali menekan lewat striker asingnya Maurito Mauro. Namun, Ripi Nugraha tampil apik di bawah mistar tim tuan rumah. Hingga turun minum, laga masih imbang 0-0.
Tiga menit selepas restart, Bandung FC akhirnya memecah kebuntuan. Gol berawal dari pergerakan Lee Hendrie di lini tengah. Eks bintang Aston Villa itu pun melepas umpan lambung terukur ke kotak penalti.
Dengan cerdik, Perry lepas dari kawalan dua pemain belakang Minangkabau FC. Tanpa melakukan kontrol, Perry langsung melepaskan tendangan ke arah gawang.
Sial bagi Minangkabau FC, sepakan Perry justru membentur kaki salah seorang pemain belakang. Bola pun berubah arah hingga akhirnya melambung dan mengarah ke gawang.
Kiper Agus Murod pun tak mampu membendung derasnya bola yang meluncur ke gawang. Kedudukan pun 1-0.
Meski terus menggempur pertahanan lawan, anak asuhan caretaker Budiman Yunus tak mampu menyarangkan gol tambahan. Hal itu akibat lemahnya penyelesaian akhir para pemain.
Solo - Laga lanjutan Liga Primer Indonesia (LPI) antara tuan rumah Solo FC melawan Cendrawasih Papua berakhir tanpa pemenang. Dua tim harus puas dengan hasil imbang 0-0.
Dalam pertandingan di Stadion Manahan, Solo, Sabtu (12/3/2011), kedua tim silih berganti melancarkan serangan. Namun, hingga laga berakhir, tak satu pun berujung gol.
Pada menit ke-16, David Micevski berpeluang membuka keunggulan tuan rumah. Namun, tembakannya masih terlalu lemah dan mudah diamankan oleh Denis Romanovs.
Solo FC kembali mengancam di menit ke-34. Sebuah umpan tumit Micevski membuat Satrio Aji mendapat ruang tembak yang cukup terbuka di dalam kotak. Namun, penyelesaiannya terlalu lemah dan melebar.
Cendrawasih Papua gantian mengancam empat menit jelang turun minum. Tembakan Marcio Da Silva masih mengarah tepat ke penjaga gawang Aleksandar Vrteski.
Di menit ke-58, tim tamu mendapat peluang terbaiknya. Sebuah umpan silang Da Silva disambut Fred Agius dengan tembakan first time dari dalam kotak penalti. Namun, bola masih bisa diblok bek Solo FC.
Solo FC mendapatkan peluang lain di menit ke-65. Tendangan bebas Bagus Tri Widyatmoko disambut dengan kepala oleh Wahyu Hery Tanoto, tapi tidak mengarah ke gawang.
Tiga menit kemudian, Ricky Kristendi menyia-nyiakan peluang emas yang didapatnya. Berhadapan langsung dengan Romanovs di dalam kotak penalti, bola sepakannya masih bisa ditepis oleh kiper asal Latvia itu.
Di menit-menit akhir, Da Silva kembali mendapat kesempatan mencetak gol. Namun, tembakannya dari luar kotak penalti tak menemui sasaran. Hingga pertandingan berakhir, skor 0-0 tetap bertahan.
Jumat, 11 Maret 2011
- Blatter Ingin Kompetisi di Indonesia dalam Satu Atap
Jakarta - Saat bertemu langsung dengan Presiden FIFA Sepp Blatter beberapa hari lalu, Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo juga membicarakan soal Liga Primer Indonesia (LPI). Blatter disebut Rita ingin kompetisi LPI berada dalam satu atap di bawah naungan PSSI.
LPI disinggung Rita pada Blatter karena dalam pernyataan resminya FIFA mengancam akan menjatuhkan hukuman apabila masalah ini tidak bisa diselesaikan.
Ia juga menyampaikan hal ini karena PSSI sudah meminta KONI/KOI untuk menjadi mediator antara mereka dengan pihak LPI.
"Saya katakan pada Pak Blatter, di Indonesia itu kompetisi sepakbola jarang sekali, hanya ISL. Lain-lain paling diadakan oleh komunitas-komunitas seperti Liga Extra Joss, Liga Campina, Danone, Liga Kompas dan lain-lain. Padahal kompetisi sangat dibutuhkan untuk dapat membantu menaikkan prestasi," tutur Rita kepada wartawan di Gedung KONI, Senayan, Jakarta, Jumat (11/3/2011).
"Beliau (Blatter) mengatakan, sebaiknya kompetisi itu ada dalam satu atap federasi."
Blatter kemudian menegaskan, permasalahan ini merupakan masalah intern PSSI, tapi sudah harus diselesaikan sebelum akhir Mei.
"Tadinya mereka bilang, sebaiknya soal ini sudah selesai sebelum kongres. Tapi karena kongres sudah dekat, mereka minta sebelum akhir Mei karena saat itu akan ada sidang Komite Eksekutif," jelas Rita.
- KONI Prihatin Jika Ada Kongres Tandingan
Jakarta - Terkait rencana Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) untuk menggelar kongres, sementara PSSI pun sudah menetapkan jadwal kongres, Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo mengaku prihatin dengan adanya dualisme tersebut.
Demikian dikatakan Rita saat bertemu wartwan di KONI pusat, Senayan, Jakarta, Jumat (11/3/2011), dalam rangka menceritakan hasil pertemuannya dengan Presiden FIFA Sepp Blatter di Zurich, 9 Maret lalu.
Seperti diketahui, lewat situs resminya, FIFA telah menginstruksikan PSSI untuk menggelar kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan anggota komite eksekutif selambat-lambatnya pada 30 April 2011 sesuai standard electoral code badan sepakbola dunia itu. Kongres itu tentunya dilaksanakan oleh PSSI. Mereka harus membentuk panitia sesuai peraturan. PSSI pun telah memastikan bahwa mereka akan menggelar kongres pemilihan pada 29 April 2011 mendatang.
Terkait KPPN yang akan menggelar kongres pemilihan sendiri di Solo pada 26-28 April, Rita terkesan tidak menyetujui.
"Kami prihatin, jangan sampai ada sesuatu yang sampai menimbulkan persoalan lain. Ini waktunya 'kan sudah sangat mepet. Saya harap semua pihak bisa menahan diri," ujarnya.
Rita juga menanggapi soal mekanisme kongres termasuk komite pemilihan dan komite banding yang sudah dijadwalkan ulang oleh PSSI. Utamanya adalah menyangkut calon ketua umum yang sebelumnya sudah ada tapi dianulir oleh komite banding terdahulu.
"Pak Blatter bilang, kalau ada yang sudah dianulir oleh komite banding, itu jangan mencalonkan diri lagi, karena keputusan komite banding bersifat final. Dia sampai dua kali menyebut mengenai hal itu," tegas Rita.
Meski demikian, Rita berharap semua pembicaraannya dengan Blatter tertuang pula secara tertulis.
"Mungkin akan ada appeal, tapi saya tidak tahu caranya. Kalau ada suratnya, mungkin bisa saja," tutup Rita.
- FIFA Minta KONI/KOI Kawal Kongres PSSI
Jakarta - Ketua Umum KONI/KOI Rita Subowo mengaku sudah mendapat pesan langsung dari Presiden FIFA Sepp Blatter tatkala bertemu secara resmi ke markas FIFA di Zurich, Swiss. Saat itu FIFA meminta KONI/KOI mengawal jalannya kongres PSSI.
Dalam pertemuan dengan wartawan di Kantor Koni di Senayan, Jakarta, Rita yang baru beberapa jam sebelumnya mendarat di ibukota, menceritakan pertemuannya dengan Blatter tersebut.
"Saya imel-imelan langsung dengan sekretaris Pak Blatter, untuk minta ketemu langsung dan bertukar pandangan tentang sepakbola Indonesia berdasarkan aturan FIFA. Saya meminta formal meeting," tutur Rita.
Surat elektronik yang dikirimnya ke sekretaris Blatter pada tanggal 8 Maret 2011 itu ternyata langsung mendapat respon. "Sejam kemudian sudah dibalas dan langsung dijadwalkan bisa bertemu keesokan harinya pukul 16.00 sore."
Di kantor FIFA Rita mengaku sempat bertemu dengan Direktur Pengembangan Anggota Asosiasi FIFA Thierry Regenass. Regenass pula yang menyampaikan bahwa dirinya dapat langsung bertemu dengan Blatter di ruang kerjanya.
Dalam pertemuan yang menurut Rita berlangsung santai dan penuh guyon --keduanya tidak asing karena sama-sama anggota IOC (Komite Olimpiade Internasional)-- ia menyampaikam beberapa hal terkait situasi persepakbolaan di Indonesia yang dinilai sudah tidak kondusif. Antara lain, prestasi sepakbola Indonesia yang sangat menurun. Rita sekaligus minta bantuan, apapun bentuknya, kepada FIFA agar perkembangan sepakbola Indonesia bisa membaik.
"Saya juga katakan kepada Pak Blatter, kita sedang menghadapi kongres yang semestinya mengacu kepada Statuta FIFA, yang di Statuta PSSI tidak sama terjemahannya. Juga tentang potensi suspension terkait keberadaan LPI," terang Rita.
Mengenai suspension itu sendiri, Blatter mengatakan bahwa bentuknya antara lain adalah tidak ada bantuan keuangan, melarang wasit, dan bahkan negara yang melawan Indonesia juga bisa terkena suspension.
Selain menginformasikan hal-hal tersebut Rita juga menyerahkan satu bundel tebal kliping tentang foto-foto demonstrasi anti PSSI yang terjadi di berbagai daerah di Indonesia belakangan ini.
"Saya kira Blatter surprise karena ini bisa mengganggu. Tapi saya yakin tidak dari saya pun FIFA pasti sudah tahu mengenai hal ini karena mereka kan memantau, mengawasi."
Pesan utama yang disampaikan Blatter dalam pertemuan yang berlangsung sampai sekitar 1,5 jam itu adalah FIFA berjanji untuk memantau dan mengawal kongres PSSI seperti yang sudah mereka instruksikan, sekaligus meminta KONI/KOI melakukan hal yang sama.
"Pak Blatter bilang, 'Rita kamu sebagai IOC Council tolong dikawal dan dipantau dengan baik. Kita ingin sepakbola Indonesia bangkit lagi karena sudah lama tidak terdengar'," ujar Rita menirukan.
Dari pertemuan tersebut, Rita kini berharap ada surat keputusan resmi yang tertulis dari FIFA untuk PSSI. "Apapun hasilnya kita tunggu saja. Kami juga siap mengawal jangan sampai apa yang dibicarakan, tapi yang keluarnya lain lagi," tegasnya.
Sebelumnya, FIFA baru mengeluarkan rilis resmi terkait hal tersebut lewat situsnya, dan belum dalam bentuk surat keputusan.
Makassar - Persepakbolaan Indonesia dinilai membutuhkan figur-figur yang bisa memberikan penyegaran. Berkaitan dengan hal itu, posisi ketua umum PSSI berikutnya pun disarankan datang dari kalangan muda.
Hal itu disampaikan oleh Managing Direktur PSM Husain Abdullah, jumat (11/3/2011).
Menurut Husain, selain membutuhkan figur muda yang belum terkontaminasi dari kebobrokan mafia persepakbolaan Tanah Air, PSSI juga membutuhkan sosok pemimpin yang bisa merangkul semua golongan.
"Ketua umum PSSI mendatang harus bisa diterima oleh semua pihak, jangan lagi dari orang-orang yang pernah berkonflik, harus diisi figur segar yang profesional, inilah yang namanya revolusi sepakbola Indonesia," lugas pria yang juga juru bicara Mantan Wapres Jusuf Kalla itu.
Husain menyebut salah satu nama yang pantas dicalonkan dalam Kongres PSSI mendatang adalah Ketua Umum HIPMI Erwin Aksa.
Menurutnya, sosok pemuda berusia 37 tahun itu sudah lama berkecimpung dalam dunia sepakbola profesional. Di sektor bisnis, kemampuan manajemen yang ia miliki membuatnya berhasil memajukan grup perusahaan keluarganya yang beraset Rp 15 Trilyun, yakni Bosowa Group, hingga go internasional.
"Sejak usia duapuluhan tahun dia sudah memanajeri PSM dan membawa PSM meraih dua kali runner up Ligina. Dia pula yang pertama mendatangkan pemain Timnas naturalisasi Cristian Gonzales ke Indonesia," ujar Husain yang juga aktif sebagai dosen Hubungan Internasional di Univ. Hasanuddin.
Selain Erwin, beberapa anak muda lainnya, seperti mantan Manajer Persija Diza Ali, serta putra sulung Gubernur Sumatera Selatan Alex Noerdin dan Presiden klub Sriwijaya FC Dodi Reza, ikut meramaikan bursa pencalonan ketua umum PSSI.
- 'Tak Perlu Takut Indonesia Dihukum FIFA'
Jakarta - Pemerintah diminta bertindak tegas untuk membekukan PSSI walaupun FIFA hampir dipastikan menjatuhkan sanksi. Dengan kondisi persepakbolaan Indonesia yang sudah carut-marut, sanksi tersebut tak perlu ditakuti.
Hal tersebut disampaikan presiden LIRA-Indonesian Sports Watch (ISW), Jusuf Rizal, Jumat (11/3/2011) pagi WIB.
"Kita tak perlu takut kalau Indonesia di-suspend FIFA. Pertama, prestasi kita di luar negeri memang sedikit sekali. Kemarin kita juga sudah tidak lolos ke Olimpiade," tuturnya.
"PSSI sering buang-buang duit dengan mengirim tim ke belajar luar negeri, seolah-olah berhasil padahal tidak. Daripada buang-buang uang, lebih baik mereka serius mengurus pembinaan usia dini, yang selama ini tidak pernah mereka lakukan sama sekali!" sambung Jusuf yang juga pernah menjabat direktur Pembinaan Usia Muda PSSI-- tapi kemudian mundur.
Sebenarnya, lanjut dia, masyarakat sudah tahu semua kelakukan pengurus PSSI saat ini. Mereka seolah-olah harus tunduk pada FIFA, padahal itu hanya berlaku bilamana organisasinya sudah profesional. PSSI, jika menggunakan dana pemerintah (APBN dan APBD), sebenarnya amatir, tapi mengaku ke FIFA profesional.
"Sayangnya, di FIFA juga ada orang-orang yang bisa diajak bermain kotor oleh PSSI," sergahnya.
Jusuf melanjutkan, setelah pemerintah mengambil alih PSSI dan Indonesia di-suspend oleh FIFA, pengurus baru harus melakukan pekerjaan dengan baik dan profesional. FIFA niscaya akan segera menerima Indonesia lagi.
"FIFA tetap kita hargai lah, tapi semua harus profesional. Kalau PSSI sudah lurus, laporkan, konsolidasikan kepada FIFA. Saya yakin, tidak sampai satu tahun FIFA akan mengerti dan menerima kita kembali. Bahkan bisa cuma enam bulan. Mereka juga pasti tahu, potensi persepakbolaan Indonesia besar sekali.
"Intinya, masyarakat tidak perlu takut kita dihukum FIFA. Mundur selangkah untuk maju seribu langkah," pungkasnya.
- PSSI Tak Bisa Lagi Dipercaya, Pemerintah Harus Ambil Alih
Jakarta - PSSI telah menetapkan jadwal kongres tapi tidak ada indikasi melibatkan orang-orang yang lebih independen. Untuk itu pemerintah diminta segera mengambil alih.
Kemarin PSSI melalui Sekjen Nugraha Besoes merilis prosedur kongres pembentukan komite pemilihan, yang kemudian bertugas menggelar kongres pemilihan ketua, wakil ketua dan anggota Komite Eksekutif.
Akan tetapi, meski telah didesak sedemikian rupa supaya tidak jalan sendiri, tapi mereka dinilai masih seperti itu.
"Komite yang akan mereka bentuk itu pasti akan sama seperti sebelumnya, masih orang-orang mereka juga. PSSI itu sudah tidak bisa dipercaya," cetus presiden LIRA-Indonesia Sports Watch (ISW), yang juga pernah menjabat sebagai direktur Pembinaan Usia Muda PSSI, HM. Jusuf Rizal
Lebih jauh ia mengatakan, PSSI sudah kehilangan legitimasi dari masyarakat karena dinilai melakukan banyak kebohongan dan rekayasa. Mereka juga dianggap selalu memaksakan diri bahkan melawan pemerintah. "Masyarakat sudah muak dan alergi pada sikap arogan mereka," ujarnya.
Kemunculan Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) oleh 87 pemilik hak suara di PSSI, sebagai bentuk kongkret mosi tidak percaya mereka pada PSSI, dikhawatirkan Jusuf malah membuat keadaan semakin tidak jelas. Di sinilah pemerintah harus bertindak tegas.
"Dalam kondisi ini pemerintah dan KONI melalui data dan fakta, mosi tidak percaya, sumber-sumber informasi yang valid, plus kasus-kasus dugaan korupsi PSSI, harus bertindak tegas dengan segera membentuk Dewan Sepakbola Indonesia (DSI) guna membentuk panitia Kongres Luar Biasa PSSI.
"Dewan itu diisi oleh stake holder antara lain terdiri dari unsur Pemerintah, KONI, Masyarakat Sepakbola, Civil Society (LSM)/Media dan unsur yang mewakili klub/KPPN. DSI inilah kemudian diberikan tugas membentuk Panitia Kongres sesuai dengan aturan Statuta FIFA, bukan statuta PSSI, serta membuka peluang seluas-luasnya bagi masyarakat yang mau maju menjadi calon ketua umum PSSI."
Pemerintah dinilai punya otoritas untuk membekukan itu atas nama undang-undang, yakni UU No. 3/2005 tentang Sistem Keolahragaan Nasional pasal 13, 121, dan 122.
"Pemerintah harus berani. Ini bukan sebagai Andi Mallarangeng atau Rita Subowo, tapi atas nama undang-undang. Kalau tidak, bisa muncul chaos, kerusakan dan lain-lain, yang malah bisa menimbulkan konflik-konflik sosial yang merugikan, dan itu lebih besar harganya daripada sekadar kita dibekukan FIFA," simpul Rizal.
Kamis, 10 Maret 2011
- George: Daripada Biayai Demo, Lebih Baik Bangun Rumah Prajurit
Jakarta - Jenderal George Toisutta sempat dituding berada di belakang demo-demo anti Nurdin Halid dan PSSI. George membantah dan mengaku jika punya uang, ia lebih baik menggunakannya untuk membangun rumah bagi prajurit TNI AD.
"Kamu sudah pernah lihat asrama TNI AD. Kondisinya tidak bagus. Ada yang bocor-bocor. Daripada saya biayain demo, mending uang saya kasih ke prajurit saya," ujar George di Markas Direktorat Topografi TNI AD, Jl Kalibaru, Jakarta Pusat, Kamis (10/3/2011).
Menurut George, hal itu jauh lebih penting dan menyita perhatiannya ketimbang mengeluarkan uang untuk mengatur demo-demo bayaran. "Itu jawaban orang cerdas dan jawaban orang yang berpikir positif," katanya.
George pun meminta agar publik tidak cepat terpancing oleh isu-isu yang menyesatkan, apalagi jika datang dari pihak-pihak yang merasa sudah paling benar.
"Jangan kita terbawa oleh jawaban orang yang (merasa) sangat cerdas dan orang yang (merasa) berpikiran sangat positif. Karena kalau sudah 'ter' itu tidak bagus," simpulnya setengah menyindir.
- Soal Kongres PSSI, Pemerintah Siap jadi Wasit
Jakarta - FIFA telah memberi keputusan kepada PSSI agar menggelar kongres pemilihan ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif selambatnya 30 April. Soal ini, pemerintah siap jadi wasit.
Keputusan FIFA tersebut diumumkan pada 3 Maret silam. Dalam putusannya FIFA mengatakan bahwa pemilihan nanti harus menjadikan Electroral Code FIFA sebagai acuan.
Electroral Code FIFA menerangkan bahwa mantan narapidana tidak bisa mengajukan diri sebagai anggota exco federsi suatu negara. Kondisi ini menutup kans ketua umum PSSI saat ini, Nurdin Halid, untuk dicalonkan lagi. Namun begitu PSSI membantah bahwa keputusan FIFA itu berpengaruh kepada pencalonan Nurdin Halid.
Dalam perkembangan selanjutnya, duta besar Indonesia untuk Swiss Djoko Susilo bertemu dengan presiden FIFA Sepp Blatter. Pertemuan itu juga diikuti ketua KONI Rita Subowo. Djoko menerangkan bahwa Blatter mengatakan tidak ketika ditanya kemungkinan soal Nurdin dicalonkan. Soal ini, PSSI lagi-lagi memberikan bantahannya.
Waktu untuk kongres tinggal kurang dari dua bulan lagi. Di tengah waktu yang semakin mepet ini, kembali muncul hal yang berpotensi sebagai masalah yakni dualisme. PSSI mengatakan bahwa mereka sebagai penyelenggara tunggal dari kongres. Di sisi lain Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) yang mengantongi 87 suara dari pemilik suara di PSSI juga akan menggelar kongres. Jumlah suara tersebut membuat KPPN mengklaim dirinya memiliki legalitas karena sudah menyatakan mosi tidak percaya kepada pengurus PSSI yang sekarang.
Mengenai hal ini, bagaimana posisi dari pemerintah? Menpora Andi Mallarangeng mengatakan pemerintah mengatakan siap jadi wasit.
"Yah, terserahlah orang mau bilang apapun, siapapun mau bicara apa, yang jelas pemerintah pokoknya sesuai aturan baik itu aturan FIFA maupun aturan perundangan yang berlaku di negeri ini maupun aturan KONI/KOI. Jadi begitu saja, kami akan mengawasi karena tugas pemerintah memang mengawasi, membina dan mengatur, mengembangkan dan mengawasi. Kalau ada yangg off-side yah disemprit," kata Andi kepada wartawan di Istana Negara.
"Yah, semprit kan ada dalam Undang-undang dan aturan kewenangan pemerintah, nah pada waktunya jika ada yang offside ya disemprit, kalau perlu ada yg dikartu merah, kartu kuning dan sebagaimana mestinya. Yang jelas sekarang fokus pada kongresnya, sudah ada tanggalnya, dilaksanakan sesuai dengan aturan-aturan Electoral Code FIFA yg mengacu pd statuta FIFA yang berbahasa Inggris, yang aslinya bukan yg statuta PSSI yang maknanya jauh berbeda," lanjut Andi.
Soal adanya potensi dua kongres yakni yang digelar PSSI dan KPPN, Andi mengatakan bahwa kongres satu saja. "Yah, kongres satu saja, kongres yang sah, yg sesuai dengan aturan," tuntas dia.
Medan - Pertahanan yang tidak kokoh menjadi problem yang dihadapi Bintang Medan FC. Sebagai langkah pembenahan, Bintang Medan mendatangkan gelandang asal Australia, Steve Pantelidis.
Karir Pantelidis selama ini adalah di A-League Australia. Klub terakhir yang ia perkuat adalah Gold Coast United. Sebelumnya pemain keturunan Yunani ini bermain di Altona East, FC Aarhus, Melbourne Knights, Oakleigh Cannons, Heidelberg United, Melbourne Victory
Pemain asal Yunani yang banyak berkiprah di A-League Australia dikenal sebagai pemain yang agresif di lapangan dan cukup temperamental. Namun menurut Asisten Pelatih Bintang Medan, Robert Roelofsen, pemain multi-talenta ini justru akan menguntungkan tim asuhan Michael Feichtenbeiner ini.
Robert Roelofsen menguraikan bahwa langkah perekrutan Pantelidis ini merujuk pada 6 gol yang telah membobol gawang yang dikawal Decky Ardian setelah menekuk Manado United 3-0. Ia juga menyayangkan cederanya pemain belakang andalannya, Amin Kamoune, yang saat ini diistirahatkan karena kondisi fisiknya tidak memungkinkan tampil.
"Klub juga kesulitan melapis rentannya barisan belakang pasca cederanya Amin (Kamoune). Jadi untuk sementara ini, Pentalidis akan mengisi posisi Amin karena kita perlu memperkuat lini pertahanan yang belum berhasil memastikan kemenangan bagi tim kami," jelas Roelofsen, Kamis (10/3/2011) siang WIB.
"Kehadiran Pantelidis akan dapat menjadi tembok kokoh baru bagi pertahanan Bintang Medan. Dari pantauan kami mengenai rapor bermainnya yang kerap diturunkan secara reguler oleh United, kami optimis Bintang Medan dapat kembali ke jalur yang benar," harap Roelofsen.
Meski posisinya adalah gelandang, namun Pantelidis juga bisa beroperasi sebagai pemain sayap kiri mau pun kanan.
- 'Krisis Persepakbolaan Harus Cepat Diselesaikan'
Makassar - Krisis persepakbolaan Tanah Air harus segera diselesaikan secepatnya dengan sebuah revolusi persepakbolaan. Jika tidak, krisis ini akan serupa dengan krisis infrastruktur yang menyebabkan Indonesia tertinggal dari negara-negara lainnya.
Hal ini disampaikan oleh Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI), Erwin Aksa,Rabu (9/3/2011).
Menurut sosok yang saat menjabat sebagai manajer umum PSM Makassar itu, sistem persepakbolaan Tanah Air perlu melakukan perubahan mendasar, yang berujung pada rasa persatuan dan kebersamaan antar klub sepakbola di Indonesia.
Di mata Erwin yang ini masuk bursa calon Ketua Umum PSSI, pembenahan harus dilakukan agar timnas sepakbola kita tidak tertinggal dari negara-negara yang sebelumnya di bawah Indonesia, seperti Vietnam, Kamboja dan Filipina.
"Kalau tidak dibenahi secara strategis kita akan tetap tertinggal, persoalan PSSI saat ini karena tidak pernah mencapai prestasi sepakbola yang bisa membanggakan bagi 250 juta jiwa warga kita, sehingga terjadi kekacauan seperti ini," tutur CEO Bosowa Group ini.
Putra Wakil Ketua MPR Aksa Mahmud dan keponakan mantan Wapres Jusuf Kalla ini menilai perubahan di tubuh PSSI hanya akan terjadi apabila nilai-nilai kedisiplinan, transparansi dan keadilan diterapkan oleh pelaku-pelaku industri sepakbola yang bernaung di bawah payung PSSI.
Maraknya ketidakdisiplinan yang dilakukan klub-klub sepakbola dalam menerapkan aturan-aturan main organisasi PSSI, manajemen industri sepakbola yang tidak transparan dan ketidak-adilan yang terjadi telah memecah belah persatuan antar klub sepakbola Tanah Air.
"Karena manajemen yang tidak transparan, ketidakadilan yang biasa dilakukan wasit, telah menciptakan rasa permusuhan antar daerah atau pendukung. Padahal tujuan yang paling penting adalah bagaimana sepakbola menjadi alat pemersatu," pungkas Erwin.
- Pra-Olimpiade
Indonesia Disingkirkan Turkmenistan
Ashgabat - Impian tim Pra-Olimpiade Indonesia untuk berlaga di Olimpiade 2012 pupus. 'Tim Garuda Muda' takluk 0-1 di tangan Turkmenistan, membuat mereka tersingkir dengan agregat 1-4.
Pada pertandingan pertama di Palembang 23 Februari silam, skuad arahan Alfred Riedl itu takluk dengan skor 1-3. kedudukan itu membuat Indonesia punya misi berat kala bertandang ke Turkmenistan , Rabu (9/3/2011).
Tapi yang terjadi, Yongki Aribowo dkk. malah kembali menelan kekalahan. Padahal Riedl tampil dengan memainkan tiga striker sekaligus, Yongki Aribowo, Engelberd Sani dan Rishadi Fauzi. Tapi tuan rumah bertahan dengan ketat.
Turkmenistan akhirnya unggul 1-0 kala pertandingan memasuki menit 25. Gol tuan rumah diciptakan oleh Ruslan Mingazov dan membuat pendukung di Stadion Ashgabat’s Olympic Stadium bersorak.
Namun demikian, kedua tim gagal mencetak gol di babak kedua. Sampai peluit panjang dibunyikan wasit Bahrain, Ali Abdulnabi, skor 1-0 tetap tak berubah.
Turkmenistan pun melaju ke babak selanjutnya. Mereka melaju ke babak kualifikasi kedua bersama 10 tim lainnya dan akan bergabung dengan 13 tim yang mempunyai peringkat atas AFC.
Pertandingan kualifikasi kedua sendiri akan berlangsung pada 19 dan 23 Juni 2011.
Indonesia Disingkirkan Turkmenistan
Ashgabat - Impian tim Pra-Olimpiade Indonesia untuk berlaga di Olimpiade 2012 pupus. 'Tim Garuda Muda' takluk 0-1 di tangan Turkmenistan, membuat mereka tersingkir dengan agregat 1-4.
Pada pertandingan pertama di Palembang 23 Februari silam, skuad arahan Alfred Riedl itu takluk dengan skor 1-3. kedudukan itu membuat Indonesia punya misi berat kala bertandang ke Turkmenistan , Rabu (9/3/2011).
Tapi yang terjadi, Yongki Aribowo dkk. malah kembali menelan kekalahan. Padahal Riedl tampil dengan memainkan tiga striker sekaligus, Yongki Aribowo, Engelberd Sani dan Rishadi Fauzi. Tapi tuan rumah bertahan dengan ketat.
Turkmenistan akhirnya unggul 1-0 kala pertandingan memasuki menit 25. Gol tuan rumah diciptakan oleh Ruslan Mingazov dan membuat pendukung di Stadion Ashgabat’s Olympic Stadium bersorak.
Namun demikian, kedua tim gagal mencetak gol di babak kedua. Sampai peluit panjang dibunyikan wasit Bahrain, Ali Abdulnabi, skor 1-0 tetap tak berubah.
Turkmenistan pun melaju ke babak selanjutnya. Mereka melaju ke babak kualifikasi kedua bersama 10 tim lainnya dan akan bergabung dengan 13 tim yang mempunyai peringkat atas AFC.
Pertandingan kualifikasi kedua sendiri akan berlangsung pada 19 dan 23 Juni 2011.
Jumat, 04 Maret 2011
Jakarta - Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional (KPPN) tetap akan menggelar kongers PSSI. Soal ini, KPPN menilai tidak perlu berkonsultasi dengan pengurus PSSI yang sekarang.
KPPN dibentuk pada Senin (28/2/2011). Komite ini diberi mandat oleh 83 pemilik suara di PSSI yang menyatakan mosi tidak percaya kepada organisasi yang dipimpin oleh Nurdin Halid tersebut. Selanjutnya agenda KPPN adalah menggelar kongres PSSI untuk memilih ketua umum, wakil ketua umum, dan komite eksekutif.
Diberitakan sebelumnya, Ketua KPPN Syahrial Damopolii mengatakan bahwa kongres tersebut dipastikan digelar di Solo, namun soal waktu-nya masih belum dipastikan.
Kamis (3/3/2011) malam WIB, FIFA memberikan keputusan soal Indonesia. Badan tertinggi sepakbola dunia tersebut memberikan tenggat waktu hingga 30 April bagi PSSI untuk memilih ketua umum baru.
"KPPN semaksimal mungkin melaksanakan apa yang diputuskan FIFA, sepanjang itu tak bertentangan dengan undang-undang olahraga di Indonesia," ujar Syahrial Damopolii , Jumat (4/3/2011) siang WIB.
Sementara itu PSSI melalui Sekjen Nugraha Besoes menyanggupi desakan dari FIFA teresbut. Nugraha mengatakan PSSI siap bekerja keras untuk melaksanakan keputusan FIFA.
Namun Syahrial mengatakan bahwa untuk persoalan kongres PSSI semua ada di tangan KPPN. "Suara pemilih kini ada di KPPN dan itu terlegitimasi. Otoritas PSSI ada di tangan KPPN dan kami tidak perlu konsultasi dengan mereka (pengurus PSSI saat in)," tegas dia.
"Mengenai pra-kongres yang digelar 26 Maret, akan diputuskan dalam rapat nanti jam lima sore di Hotel Sultan, Jakarta. Sedang untuk Kongres digelar sebelum 30 April," ujar Syahrial.
Syahrial mengatakan bahwa saat ini jumlah suara yang dimiliki KPPN adalah 87 dari total 100 anggota pemilik suara di PSSI.
- PSSI Segera Patuhi Desakan FIFA
Jakarta - FIFA telah menjatuhkan tenggat kepada PSSI untuk segera menggelar pemilihan Ketua Umum pada 30 April mendatang. PSSI pun menyanggupinya dan mengaku akan langsung mempersiapkannya.
Dalam sidang Komite Eksekutif FIFA di Zurich, Swiss, Kamis (3/3/2011), induk organisasi sepakbola dunia itu membahas beberapa masalah, salah satunya adalah kisruh yang melanda PSSI terkait pemilihan ketua umum periode berikutnya. Lewat situs resminya, mereka mengeluarkan pernyataan.
"PSSI harus menggelar sidang umum pada 26 Maret 2011 untuk memilih Komite Pemilihan dan mengadopsi electoral code berdasarkan standar electoral code FIFA. Komite Pemilihan selanjutnya akan melakukan pemilihan sebelum 30 April 2011," demikian pernyataan FIFA.
PSSI mengaku belum mendapakan surat resmi dari FIFA terhadap keputusan tersebut. Tapi banyak hal yang harus dikerjakan membuat mereka harus bekerja cepat.
"Waktu yang kita punya relatif pendek, karena itu kita benar-benar harus bekerja-keras," ungkap Sekjen PSSI Nugraha Besoes di situs resmi PSSI. Kendati demikian, Nugraha masih belum bisa dimintai keterangan secara langsung.
"Surat resminya belum kita dapat, akan tetapi keputusannya sama seperti yang tertuang pada situs FIFA itu, tak ada tambahan lainnya," lanjutnya.
Sebelumnya, pemilihan yang sedianya digelar 26 Maret 2011 dibatalkan lantaran keempat calon, Nurdin Halid, Nirwan Bakrie, Arifin Panigoro dan George Toisutta, semuanya ditolak oleh Komite Banding.
Pemilihan Nurdin sendiri terus mendapatkan tentangan. Mengenai para kandidat, Standard Electoral Code FIFA dalam Pasal 9 menyebut bahwa kriteria calon yang memenuhi syarat harus diatur oleh aturan tersebut dan juga statuta asosiasi bersangkutan, serta tetap sejalan dengan statuta dan peraturan FIFA.
Dengan demikian, status Nurdin Halid sebagai mantan tahanan setelah divonis bersalah dalam kasus korupsi, jelas tidak sesuai dengan statuta FIFA yang jelas-jelas melarang.
"Anggota Komite Eksekutif tidak boleh lebih tua dari ... (usia diisi oleh Asosiasi bersangkutan) dan tidak boleh lebih muda dari ... (usia diisi oleh Asosiasi bersangkutan). Mereka harus sudah aktif dalam dunia sepakbola, tidak boleh dinyatakan bersalah atas sebuah tindak kriminal sebelumnya serta berdomisili di wilayah negara X," sebut Statuta FIFA pasal 32 ayat 4.
- KPPN Diminta Batal Gelar Kongres
Jakarta - Sebanyak 83 pemilik suara PSSI melontarkan mosi tidak percaya dan berencana menggelar kongres di Solo. Namun karena FIFA sudah memerintahkan PSSI menggelar pemilihan ketua umum, kongres di Solo bisa dibatalkan.
Sebagai buntut atas ketidakpuasan terhadap kepengurusan Nurdin Halid, pada awal pekan ini sebanyak 83 pemilik suara di PSSI mengajukan mosi tidak percaya. Selain membentuk Komite Penyelamat Persepakbolaan Nasional mereka juga berencana menggelar kongres sendiri di Solo.
Agenda kongres di Solo itu cuma satu: memilih ketua umum, wakil ketua umum dan anggota Exco yang baru.
Namun rencana menggelar kongres tandingan tersebut kini bisa dikesampingkan terlebih dahulu. Itu terkait munculnya pernyataan FIFA yang meminta PSSI menggelar kongres dan melalukan pemilihan ketua umum baru paling lambat pada 30 April mendatang.
"Dengan keluarnya pernyataan FIFA, sebaiknya kongres KPPN jangan diadakan. Itu justru bisa tambah runyam. Sekarang kita ikuti aturan FIFA karena pernyataan mereka sudah sejalan dengan keinginan kita," ungkap pengamat sepakbola Ari Junaedi.
Yang harus dilakukan KPPN serta publik sepakbola Indonesia, menyusul turunnya pernyataan FIFA tersebut, adalah mengawal jalannya kongres dan proses pemilihan ketua umum sebagaimana digariskan FIFA. Jika bersikeras menggelar kongres tandingan, Indonesia malah bisa kena sanksi.
"Menurut saya, jangan diadakan dulu karena nanti bikin tambah runyam. Kita ikuti FIFA, jangan sampai ada dualisme. Justru FIFA yang akan mem-banned Indonesia kalau 83 pemilik suara melakukan kongres," demikian tuntas Ari.
Jakarta - Kekisruhan yang terjadi di tubuh PSSI rupanya tak hanya jadi santapan media lokal. Sebuah media besar di Amerika Serikat yaitu New York Times pun ikut membahasnya.
Sebuah artikel ditulis oleh wartawan NY Times, Aubrey Belford, pada 3 Maret 2011 yang berisi soal carut marutnya PSSI selama sembilan tahun dipimpin oleh Nurdin Halid.
NY Times pun menggambarkan sosok Nurdin sebagai seorang diktator yang memimpin dengan bantuan para rekannya yang kebanyakan adalah politisi partai dan memperkaya dirinya dari PSSI.
Adapun NY Times pun turut menulis jika Nurdin sejak memimpin tahun 2003 pernah tersandung kasus korupsi dua kali. Dan diceritakan singkat bagaimana Nurdin menjegal dua pesaingnya yaitu George Toisutta dan Arifin Panigoro saat pemilihan calon Ketum PSSI 2011-2015.
Selain itu pertemuan terakhir PSSI dengan DPR RI Selasa kemari pun turut dibahas termasuk ancaman pembunuhan bagi Nurdin serta keluarganya. Dan kasus suap dari mantan manajer Persisam Putra Samarinda, Aidil Fitri, pun diturut ditulis oleh NY Times.
Sebagai narasumber, NY Times memakai nama pengamat sepakbola yang juga mantan anggota PSSI, Tondo Widodo.
"Anda tanya kepada orang-orang di jalan, mereka tidak harus intelektual, coba tanya ke sopir taksi, Mereka semua sudah malu dan tidak suka dengan apa yang sudah Nurdin Halid dkk lakukan selama memimpin PSSI," tutur Tondo.
Kini Nurdin dan PSSI pun tinggal menunggu nasib saja, sebab FIFA dalam rapat Komite Eksekutif kemarin sudah memerintahkan PSSI menggelar Kongres Pemilihan Ketum baru paling lambat 30 April besok.
Sedangkan mengacu pada Standar Electoral FIFA, Nurdin yang pernah menjadi narapidana pada tahun 2007 tidak bisa lagi mencalonkan diri.
Jakarta - Liga Primer Indonesia optimistis mendapat pengakuan dari PSSI. Bila sudah berafiliasi nantinya, LPI ingin mereka diposisikan sebagai kompetisi kasta tertinggi.
Seperti diberitakan sebelumnya, LPI mengatakan sangat senang dengan keputusan FIFA menyangkut Indonesia, secara khusus tentang pemilihan ketua umum PSSI. Secara tersirat otoritas tertinggi sepakbola dunia itu mengisyaratkan bahwa Nurdin Halid (ketua umum PSSI saat ini) tidak bisa masuk dalam kepengurusan periode selanjutnya.
LPI yang di masa kepemimpinan Nurdin Halid ini tidak diakui, optimistis bahwa kepengurusan baru nanti bakal memberikan pengakuan pada kompetisi yang digagas Arifin Panigoro itu. Padahal LPI sudah mengupayakan afiliasi dengan PSSI sejak Desember silam.
"Dengan kepemimpinan baru, kami yakin PSSI akan menjadi orang tua kandung yang sayang kepada 'anaknya'," ujar juru bicara LPI Abi Hasantoso , Jumat (4/3/2011) siang WIB.
Abi mengatakan bahwa calon pengurus baru sudah mengetahui soal LPI. "Jadi otomatis kami bisa langsung diterima," tambah dia.
Abi menyatakan bahwa bila sudah afiliasi nantinya, maka LPI ingin ditempatkan sebagai kompetisi kasta tertinggi di Indonesia. "LPI harus kasta tertinggi. Perlu ditekankan LPI merupakan liga profesional yang tidak ada memakai uang rakyat," ujar dia.
Namun untuk menuju ke arah sana, Abi mengakui butuh waktu lama. "Tidak bisa langsung gabung. Tidak bisa selesai hanya dalam tiga atau enam bulan," jelasnya.
Sebab, Abi menilai masih banyak pembenahan yang harus dilakukan tim-tim yang masih memakai dana APBD bila ingin bisa promosi ke LPI.
"Yang menggunakan uang rakyat itu tim amatir. Bagi mereka masih banyak PR di antaranya membentuk klub menjadi PT (perseroan terbatas), laporan keuangan yang diaudit akuntan publik, dan juga pertanggungjawaban dana APBD yang mereka gunakan selama ini," jelas dia.
LPI sendiri tidak ingin buru-buru dengan hal tersebut. Opsi lain bisa ditempuh yakni kompetisi dipisah antara liga profesional dan amatir.
"Bagi kami yang terpenting pengakuan dulu. Soal itu, nanti kami juga harus berkomunikasi dengan pemerintah dan BOPI untuk mencari solusi terbaik," tuntas Abi.
Jakarta - Keputusan komite eksekutif FIFA soal Indonesia mendorong terjadinya revolusi di tubuh PSSI yang berarti adanya pengurus baru. Liga Primer Indonesia (LPI) optimistis bahwa pengurus baru ini bakal memberikan pengakuan pada LPI.
Komite eksekutif FIFA Kamis (3/3/2011) malam WIB mengumumkan memberikan tenggat waktu kepada PSSI hingga 30 April untuk menggelar pemilihan ketua umum. Secara tersirat, keputusan FIFA itu menerangkan bahwa Nurdin Halid yang merupakan ketua PSSI saat ini, tidak bisa masuk dalam kepengurusan PSSI.
Seperti diberitakan sebelumnya, pihak LPI menyambut baik keputusan FIFA tersebut. LPI menilai bahwa keputusan itu sangat mendukung terjadinya revolusi di tubuh PSSI yang artinya adanya penggantian pada figur-figur kepengurusan.
"Akan terjadi revolusi kepengurusan PSSI," ujar juru bicara LPI Abi Hasantoso, Jumat (4/3/2011) pagi WIB.
LPI , yang selama ini tidak diakui dari kepengurusan PSSI yang diketuai Nurdin Halid, mengatakan optimistis bahwa kepengurusan baru bakal memberikan pengakuan kepada kompetisi yang digagas oleh Arifin Panigoro itu.
"LPI yakin. Kami yakin pengurus baru adalah putra-putra terbaik dan profesional. Bukan orang-orang lama yang tidak amanah dan tidak amanah, serta ada beberapa yang terlibat urusan hukum," kata Abi.
"Calon pengurus baru sudah mengetahui soal LPI. Ini berarti otomatis kami bisa langsung diterima. Surat kami 22 Desember 2010 soal permohonan afiliasi kepada PSSI bisa jadi rujukan, jadi masih bisa dipakai," tuntas dia.
Jakarta - Keputusan komite eksekutif FIFA disambut dengan sangat gembira oleh kubu Liga Primer Indonesia. LPI menilai keputusan itu sangat mendukung terjadinya revolusi PSSI.
Komite eksekutif FIFA Kamis (3/3/2011) malam WIB mengumumkan memberikan tenggat waktu kepada PSSI hingga 30 April untuk menggelar pemilihan ketua umum.
"LPI sangat senang dengan keputusan tersebut. Pertama-tama kami berterimakasih kepada Menpora Andi Mallarangeng dan dubes Indonesia untuk Swiss bapak Joko Susilo yang sudah memantau sidang," ujar juru bicara LPI Abi Hasantoso , Jumat (4/3/2011) pagi WIB.
Secara tersirat, keputusan FIFA itu menerangkan bahwa Nurdin Halid yang merupakan ketua PSSI saat ini, tidak bisa masuk dalam kepengurusan PSSI. "Keputusan Exco FIFA di Zurich sangat mendukung terjadinya revolusi di PSSI sesuai dengan keinginan masyarakat luas," tambah Abi.
Selain keputusan soal pemilihan ketua umum, FIFA juga meminta PSSI untuk bisa mengontrol kompetisi LPI jika tak mau dijatuhi sanksi. Dalam hal ini, FIFA tidak menyebut nama LPI namun "liga yang memisahkan diri" (breakaway league).
Keputusan FIFA ini, menurut Abi menunjukkan bahwa PSSI selama ini tidak memberikan laporan yang sempurna kepada FIFA tentang apa yang terjadi di Indonesia. Sebab seperti yang diberitakan sebelumnya, PSSI menunjukkan bahwa mereka mendapatkan surat dari FIFA yang isinya soal perintah untuk memberikan sanksi kepada LPI.
"PSSI hanya memberikan laporan kepada FIFA, yang mengenakkan PSSI sendiri. Keterangan sesuai keinginan mereka, seolah-olah mereka yang paling tahu FIFA," ujar Abi.
"Mereka tidak pernah laporkan bahwa LPI kompetisi resmi di bawah BOPI, di bawah pemerintah," imbuhnya.
Abi menerangkan bahwa selama ini pihak LPI pun juga memberikan laporan ke FIFA. Ia mengklaim bahwa LPI memiliki lobi ke otoritas tertinggi sepakbola dunia tersebut.
"Saluran lobi sudah kami lakukan sejak setelah Kongres Sepakbola Nasional (KSN) tahun 2010. Kami juga punya jaringan internasional yang bisa mengonfirmasikan kejadian-kejadian yang ada di Indonesia kepada FIFA," kata Abi.
Ada pun ketika ditanya tentang siapa-siapa saja serta apa saja yang telah dilakukan oleh tim lobi yang disebutkan tersebut, Abi menolak untuk memberikan penjelasan.
Langganan:
Postingan (Atom)