Kamis, 11 November 2010
Malang - PSSI kabarnya berencana melaporkan wasit dan tim yang berlaga di laga amal gelaran Liga Primer Indonesia (LPI) ke FIFA. Tanggapan LPI? Jangan lebay, PSSI.
Dua laga amal digelar LPI sebagai bentuk pemanasan untuk menggelar kompetisinya. Dua klub dari Indonesia, Surabaya FC dan Persema, dihadapkan dengan tim Indonesia Holland yang berisikan pemain-pemain Indonesia, atau berdarah Indonesia, yang bermain di Belanda.
Mengingat bahwa keberadaan LPI sendiri tak diterima dengan baik oleh PSSI, laga amal itu pun terkena dampaknya. Tapi LPI tampaknya cukup santai menanggapi.
"Saya pikir PSSI jangan lebay untuk melaporkan wasit ke FIFA, mau pun timnya yang ikut bertanding ke komdis," kata perwakilan LPI Roso Daras kepada wartawan usai menggelar jumpa pers di Stadion Gajayana, Kamis (11/11/2010), petang.
Untuk laga Indonesia-Holland kontra Persema, Jumat (12/11/2010), LPI akan kembali menurunkan wasit asal Mesir, sama seperti dalam partai kontra Surabaya FC.
"Wasit yang kita turunkan sangat profesional, dan itu bisa menjadi pelajaran bagi pemain lokal," katanya.
Terkait dengan urusan wasit tersebut, Roso Daras menegaskan bahwa tidak satu pun peraturan di FIFA menyebut kalau wasit yang memimpin laga amal akan diberhentikan atau dicopot.
Sementara mengenai terlibatnya para pemain keturunan, Roso mengaku kalau mereka adalah bagian dari Indonesia dan bukan orang luar yang harus disepelekan. Apalagi mereka datang untuk membantu korban bencana alam.
"Tujuan mereka jelas ingin bermain di sini, bukan kita yang membuat sensasi," tuturnya.
Mengenai keterlibatan Persema sendiri, Roso menuturkan bahwa setiap tim mempunyai pilihan tersendiri untuk memajukan sepakbola profesional. Maka pilihan atau niat itu tak seyogyanya dilihat secara negatif.
"Kita harus dukung tim yang ingin maju," tegasnya.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar